Hari ini Nadia berangkat ke kampus dijemput oleh Bara. Sebenarnya ia sudah menolak, tapi Bara kan tidak menerima penolakan.
Bara memarkirkan mobilnya di parkiran dosen.
"Yang.. " panggil Bara ke Nadia.
"Kenapa Bar? " Nadia menengok ke arah Bara.
"Kamu jangan turun dulu ya! Biar aku yang bukain pintu nya. " Bara tersenyum.
"Gak usah, nanti anak-anak pada heboh lagi. " Nadia tersenyum.
"Gak papa, sekalian aku mau menunjukkan pada mereka kalo kamu milik aku. " ucap Bara tegas.
Nadia hanya mengangguk lemah.
Bara keluar dari mobilnya dan segera membukakan pintu untuk Nadia. Para mahasiswi melongo seketika saat Nadia keluar dari mobil Bara.
Bara tersenyum lantas menggandeng tangan Nadia.
"Kenalin guys, ini pacar gue. " teriak Bara lantang.
Para mahasiswi melihat Nadia dengan pandangan sinis. Nadia hanya menundukkan kepalanya.
"Kalo sampe dari kalian ada yang nge bully dia bakalan berurusan sama gue. " Bara tersenyum miring.
Para mahasiswi segera menyingkir memberikan jalan pada Bara dan Nadia yang masih menunduk.
"Jangan nunduk sayang " kata Bara.
Nadia mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis kearah Bara.
"Kamu nonton aku tanding basket kan? " tanya Bara.
Nadia mengangguk.
"Yaudah kamu nunggu di pinggir lapangan basket yang teduh ya, aku mau ganti baju dulu. "
"Iya.. " Nadia lantas mencari tempat yang teduh.
Nadia melihat Andi yang dipinggir lapangan pun segera menghampirinya dan duduk disebelahnya.
"Hay, ndi! " sapa Nadia.
"Eh, Nad..sini duduk. " Andi menepuk bangku disebelahnya.
"Okey.. " Nadia lantas duduk disebelah Andi.
"Katanya lo pacaran sama Bara? " tanya Andi.
"Eh? Iya... Maaf ya kemarin ninggalin lo dikantin sendirian soalnya kan gue ditarik sama Bara. " Nadia membuat ekspresi semenyesal mungkin, tapi itu malah membuat Andi gemas.
Tanpa mereka sadari ternyata Bara melihat itu semua. Ia mengepalkan tangannya kuat dan mengeraskan rahangnya.
"Iya iya, pokoknya lo harus nraktir sahabat lo terkeceh ini! " Andi sangat antusias.
"Iya, bawel lo. Nanti ajak sekalian pacar lo si Nadin. Okey? " Nadia tersenyum senang.
"Okey beb.. " mereka lantas tertawa.
Padahal pertandingan sudah dimulai dari 10 menit yang lalu. Nadia lantas melihat pertandingan yang sangat heboh karena teriakan para mahasiswi.
Nadia tersenyum saat Bara menatap kearahnya, namun Bara hanya menampilkan ekspresi dinginnya. Nadia hanya menganggap mungkin itu hanya karena Bara mulai kepanasan karena matahari nya sudah mulai tinggi.
Teriakan demi teriakan membuat tim Universitas Leonard semangat. Akhirnya pertandingan dimenangkan oleh tim Bara.
Nadia berdiri hendak memberikan brkal minumnya kepada Bara, tetapi ia harus menahan sakit dihatinya. Karena cewek kemarin yang merangkul Bara saat digerbang sedang meberikan minum dan mengelap keringatnya.