TRUCK merah milik petugas pemadam kebakaran sudah berjejer rapi di depan rumah Max.
Truck-truck yang berjumlah 4 buah tersebut telah selesai melakukan tugasnya, yakni memadamkan kobaran api pada mobil-mobil polisi yang terbakar.Setelah petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api yang meledakkan mobil para polisi yang telah tewas, mereka bergotong royong dibantu oleh warga sekitar yang sejak tadi sudah berkerumun memindahkan mayat-mayat para polisi untuk dikumpulkan, sembari menunggu kedatangan ambulance.
Belum selesai sepenuhnya pemindahan mayat-mayat tersebut, mobil ambulance berjumlah 4 buah sudah datang menjadikan kawasan rumah Max bising akibat suara sirine yang saling bersahutan dari truck pemadam kebakaran dan juga mobil ambulance.
Langsung saja setelah kedatangan mobil ambulance, para mayat yang masih utuh dan juga ada yang sudah hancur itu dimasukkan ke dalam kantung mayat lalu di bawa ke mobil ambulance untuk kemudian nanti diotopsi.
Para warga yang tinggal di Green Avenue, bukannya tak mengetahui perihal kasus Max yang notabenenya tinggal satu jalan dengan mereka.
Mereka hanya tak peduli dan tak berani untuk mengambil resiko. Sebab, seperti yang diberitakan di media-media, pemuda itu adalah seorang psikopat.
Maka para warga pun tak mau ambil pusing jika Max memang seorang pembunuh, mereka menyerahkan semuanya pada polisi.
Namun, melihat para polisi bahkan tewas beserta dengan Chief-nya, membuat para warga benar-benar berpikir Max merupakan seorang pembunuh.
ΠΠΠ
Mata Max membulat sempurna tatkala iris hazelnya mendapati sosok gadis berambut blonde yang begitu dikenalnya, yang kini tengah ia lihat tubuh gadis itu sudah kaku dengan darah membanjiri kepala dan kedua kaki remuk.
Max, Kelly, dan juga Tomy saat ini telah berada di dalam rumah Max. Di mana saat ini, Max dan Tomy sedang mengintip keadaan di luar rumah dari jendela dekat pintu utama rumah Max yang tertutup.
Mereka memang sengaja menyembunyikan diri untuk berjaga-jaga kalau ada warga yang ingin menyerang mereka, karena perbuatan Tomy.
Untung saja sesaat setelah Tomy menyerang mobil Garrison dan Gabriella, pria itu segera menjalankan tank-nya untuk mencari keberadaan Max dan Kelly yang ternyata melarikan diri tak jauh dari tempat Tomy berada.
Setelah menemukan Max dan Kelly, Tomy langsung saja bergegas mengajak kedua orang itu menuju ke rumah Max, kebetulan para warga belum berkerumun seperti sekarang, sehingga memudahkan ketiga orang tersebut dalam kembali ke rumah Max."Gabriella---kenapa dia juga terbunuh?!"
Max menjauhkan kepalanya dari jendela, mendengar hal itu membuat Tomy ikut mengarahkan pandangan ke mayat Gabriella yang baru saja akan dimasukkan ke kantung mayat."Paman juga tidak tau jika ada seorang gadis yang ikut. Paman baru menyadarinya saat menyerang mobil terakhir yang dikendarai oleh Garrison dan gadis itu. Apa kau mengenalnya? Siapa dia, Max?"
"Dia putri dari Charlie, aku benar-benar tak menyangka Gabriella sudah tiada."
Max mengusap wajahnya lelah, meskipun tak menunjukkan ekspresi sedih, namun di dalam hati Max menyesali kenapa Gabriella juga ikut dalam rencana pembunuhan dirinya.Bagaimana pun, Gabriella adalah gadis yang pernah menolongnya, tentu Max merasa di lubuk hatinya ada sesuatu tak kasat mata yang membuatnya sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Max Maxwell [COMPLETED]✔️
Roman d'amourBELUM DIREVISI Romance + Thriller Story. [Mengandung adegan gore yang cukup banyak] DON'T COPY MY STORY! Judul Awal : Max Masters Prison Menyimpan perasaan pada seseorang, itu merupakan hak siapa pun manusia yang ada di dunia ini. Namun apa jadinya...