Sorry atas keterlambatan upnya. Karena MMP udah mau tamat makanya aku jarang up.
Memang melenceng dari janji ak waktu itu buat up sering², so aku mau bilang sorry aja karena udah buat kalian menunggu terlalu lama🙏Aku harap kalian tetap setia dengan MMP^^
LoveyouuReaders²kecew-ku❤•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
BELUM hilang sepenuhnya kepanikan atas kabar buruk yang dibawa Eddie barusan, Gabriella sudah dibuat hampir jantungan tatkala ayahnya kini sudah berdiri tepat di hadapannya sembari memandang tajam dirinya dan juga Max secara bergantian.
"APA-APAAN INI?!"
Seperti suara petir yang menyambar, teriakan Charlie barusan berhasil membuat semuanya menundukkan pandangan kecuali Max yang kini tampak kebingungan, karena tak tahu menahu siapa pria yang mengenakan jaket kulit di hadapannya tersebut."JELASKAN PADA AYAH, APA-APAAN INI GABRIELLA?!"
"Ayah aku bisa---"
"KENAPA BOCAH SIALAN INI ADA DI APARTEMENMU?!"
Charlie berjalan maju mendekati Max yang masih kebingungan menatapnya, setelah itu tinjuan cukup kuat dilayangkan Charlie tepat di wajah Max, membuat pemuda ber-iris hazel tersebut ambruk cukup jauh."AYAH, HENTIKAN!"
Teriak Gabriella histeris ketika melihat Max yang terkapar dengan sudut bibir berdarah.
Sedangkan Kelly segera membantu pemuda itu untuk bangun, "Max, kau tak apa?"Max menatap Kelly yang kini terlihat sangat cemas, "Aku tak apa. Siapa dia? Kenapa dia kelihatan marah besar padaku?"
Max menyeka sedikit darah dari ujung bibirnya seraya memandangi Charlie lekat-lekat.Kelly hanya bungkam sembari juga memandangi Charlie.
Gabriella serta kedua bodyguardnya yang kini menahan tubuh Charlie untuk kembali mendekati Max, melepaskan penahan mereka tatkala Charlie sudah tampak tenang."Kelly, bawa Max ke kamar dan ayah, ayo kita bicara berdua sebentar. Ada yang ingin kujelaskan."
Setelah mengucapkan sederet kalimat itu, Gabriella dengan tak menunggu jawaban dari ayahnya lagi langsung menarik paksa lengan Charlie dan membawanya ke kamarnya.Diikuti dengan Kelly yang membawa Max ke kamar yang ditempati Kelly.
***
"Biar aku saja."
Pinta Max sembari berusaha mengambil alih kapas di tangan Kelly.
Mereka kini sudah berada di kamar yang ditempati Kelly, dan sedang duduk di tepian ranjang, dengan Kelly yang mengobati luka bibir Max akibat tinjuan Charlie.Kelly berdecak pelan, dan berusaha tak mempedulikan permintaan Max barusan, alhasil gadis tersebut tetap melakukan tugasnya.
"Kelly biar aku---"
"Diamlah Max, aku bisa---"
"Argh! Kau terlalu kuat menekan bibirku, rasanya sakit."
Kelly terkekeh lalu menjauhkan kapas yang dipegangnya pada bibir Max.
Gadis manis itu kemudian mengganti kapas tadi dengan ibu jarinya, untuk menghapus jejak darah Max yang masih tertinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Max Maxwell [COMPLETED]✔️
RomansaBELUM DIREVISI Romance + Thriller Story. [Mengandung adegan gore yang cukup banyak] DON'T COPY MY STORY! Judul Awal : Max Masters Prison Menyimpan perasaan pada seseorang, itu merupakan hak siapa pun manusia yang ada di dunia ini. Namun apa jadinya...