Jilid 19

361 8 0
                                    

Hoan Eng adalah turunan ahli silat yang ternama dan dalam kalangan Kangouw, ia terkenal sebagai seorang jujur dan dihormati. Begitu lekas persoalan itu muncul, semua orang segera merasakan sukarnya memecahkan soal itu. Dilihat dari sudut persahabatan dengan Hoan Eng, uang itu harus dikembalikan. 

Akan tetapi, menurut peraturan Lioklim, uang pembesar negeri yang sudah dirampas, tak boleh dipulangkan dengan begitu saja. Di samping itu, Ya-mun-su Koan Kie dikenal sebagai seorang busuk dalam Rimba Persilatan yang sangat serakah akan segala kemewahan. Maka itu, jika Pit Kheng Thian mengembalikan uang tersebut, ia tidak berlaku adil dan mengecewakan harapan kalangan Lioklim.

Semua mata mengawasi jago muda itu tanpa berkesip, sedang paras muka Hoan Eng sebentar merah dan sebentar pucat. 

Melihat Pit Kheng Thian belum juga menjawab, dengan suara terputus-putus Hoan Eng berkata pula: "Urusan ini... sebenarnya agak memalukan. Akan tetapi... dengan sesungguhnya siauwtee telah didesak keadaan. Aku sebenarnya ingin minta pertolongan Thio... Thio..."

Mendadak perkataan itu diputuskan dengan suara tertawanya Pit Kheng Thian. "Aku tahu," katanya. "Aku tahu pembesar anjing itu adalah keponakan Thio Hong Hu. Tapi andaikata urusan ini diberitahukan Thio Hong Hu, belum tentu Thio Hong Hu sudi mengakui dia sebagai keponakan. Selain itu, aku mempunyai serupa adat. Sekali bekerja, aku tidak akan meladeni segala permintaan dikembalikan hasil pekerjaan itu, biarpun yang datang mendamaikan adalah pentolan Bulim yang paling jempol. Meski orang menggunakan gunung Thaysan untuk menindih aku, aku toh tak akan menyerah!"

Yang dimaksudkan Hoan Eng sebenarnya adalah Thio Tan Hong, tapi sudah salah ditafsirkan oleh Pit Kheng Thian. Hoan Eng menjadi semakin jengah, sedang si pemuda baju putih kembali meraba gagang pedangnya.

Sekonyong-konyong Pit Kheng Thian tertawa terbahak-bahak. "Tapi," katanya. "Mengingat kau sudah dapat menyambut tiga hantaman toyaku, urusan ini masih dapat didamaikan."

"Kalau begitu, aku menyerahkannya kepada pertimbangan Ceecu," kata Hoan Eng dengan hati sedikit lega.

Pit Kheng Thian menepuk kedua tangannya sembari berteriak: "Bawa kemari!" 

Semua orang yang sedang mengawasi Pit Kheng Thian sudah tidak memperhatikan Pit Goan Kiong yang entah dari mana datangnya, sudah muncul sembari menggusur seorang yang mengenakan pakaian pembesar negeri.

"Pengadilan bersidang!" katanya sembari tertawa. "Inilah Ya-mun-su Toalooya (tuan besar)!"

Hoan Eng terperanjat. Orang itu bukan lain daripada saudara angkatnya, Koan Kie! Muka Koan Kie pucat bagaikan mayat, badannya gemetar, matanya, yang bersorot ketakutan, sebentar mengawasi Pit Kheng Thian, sebentar melirik Hoan Eng, gerak-geriknya tak beda dengan seorang perantaian yang sudah dijatuhi hukuman mati.

"Hoan-toako!" kata Pit Kheng Thian sembari tertawa. "Aku sudah mengundang saudara angkatmu datang kemari dari kantor Ya-mun-su. Apakah perbuatanku ini tidak cukup menghormat terhadap sahabat?"

Hoan Eng kaget berbareng gusar. Ia kaget lantaran Pit Kheng Thian sudah berhasil menawan Koan Kie yang berada di tempat begitu jauh, harus diingat, bahwa ilmu silat Koan Kie bukan ilmu sembarangan, sedang kantor Ya-mun-su biasanya mempunyai penjagaan yang sangat kuat. Penculikan itu sungguh bukan pekerjaan gampang. Berbareng dengan itu, ia merasa gusar oleh karena Pit Kheng Thian sedikit pun tidak "memberi muka" kepadanya. Sebaliknya dari mengembalikan uang itu, ia sudah menggusur saudara angkatnya di hadapan orang banyak.

"Koan-thayjin!" kata Pit Kheng Thian. "Dalam beberapa hari ini aku sudah berlaku kurang pantas terhadapmu!"

Melihat dirinya sukar terlolos dari bahaya, Koan Kie jadi berbalik tenang. "Aku adalah pembesar kerajaan," katanya dengan suara keras. "Aku boleh mati, tapi sungkan menerima hinaan. Mau dibunuh, kau boleh bunuh. Guna apa banyak rewel! Hoan-toako! Aku hanya ingin meninggalkan suatu pesan kepadamu. Tolong kau memberitahukan hal ini kepada Thio-siepek."

Pendekar Wanita Penyebar Bunga - Liang Ie ShenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang