Jilid 23

351 5 1
                                    

Pit Kheng Thian terkejut. Walaupun dalam menghadapi urusan besar, nona itu masih ragu-ragu, tapi ia ternyata mempunyai otak yang sangat cerdas. Memang benar juga penyakit Ciauw-ya-say-cu adalah perbuatan Kheng Thian. 

Melihat nona itu yang berparas sangat cantik dan berilmu silat sangat tinggi, ditambah lagi ia adalah puteri Ie Kiam dan murid Thio Tan Hong, sedapat mungkin Kheng Thian ingin menahan ia untuk dijadikan pembantu. Maka itu, diam-diam ia memerintahkan orang menambahkan semacam obat dalam makanan kudanya. Obat itu bukan racun, hanya semacam obat yang memabukkan dengan perlahan. Kuda yang telah makan obat itu, cepat letih dan akhirnya tidak kuat lari lagi. 

Untuk menyembuhkannya, harus digunakan obat yang dibuatnya sendiri.Demikianlah untuk menahan si nona, dengan melupakan kedudukannya sebagai pemimpin, Pit Kheng Thian sudah menggunakan siasat yang kurang bagus itu. 

Tapi sedalam-dalamnya ia bebas dari maksud jahat dan tujuannya, dilihat dari sudutnya, adalah baik sekali. 

Tidak dinyana, si nona sudah menanya secara begitu, sehingga, dengan segala kegagahan dan kepintarannya, Pit Kheng Thian jadi tergugu.

Ia melengos untuk mengegosi sorot mata Ie Sin Cu dan kemudian mengambil sebuah kantong kulit yang dicantelkan pada pelana kudanya.

"Benar-benar kau mau pergi?" kata Kheng Thian dengan suara menyesal. "Baiklah. Minumkan air dalam kantong ini pada kudamu dan belum setengah jam, kesehatannya akan baik kembali."

"Kalau begitu, benar kerjaan dia!" kata Sin Cu di dalam hatinya.

Sesudah berdiam sejenak, Kheng Thian berkata pula: "Ie-kouwnio, dengan setulus hati, aku coba menahan kau. Tapi karena kau mau berlalu juga, aku pun tak dapat berbuat lain. Aku hanya seorang kasar yang tidak mengerti cara-cara menahan tamu, sehingga dalam beberapa hal, perbuatanku sudah menggusarkan kau. Ie-kouwnio, dapatkah kita menjadi sahabat?"

CATATAN) Pertikaian tiga murid Peng-hweeshio diceritakan dalam Hoan Kiam Kie Ceng (Sebilah Pedang Mustika) dan Peng Cong Hiap Eng (Dua Musuh Turunan). Setelah sekian lama menghilang, peta dan harta peninggalan Thio Su Seng, yang petunjuknya berupa lukisan, akhirnya ditemukan oleh Thio Tan Hong dalam cerita Peng Cong Hiap Eng.

Pendekar Wanita Penyebar Bunga - Liang Ie ShenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang