Part 67 : Last Love

26.9K 928 40
                                    

SATU MINGGU KEMUDIAN

MAX membenarkan dasi kupu-kupu yang tersemat rapi di lehernya.
Pemuda itu juga membetulkan tatanan rambutnya yang sebetulnya ia terus rapikan dari tadi.

Ia tersenyum tipis sembari memandang kembarannya di cermin.

'Aku tampan.'

Pujian itu lolos begitu saja meskipun hanya dari batinnya.
Ia menarik nafas panjang kemudian membuangnya dengan perlahan.

Entah kenapa dia merasa benar-benar gugup hari ini.

Otaknya dengan tak sengaja kembali mengingat kejadian yang sama persis seperti hari ini.
Hari pernikahannya dengan Kelly.

Namun sayangnya, ketika ia dan Kelly serta pendeta sudah siap untuk melaksanakan upacara pernikahan, datang sebuah peluru yang tak diundang yang tiba-tiba saja bersarang di bahu Max.
Membuat pernikahannya dengan Kelly terpaksa dibatalkan waktu itu.

Max mengusap wajahnya.
Tidak, dia tak boleh berpikir buruk lagi.
Hari ini dia akan menikah dengan gadis yang dicintainya.
Dan tak akan ada lagi penghalang yang akan membuat pernikahannya batal hari ini seperti waktu itu.

Max yang mengenakan kemeja putih dan tuxedo hitam sebagai luaran serta mengenakan sepatu hitam berkelas di kaki membuat pesona pemuda itu semakin terpancar.

Kakinya segera ia tapakkan ke luar kamar, mencari keberadaan wanitanya.

"Kelly, apa kau sudah siap?"
Max mencari ke sana kemari wanitanya yang manis itu.

Langkah Max terhenti di depan ruang tamu, di mana di sana berada Kelly yang sudah mengenakan gaun pengantin panjang dengan bagian dada yang sedikit tereskpos, wajah bermake-up natural, dan rambut digulung dengan menyisakan sedikit rambut yang dikriting di bagian sisi wajahnya.

Gadis itu tersenyum manis, "Ya, aku sudah siap."

Bukannya segera pergi, Max malah membeku di tempatnya.
Pemuda itu menelan salivanya dengan susah payah, jika begini Max rasanya ingin cepat-cepat membawa gadis itu ke ranjang.

Kelly mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Max yang masih tak berkedip, gadis itu memiringkan kepalanya bingung yang justru semakin manis di mata Max.

"Max? Ada apa? Apa gaunnya terlalu terbuka?"

"Aku ingin memakanmu."
Dengan tak sadar, kata-kata itu lolos begitu saja dari mulut Max, membuat kedua pipi Kelly langsung memerah karena mengerti maksud 'memakan' dari Max membuat gadis itu memajukan bibirnya kesal.

"Dasar otak mesum! Makanya, jika ingin cepat-cepat 'memakanku' ayo kita segera ke gereja!"
Kelly menarik lengan Max yang sudah tersadar akan kata-kata konyolnya pada gadis itu.

Max menggeleng dan terkekeh, dalam hati ia membenarkan jika dirinya agak mesum.

Dan semua itu muncul setelah kehadiran Kelly di hidupnya.

,,,

Frans memencet bel kediaman putrinya Nathalie, hari ini pria itu ingin menjenguk sekaligus membicarakan hal yang penting pada putrinya tersebut.

Max Maxwell [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang