02

14.8K 554 1
                                    



"Huh..lama banget sih Nadia, kog gak keluar-keluar juga? " sekarang Bara sedang menunggu Nadia digerbang kampus. Rencananya ia ingin bertanya kenapa tadi Nadia tiba-tiba lari.

Tiba-tiba ada cewek yang langsung menggandeng tangan Bara.

"Anjir, kenapa lo megang-megang tangan gue, singkirin tangan lo cabe! " Nita langsung cemberut.

"Ih, yayang Bara kog gitu sama Nita. "

"Lepasin tangan lo.. "

Tanpa disadari ternyata Nadia melewati Bara dan Nita hendak menunggu jemputan. Ia hanya mendengus pura-pura tidak melihat.

Bara yang melihat Nadia pun langsung melepas paksa tangan Nita.

"Hay sayang.. " sapa Bara pada Nadia.

Nita yang melihat itu hanya menghentakkan kaki nya kesal, "liat aja, gue bakal buat siapa aja yang deketin Bara sengsara. "

Nadia hanya diam dan tak menengok sama sekali kearah Bara. Sesekali. Ia bersenandung dan tak merasa terganggu dengan Bara yang berusaha untuk mengajaknya bicara.

Bara yang tak diperdulikan pun langsung mencekal tangan kiri Nadia yang membuat Nadia langsung menghadap ke arah Bara.

"Kenapa tadi lari pas dikantin? " tanya Bara menatap mata Nadia.

Nadia menjadi gugup, "gak...gak papa. "

"Kenapa sayang?? " tanya Bara lembut tapi menyiratkan ketegasan.

"Udah deh, lepas, gue mau pulang. " ingat Nadia, tadi dia sama cewek ,mungkin dia hanya ingin mempermainkan gue aja, gue gak boleh sampe Cinta sama dia. Okey gue harus tegas sama dia. Kata Nadia didalam hati.

"Aku anter.. " Bara menggandeng tangan Nadia menuju mobilnya.

"Gak mau.. " Nadia berusaha melepas cekalan tangan Bara.

"Gak ada penolakan! " Bara tetap menggandeng Nadia menuju parkiran dosen.

"Kalo lo gak nglepas gue sekarang juga, gue gak bakalan mau ngomong lagi sama lo! " kata Nadia marah.

"Aku gak bakalan nglepas kamu sayang. " Nadia hanya diam tak berniat menjawab. Ingat kata Nadia tadi, ia tidak akan main-main dengan kata-katanya, karena menurutnya itu adalah janji.

Bara membuka pintu sebelah kemudi dan Nadia langsung masuk tanpa melihat Bara.

Bara tersenyum karena Nadia mau ia antar. Ia segera berlari kearah pintu kemudi dan masuk kemobil mahalnya itu. Bara menyalakan mobilnya dan berjalan agak pelan supaya ia mempunyai waktu untuk bersama Nadia lebih lama.

Sedangkan Nadia hanya cuek dan membuka buku novelnya dan mulai membaca. Tapi tak berselang lama ia mencari kacamata minusnya ditas. Setelah ketemu ia segera memakainya dan tak memperdulikan Bara yang melihatnya.

"Kamu minus? Minus berapa? " tanya Bara membuka pembicaraan.

"....." Nadia tetap diam tak menjawab.

"Yang.. " tetap tak ada balasan.

"Sayang.. " panggil Bara lagi.

"Nadia.. "

"Nadia Agatha.. "

Nadia tetap tak memperdulikan Bara. Ia masih tetap pada pendiriannya.

Tak terasa, mereka telah sampai didepan rumah Nadia yang mewah dengan gerbang bercat putih yang menjulang tinggi. Satpam rumah Nadia langsung membuka gerbang saat Bara menekan klakson.

BOYFRIEND [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang