PERINGATAN : DI BAGIAN AWAL PART INI LEBIH COCOK DIBACA OLEH YG BERUMUR 17+.
JIKA MASIH KERAS KEPALA, JANGAN SALAHKANKU.
HANYA DI BAGIAN AWAL, KALIAN BOLEH MENG-SKIP LALU BACA BAGIAN SETELAH YG ADA 'EHEM-EHEM'."PERGI KAU PERGI!!!"
Gabriella yang marah besar kini tak peduli lagi jika yang diseretnya sekarang adalah temannya sendiri.Corra menyentak kasar tangannya dari tarikan Gabriella, mendengus sesaat, Corra memandang Gabriella dengan pandangan tak berdosa sembari memasang pakaiannya kembali.
"Sialan! Merepotkan sekali, kau menganggu kami Ella."
"PERGI DARI APARTEMENKU SEKARANG JALANG!"
Corra memutar kedua bola matanya, lalu menoleh ke arah Max yang masih berada di tempat tidur, "Aku pulang Max, lain kali kita akan melakukannya ya. Bye."
Setelah mengatakan itu, Corra segera meninggalkan Gabriella dan Max.Gabriella terdiam di tempatnya, dia merasa hatinya seperti ditikam oleh ribuan pisau.
Dia sendiri bertanya-tanya pada dirinya, kenapa dia sampai semarah itu pada temannya?
Toh, padahal Max sendiri bukan siapa-siapanya, lalu kenapa saat melihat Max yang dirayu oleh Corra membuat hatinya sesak dan benar-benar gelisah?
"Gabriella, kau tak apa?"
Gabriella terkesiap ketika merasakan tepukan di pundaknya.
Gadis blonde itu membalikkan badan, dan menatap Max tajam.Segera saja ia mendorong keras tubuh Max ke belakang, hingga pemuda bermata hazel itu terhempas ke tempat tidur lagi.
"Gabriella, apa yang kau lakukan?"
Max mengernyit kebingungan saat Gabriella kini berada di atas tubuhnya seperti yang dilakukan Corra tadi."Menurutmu apa? Tentu saja melanjutkan 'aksi' si jalang tadi."
Ujar Gabriella seraya melepas kancing celana milik Max dan menurunkannya hingga ke paha."Gabriella mau apa-..."
"Aku ingin membuatnya semakin menegang."
Balas Gabriella santai, lalu menggerakkan dengan lembut tangannya di milik Max yang menegang yang masih terbungkus cd."Gabri-ella..."
Max memejamkan matanya menikmati sentuhan Gabriella, Max pikir gadis itu datang untuk menyelamatkannya dari Corra.Namun tak disangka-sangka Gabriella malah melanjutkan perbuatan temannya itu.
Gabriella yang merasa bahagia karena Max tak menolak perlakuannya kini membungkuk dan mengecup bibir Max lembut.
Tak mau hanya mengecup, gadis itu mengeluarkan lidahnya membasahi bagian bawah bibir Max, lalu meraup bibir pemuda itu dengan sensual.
Max yang merasa pertahanannya sudah runtuh, langsung saja membalas ciuman Gabriella bahkan membuka mulutnya, membuat gadis itu semakin leluasa menggerayangi mulut pemuda bermata hazel tersebut.
Max membalas dorongan-dorongan lidah Gabriella dan saling bertukar saliva pada gadis itu.
Tangan Gabriella yang tadinya hanya mengelus milik Max dari luar kini langsung membuka cd Max dengan cepat, dan menggenggam milik Max yang sudah menegang sempurna.Gabriella segera melepas pagutannya dengan Max, dan memundurkan tubuhnya hingga kini memposisikan mulutnya di depan milik pemuda itu.
Gabriella langsung mengulum serta menghisap milik Max itu dan membuat Max mengerang sambil memejamkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Max Maxwell [COMPLETED]✔️
RomantikBELUM DIREVISI Romance + Thriller Story. [Mengandung adegan gore yang cukup banyak] DON'T COPY MY STORY! Judul Awal : Max Masters Prison Menyimpan perasaan pada seseorang, itu merupakan hak siapa pun manusia yang ada di dunia ini. Namun apa jadinya...