Siang yang dingin. Prilly duduk disebuah rumah makan. Menunggu. Menunggu teman-temannya semasa Sekolah Menengah Pertama. Setelah lulus SMP ia sama sekali tak bertemu dengan teman-temannya semasa menggunakan seragam putih biru itu. Sekitar hampir sepuluh tahunan setelah lulus dan memakai seragam putih abu-abu disekolah yang berbeda.
"Illyyyy...."
"Alhamdulilah akhirnya sampai juga loooo!" Prilly berdiri menyambut Shintya salah satu temannya yang sudah berjanji untuk datang.
"Ishhh, Hijrah nih tapi makin cakeppp buuuu!" Shintya menepuk bahu Prilly yang tertutup Hijab.
"Alhamdulilah, menikmati Shin!" Prilly tersenyum sambil mengibas jilbabnya bangga.
"Baiklah, bagus-bagus saja Pril, kita memakai sesuatu yang bikin kita nyaman, eh btw, berapa anak lo?"
"Dua, kembar..."
"Nggak diajak?"
"Tadi pas ada mama dirumah, nitip bentaran biar lebih leluasa!" Prilly terkekeh, " Eh, anak lo berapa?"
"Satu, jam segini masih sekolah, kan sekolahnya pulang jam empat habis sholat Ashar!"
"Oohh, anak-anak gue baru mulai sekolah TK tahun ajaran baru ini!"
"Jadi nggak punya kegiatan lo berarti? Kok nggak gemuk-gemuk juga sih, nggak kayak gue?"
"Emang makannya gue aja yang sedikitttt!"
"Duhhh gue kalau stress pasti larinya kemakanan!!"
"Stress kenapa lo emang?"
"Single parent beginilahhh...!"
"Lho?" Prilly memandang Shintya dengan pandangan penuh pertanyaan.
"Gue udah bye sama suami gue, setelah anak gue lahir, lo tau, waktu nikah gue tu nangis!"
"Kenapa emang?"
"Gue nangis kenapa gue bisa duduk dipelaminan sama diaaaa..."
"Astagfirullah hal adzimmmm!" Prilly menutup mulutnya. Kok bisa duduk dipelaminan baru nyadar siapa yang dikawinin? Aneh banget.
"Haiiiiii Shinnnn, Prillllyyy....!"
Cerita Shintya tak berlanjut karna sebuah teriakan yang membuat mereka menoleh.
"Laudyaaaaaa!!"
Prilly dan Shintya berteriak bersamaan menyambut kedatangan Laudya.
"Ruarrr biasaaaaa tante sosialita satu iniiii....!!!" Shintya mengomentari penampilan Laudya dengan kacamata yang menyangkut diatas kepala dan busana ala penampilan ibu pejabat karna suaminya memang pejabat di kantor pemerintahan.
"Heiii, Baru kalian yang datang? Ngarettt padaa!!" Laudya berkomentar padahal dia sendiripun ngaret. Karna datangnya bukan yang pertama.
"Gue yang paling ontime tauuuu!" sahut Prilly diiringi tawa Shintya.
"Dingin booo, pingin pelukan aja maunyaa dirumahhhh!!"
"Idihhhh, suami lo nggak kerja apaa?"
"Ahhh, samaa suami cadangan yang lebih hottt!"
"Innalilahiiii....." Prilly melebarkan matanya.
Laudya, gadis biasa yang dulunya sangat sederhana kini justru berubah drastis. Padahal dulu boleh dibilang Prilly-lah yang lebih lincah dan terkesan nakal karna berpenampilan seksi. Seragam saja dikecilkan sampai ngepas body, sedangkan rok dibabat sampai diatas paha. Meskipun sekolahnya ketat juga dengan aturan tapi tetap saja Prilly mampu berkelit dari kejaran guru BP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersujud Bersamamu
DuchoweBukan tentang aku lebih baik darimu, tetapi tentang mari kutunjukkan sesuatu yang baik untukmu. "aku mencari yang seiman, baik, dan mampu membawaku ke jalan yang benar...." "yang baik bagimu menurutmu, belum tentu baik menurut Allah...." Ini tentang...