KELLY menyisir rambut panjang pirangnya dengan lembut sembari mematut diri di depan cermin besar di hadapannya.
Ia menatap datar pemandangan dirinya di cermin itu.
Mata yang membengkak, hidung memerah, dan wajah yang kusut.Itu semua karena seorang pria yang sangat ia cintai yang kini tengah lupa ingatan.
Siapa lagi kalau bukan Max Maxwell.Mengingat perlakuan Max siang tadi padanya, matanya kembali memanas dan dirinya tak bisa menahan sebutir air mata yang kini sudah lolos meluncuri pipinya.
Kelly mengusap cepat air matanya itu dengan punggung tangan, dia segera menggelengkan kepalanya.
"Tidak, aku tak boleh kelihatan lemah seperti ini terus, jika hal itu terjadi maka akan mengakibatkan Gabriella semakin bahagia karena mencoba merebut Max dariku. Tidak! Aku tak akan membiarkan itu terjadi! Ya, mulai sekarang aku harus menahan air mata bodoh ini dan terlihat baik-baik saja. Yang perlu kulakukan adalah pelan-pelan mencoba mengingatkan Max tentang diriku. Ya, hanya begitu semuanya akan segera kembali, Max akan kembali padaku."
Kelly tersenyum simpul menatap dirinya sendiri di depan cermin, dia berbicara tadi seolah sedang bicara pada pantulannya di cermin.Kaki Kelly lalu segera menghampiri kasur yang berada di kamar itu, dan langsung membaringkan diri di atasnya.
Kelly memejamkan mata kemudian tersenyum tipis, "Good night Max."
Dan tak lama kemudian dengkuran halus segera lolos dari mulutnya.
***
Di kamar yang berbeda, Max dan Gabriella kini tengah bercanda dengan posisi Gabriella di atas tubuh Max yang terbaring.
"Dasar bayi besar!" Ejek Gabriella sembari menjulurkan lidahnya ke arah Max.
Membuat Max langsung memicit hidung Gabriella cukup kuat, "Jangan memanggilku begitu, nona keras kepala!""Biarkan saja, dasar bayi besar! Makan saja harus aku suapi dulu!"
"Apa maksudmu? Bukankah kau yang bersemangat untuk menyuapiku tanpa aku minta sekalipun?"
"Aku memang suka untuk menyuapimu karena kau sedang sakit Max, tapi kau bertambah manja karena memintaku untuk menemanimu sikat gigi!"
"Memangnya salah, minta temani kekasih sendiri?"
"Tentu salah, kau terlalu manja dan bersikap seperti bayi besar!"
"Gabriella berhenti sekarang juga atau---"
"Atau apa?!"
"Atau aku akan,"
Max sengaja menggantung kalimatnya dan wajahnya kini memasang seringai licik.
Langsung saja kedua tangan pemuda itu yang tadinya berada di pinggang Gabriella---beralih ke perut gadis berambut blonde itu dan segera menggelitiknya tanpa ampun.Gabriella menggelinjang di atas tubuh Max karena merasa geli atas perlakuan pemuda berambut hitam tersebut.
"Max hentikan kumohon!"
Gabriella tertawa keras seraya terus berusaha menghindarkan kedua tangan Max dari perutnya.
Bahkan tubuh Gabriella kini sudah terturun dari posisinya semula dari atas tubuh Max, menjadi berada di atas ranjang."Max kumohon hentikan ini..."
Gabriella berucap dengan nada tersengal-sengal karena terlalu lelah tertawa, namun hal itu tetap tak digubris Max.
KAMU SEDANG MEMBACA
Max Maxwell [COMPLETED]✔️
RomansaBELUM DIREVISI Romance + Thriller Story. [Mengandung adegan gore yang cukup banyak] DON'T COPY MY STORY! Judul Awal : Max Masters Prison Menyimpan perasaan pada seseorang, itu merupakan hak siapa pun manusia yang ada di dunia ini. Namun apa jadinya...