Part 3 : Cold

47.7K 3K 75
                                    

I don't understand why you're so cold to me?

PRIA yang memiliki mata hazel nan indah itu tersentak dan membeku di tempatnya.
Dirinya sekarang dalam kondisi seperti "ketahuan mencuri" dan polisi sedang siap menodongkan pistol di hadapannya.

Tapi masalahnya, pria yang mempunyai kulit sepucat vampire itu tak ketahuan mencuri apapun, tapi lebih parah dari itu, yaitu memperhatikan seorang gadis yang disukainya secara diam-diam di luar jendela kamar gadis tersebut pula.

Bukan hanya itu, dia juga ketahuan jika dia mengikuti kemana gadis itu pergi dan dimana tempat tinggalnya.

Dirinya masih terdiam ketika sekitar dua menit-an sang gadis melontarkan namanya dengan nada heran dan bertanya-tanya.
Seolah kesadarannya kembali sepenuhnya, pria berambut hitam yang mengenakan tas coklat tersebut langsung beranjak dari tempatnya dan berlalu begitu saja, menyisakan gadis bermata emerald yang duduk di ranjangnya itu melongo dan mengerjapkan matanya berulang-ulang.

"Kelly sayang?"
Sebuah suara pria yang memasuki kamar gadis bernama 'Kelly' itu berhasil membuatnya terlonjak.

Gadis itu menoleh dan menatap kekasihnya dengan wajah tegang.

"Varel, aku melihat Max."

"Max? Max siapa?"

"Max Maxwell, mahasiswa satu kelas dengan kita. Dia tadi berdiri di luar jendela kamarku."
Varel mengernyitkan dahinya, kemudian pria berambut pirang itu mulai melangkah ke jendela yang dimaksud.

Dirinya menoleh ke kanan dan kiri di luar jendela milik Kelly.

"Tak ada siapapun. Kau pasti salah lihat sayang."

"Aku serius, aku melihatnya dan memanggilnya, setelah itu dia pergi begitu saja."

Menghela nafas ringan, Varel menghampiri Kelly dan menepuk puncak kepala gadisnya tersebut.

"Sudahlah, kau masih pusing, kau pasti salah lihat, hm? Mana mungkin Max tau rumahmu dan untuk apa juga dia kesini 'kan? Sudahlah, sekarang kau istirahat ya. Maafkan aku, aku ada janji dengan temanku, jadi harus pulang sekarang juga."

"Baiklah, pergilah rel."
Kelly tersenyum lembut dan dibalas oleh Varel, setelah itu pria itu mengecup kening kekasihnya dan segera pamit pulang.

'Benarkah itu hanya perasaanku saja?'

♥♥♥

"Sial! Sial! Sial!" Umpatku terus-terusan seraya memukul setir mobilku yang tak bersalah.

"Astaga Max! Apa yang kau lakukan sih?! Kau hampir saja membuat kacau semuanya! Bagaimana jika Kelly tau bahwa selama ini kau sering mengawasinya?! Arghh!"
Aku meremas rambutku frustasi, meskipun aku langsung melarikan diri di mobilku yang terparkir cukup jauh dari rumah Kelly setelah ketahuan gadis tersebut, tapi aku yakin Kelly akan mencurigaiku setelah ini.

Aku terdiam untuk beberapa saat, dan setelah itu mataku menangkap Varel yang keluar dari rumah Kelly.

"Dia pasti ingin berkencan dengan gadis lain."
Desisku sembari terus memperhatikan gerak-gerik Varel yang kini sudah memasuki mobil putih miliknya.

Aku segera menghidupkan mesin mobilku juga, dan mengegas mengikuti mobil Varel dari belakang dengan posisi yang agak jauh.

Max Maxwell [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang