"Masa dia ngomong gitu sama gue, nggak ngenakin banget..." Prilly menekuk wajahnya setelah bercerita pada Chiko tentang apa yang membuat dia bertengkar dengan Ali.
"Sebenernya yang bikin lo nggak enak itu yang mana sih Piy?" Chiko masih kurang paham. Prilly mendelik pada Chiko.
"Semuanyaa, masa aku dibilang nggak bikin penasaran karna sering terbuka, terbukakan nggak pernah ngerasain juga, masih segelan ini!" Prilly berkata dengan nada tak terima.
"Apaan sih lo ngomong segelan segala?" Chiko menyentil dahi Prilly.
"Ya gimana nggak, gue dicela kan sakittt..." Prilly memegang dadanya.
Chiko mengeryit heran. Tumbenan anak didepannya ini merasa sakit kalau dicela Ali. Biasanya juga no problem. Mau dihina Ali apapun juga dia kalem-kalem aja, kenapa sekarang baru tersinggung?
"Bukannya lo memang sering dicela sama tu Alien, lo pun sering nyela dia, gue lihat selama saling cela kalian baik-baik aja nggak ada yang terganggu. Kenapa sekarang pada kurang suka dicela? Bukan kita banget deh kayaknya!"
Prilly tak bisa menjawab. Pikirannya langsung melayang mencari jawaban. Kenapa dia sekarang merasa terganggu dicela?
"Ya benerkan, yang tertutup bikin penasarannnn, yang udah kebuka gini gimana mau penasaran coba?"
Ucapan Ali tak sengaja terngiang kembali ditelinganya. Tertutup. Terbuka. Kenapa harus dibanding-bandingkan dengan yang lain?
"Guee...nggak suka dibanding-bandingin," Prilly mengarahkan pandangannya kearah lain menghindari tatapan Chiko yang semakin mengeryitkan alisnya.
"Kenapa Ali ngerasa suka sama cewek lain trus ngebandingin sama gue? Dia mau sama siapa aja jangan kait-kaitkan sama gue," Prilly mendengus kesal.
"Mungkin karna dia cuman lihat lo selama ini, nggak pernah lihat cewek lain, nggak ngeh gitu kalau ada cewek lain yang beda daripada lo!" Chiko mengungkapkan pandangannya.
"Tapi cara ngomongnya nggak ngenakinnn, kayak yang gue itu cewek terbejat dimatanya diaaa...." suara Prilly sedikit bergetar mengucapkannya.
"Huss, pikiran lo sama gue napa jadi nggak bener banget sih Piy, kapan gue bilang lo cewek terbejat, sembarangan mulut lo?!"
Prilly menoleh dan terkejut karna kemunculan Ali yang tiba-tiba didekat mereka. Tamu tak diundang! Atauu... ada yang sengaja mengundang? Prilly langsung menoleh cepat pada Chiko dengan mata melotot. Ini nih kayaknya biangnya! Chiko langsung mengangkat tangannya seperti membuat tameng menghadang serangan Prilly selain pelototan matanya yang membulat seperti akan keluar dari tempatnya.
"Woy woy sabar woy, nggak usah esmoni!"
Chiko menangkap tangan Prilly yang seketika berdiri dengan wajah yang terlihat gusar. Chiko sampai heran. Ini kenapa dua mahluk seakan saling membenci karna persoalan sepele?
"Duduk lo!" Chiko menyuruh dan mengarahkan kembali agar Prilly duduk dan tak berpindah dari tempatnya.
"Eehh, lo bakal kehilangan gue kalau kabur sekarang!!" Chiko menunjuk Ali sementara yang ditunjuk menghentikan langkahnya yang sebentar lagi akan menjauh dari hadapan Chiko dan Prilly.
Tadinya melihat Prilly sudah bersama Chiko, Ali sudah ingin kabur tanpa disadari mereka. Tetapi seketika ia kepo melihat ekspresi Prilly saat bercerita dari jauh. Ia tak mau Chiko mendapat cerita yang salah dari Prilly. Ia tak bermaksud menyinggung. Nggak sengaja membuat Prilly ngambek. Diam-diam ia mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Sebenarnya Ali merasa menyesal menyinggung Prilly. Selama ini celaannya tak bermaksud menjatuhkan dia. Dan selama ini Prilly juga tak pernah marah kalau disinggung soal penampilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersujud Bersamamu
SpiritualBukan tentang aku lebih baik darimu, tetapi tentang mari kutunjukkan sesuatu yang baik untukmu. "aku mencari yang seiman, baik, dan mampu membawaku ke jalan yang benar...." "yang baik bagimu menurutmu, belum tentu baik menurut Allah...." Ini tentang...