TOKO pakaian yang terlihat cukup ramai itu kini para karyawan serta pengunjungnya sedang berkerumun menyaksikan perkelahian antara seorang pria kerja kantoran dan seorang pemuda yang masih berstatus mahasiswa.
Bugh!
Satu pukulan telak (lagi) dilontarkan Max secara kuat dan brutal.
Pemuda bermata hazel itu kelihatan kalap dan wajahnya kini memerah karena marah.Bagaimana tidak?
Dirinya menangkap pria bersetelan jas itu sedang berusaha menggoda wanitanya, Kelly Collins, di saat dirinya tengah meninggalkan gadis itu sebentar untuk membeli minuman.Well, bahkan satpam di toko itu pun kewalahan menghadapi Max, ketika pemuda itu sudah dua kali melayangkan tinjuannya tepat di wajah Josh hingga membuat pria berumur 31 tahunan tersebut terjerembab ke lantai dan sudut bibirnya mengeluarkan darah, tanpa melakukan perlawanan.
"Sudah hentikanlah nak!"
Lerai satpam toko pakaian lagi, lalu mendorong tubuh Max agak kuat, menjauhkannya dari jangkauan Josh.Max terlihat mendengus, keringat pemuda itu kini bermunculan di dahinya.
Dia juga tak akan melakukan hal ini di depan umum, kalau bukan karena pria itu sendiri yang mencari masalah padanya.Apalagi ini menyangkut gadis yang dicintainya, Kelly, tentu saja Max tak akan membuat hidup pria mana pun dengan tenang, ketika berani menyentuh atau menyakiti Kelly-nya.
"Max, tenanglah, pria itu tak waras. Seharusnya kau tak usah pedulikan dia."
Ujar Kelly lalu berusaha menggenggam tangan Max yang masih mengepal kuat.Max memandang Kelly dengan tatapan dingin, kemudian ia menggertakan giginya sebelum akhirnya mendekati Josh yang kini mulai bangkit.
"Kuingatkan kau, jangan pernah menyentuhnya lagi! Kau tak sadar dengan umurmu? Mengajak wanitaku bercinta? Heh, lelaki murahan macam apa kau ini?! Seharusnya kau malu dengan pakaian yang kau kenakan!"
Ucap Max dengan penekanan di setiap katanya.
Mata hazelnya memandang Josh dengan pandangan tajam dan menusuk.Josh tergelak, tangannya bergerak menghapus jejak darah di sudut bibirnya. "Hei, kau itu masih bocah. Berapa kira-kira umurmu? 19? 20? Biar kutebak, kau pasti masih seorang mahasiswa, tapi kelakuanmu?
Josh terkekeh, sembari menggelengkan kepalanya.
Kau bahkan berani memukul pria sepertiku, yang lebih tua darimu. Di mana tata kramamu? Bukankah kau orang terpelajar? Ah memalukan sekali!"
Sambung Josh masih dengan memberi senyuman mengejek ke arah Max."Ya, kau benar sekali, aku seorang mahasiswa. Tapi apa kau tak berkaca? Kau yang seorang pria kantoran menggoda seorang mahasiswi dan mengajaknya bercinta. Apa pendidikanmu serendah itu? Kau bahkan lebih rendahan dari seorang jalang! Sebaiknya kau lepaskan jasmu dan bertelanjang saja, itu lebih cocok untukmu."
"Kau?! Berani-beraninya kau mengatakan itu?! Dasar kau-..."
"Pak, silahkan keluarkan dia dari sini, kalau tidak dia akan menggoda semua karyawan dan pengunjung wanita di sini."
Ujar Max memotong perkataan Josh, dan menyuruh satpam membawa Josh pergi.Akhirnya Josh dibawa keluar oleh satpam, dalam keadaan pria itu yang masih emosi dan memberontak.
Seluruh karyawan dan pengunjung bubar setelah menyaksikan perdebatan Max dan Josh.
"Ayo kita bayar pakaianmu."
Ajak Max dan mengambil alih semua pakaian yang dipilih Kelly dari tangan gadis itu.Kelly hanya mengangguk dan mengekori Max dari belakang.
Gadis bermata hijau itu hanya bisa menatap punggung Max yang berada di depannya, dia tak habis pikir Max sampai semarah itu ketika dirinya diganggu oleh seorang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Max Maxwell [COMPLETED]✔️
RomanceBELUM DIREVISI Romance + Thriller Story. [Mengandung adegan gore yang cukup banyak] DON'T COPY MY STORY! Judul Awal : Max Masters Prison Menyimpan perasaan pada seseorang, itu merupakan hak siapa pun manusia yang ada di dunia ini. Namun apa jadinya...