17

6.7K 224 2
                                    


Nadia sudah seminggu berada di rumah sakit. Tetapi ia merasa bingung, kenapa dokter belum memperbolehkan ia untuk pulang. Mama dan papa nya pun terlihat biasa-biasa saja.

Lagi-lagi Nadia menghela nafas nya membuat Bara bingung.

"Kenapa sih sayang? " Bara mengelus puncak kepala Nadia yang tengah duduk bersandar pada kepala brankar.

"Pengen pulang! " Nadia menatap Bara penuh permohonan.

Bara menghela nafas nya, "kan belum boleh pulang. "

"Kenapa belum boleh sih? Liat ya aku dah sehat-sehat aja. Kaki aku udah bisa buat loncat-loncat dan gak kerasa sakit lagi.. " Nadia mencebikkan bibir nya kesal dan melipat tangannya didada.

"Lha kan kata dokter nya belum boleh sayang. "

"Gak mungkin. Aku dah sehat pasti udah boleh pulang. Apa jangan-jangan kamu ngancem dokter gak ngebolehin aku pulang? " tanya Nadia tajam.

Bara gelagapan sendiri, "yaa, gak mungkin lah... " Bara tak berani menatap Nadia.

"Kamu mau bohong sama aku? " Nadia menangkup pipi Bara dan menatap nya tajam.

"Siapa yang bohong? " Bara tak berani menatap manik mata Nadia yang menenangkan.

"Kamu mau aku marah sama kamu? " Nadia melepaskan tangkupan tangannya dari pipi Bara.

Bara hanya terdiam.

"Oke.. " Nadia merebahkan dirinya dan tidur membelakangi Bara.

"Iya, aku bohong sama kamu! Aku nyuruh dokter buat gak ngebolehin kamu pulang. Aku khawatir sama kamu sayang. " jelas Bara.

Nadia hanya diam dan mendengarkan Bara.

"Kamu jangan marah sama aku dong! Kan aku dah jujur.. " pinta Bara.

Nadia membalikkan tubuhnya menghadap Bara, "aku gak bakal marah lagi, tapi.. " Nadia menggantungkan ucapannya.

"Tapi apa? " Bara mengelus wajah Nadia.

"Tapi aku harus pulang dari sini dan kamu penuhin permintaan aku setelah aku pulang dari sini! " Nadia tersenyum manis.

Bara juga tersenyum, "yaudah, aku nanti ngomong dokter ya kalo kamu mau pulang.. "

Nadia tersenyum dan mengelus pipi Bara. " okey, aku mau pulang.. "

💐💐💐

"Akhirnya aku pulang.. Ye ye.. Yuhu.. " Nadia berlari masuk ke dalam rumah membuat Bara, mama dan papa nya Nadia bengong.

"Astaga, sayang jangan lari-lari nanti kamu jatoh! Kaki kamu juga belum sembuh bener itu.. " mama nya Nadia memberi tau tapi Nadia gak perduli.

"Pah, anak kamu itu! " mama nya Nadia memelas ke arah papa nya Nadia.

"Anak kamu juga kan.. "

"Kamu yang buat kog.. "

"Kamu yang hamil.. "

"Kamu yang...."

"Stop.. Itu anak kalian.. " Bara menghentikan perdebatan suami istri itu.

Nadia merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu dan menyalakan televisi. Mama dan papa nya Nadia pergi ke rumah kerabat untuk memberi tau kan bahwa Nadia telah sembuh sekalian membahas kerja sama perusaahan. Sebelumnya mereka juga sudah pamit kepada Bara.

Bara duduk disebelah Nadia dan mencium pipi Nadia yang tengah asik melihat film.

"Sayang, kamu mau makan apa? Delivery atau masak sendiri? " tanya Bara lembut.

BOYFRIEND [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang