Part 49 : Spoiled

17K 1.1K 140
                                    

BLACKY tampak lahap menyantap makan siangnya dan begitu bersemangat kali ini.

Bagaimana tidak?

Kucing berwarna hitam berbadan besar itu sedang dalam posisi nyaman, di mana Max tengah memangkunya sembari mengelus puncak kepalanya halus.
Tentu saja hal itu membuatnya nyaman menyantap makanan dan semakin lahap.

"Sudah lama aku tak memberimu makan, apa kau senang sekarang, Blacky?"
Tanya Max seraya menciumi kepala Blacky yang menunduk karena sibuk meraup makanannya.

Blacky yang seolah mengerti akan pertanyaan Max barusan, langsung mengangkat kepalanya dan mengeluarkan suara 'meong' dari mulutnya.
Mendengar hal itu, semakin membuat Max gemas terhadap Blacky terbukti dari dirinya yang tak berhenti menciumi kepala Blacky.

Langkah kaki seseorang tiba-tiba saja terdengar mendekati mereka berdua, tanpa dilihatpun Max sudah tau jika itu adalah Kelly.

Gadis itu menatap sekilas Max dan Blacky secara bergantian, kemudian dengan segera melarikan tempat makan Blacky dari kucing tersebut dan langsung mengambil alih Blacky dengan menggendongnya.

"Blacky, kau sudah selesai makan 'kan? Kalau begitu bermainlah sesukamu sekarang. Aku ada urusan dengan Max, apa kau mengerti?"
Kelly bertanya sembari menghadapkan Blacky di hadapannya, Blacky hanya mengeong lagi dan hal itu Kelly artikan sebagai jawaban 'ya' sehingga membuat gadis manis itu langsung menurunkan Blacky dan membiarkan kucing itu berjalan menjauhinya dan Max.

Kelly tersenyum tipis memandang Max, kemudian segera menghempaskan bokongnya di pangkuan Max tanpa permisi, menggantikan Blacky.

"Kelly, aku akan ke kamar."
Ujar Max mencoba mendorong tubuh Kelly agar dirinya bisa bangkit.

Kelly menggeleng cepat, "Tidak mau!"

Max menaikkan satu alisnya bingung, "Aku ingin---"

"Aku tau, aku tau, kau ingin menghindariku 'kan? Begitu? Max...aku ingin bicara, banyak yang ingin kutanyakan padamu saat ini. Seperti, siapa yang membantumu kabur dari penjara waktu itu? Lalu...kau ke mana setelahnya? Aku tau kau tak pulang ke rumahmu, karena opsir Garrison sudah memeriksanya tapi tak menemukanmu."
Kelly membalikkan badannya hingga berhadapan dengan Max, lengannya segera bergerak melingkar di leher Max, membuat jarak mereka cukup dekat sekarang.

"Kenapa kau bertanya dan peduli, sedangkan kau sendiri yang memasukkanku waktu itu?"

Kelly menelan salivanya susah payah, entah kenapa hatinya tiba-tiba terasa sesak melihat pandangan sinis Max padanya.
Ia tau betul Max masih marah padanya, tapi ketahuilah Kelly juga merasa menyesal melakukan itu.

"Max aku---"

"Sudahlah jangan dibahas lagi. Kau benar ingin tau siapa yang membantuku kabur?"

Kelly mengangguk pelan.

"Aku dibantu oleh seorang wanita dan dibawa ke apartemennya saat pelarian itu."

"Siapa dia? Lalu, apa dia tinggal di apartemennya sendirian?"

"Namanya Gabriella. Ya, dia hanya tinggal sendiri."

"Jadi maksudmu, kalian hanya tinggal berdua dalam satu apartemen kala itu?"

Max mengangguk, membuat Kelly membulatkan matanya tak percaya, "A-apa kalian tidur satu ranjang? Lalu, bagaimana penampilan si Gabriella itu? Apa dia cantik?"

"Tidak, kebetulan dia punya kamar kosong di sebelah kamarnya jadi kami tidur terpisah. Soal cantik, Gabriella sangat cantik dan juga sexy."
Jawab Max tenang, yang berhasil membuat Kelly melongo sesaat.

Max Maxwell [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang