Hayyy,, BarNa come back...
Asikk.. Siapa yang nungguin BarNa jangan lupa buat vote buat ngehargain gue udah nyempetin nulis cerita gak ber mutu ini.Okey langsung aja..
Happy reading guyss...💐💐💐
Diruang keluarga rumah Andreas.
Andre menatap tak percaya pada cewek yang akan dijodohkan dengan nya di depan nya kini. Cewek itu memakai pakaian yang sungguh membuat dia semakin terlihat cantik, dress sebatas bawah lutut berwarna coklat yang berlengan pendek dan berkerah melingkar dan memakai high heels yang tak terlalu tinggi,mungkin 5 cm."Ekhem.. " dehem papa nya Andre membuyarkan lamunan Andre.
Andre lantas mengalihkan pandangannya menatap dinding. Hati nya bimbang. Karena di depan nya kini ada Cinta pertama nya. Priscanara, nama panggilan cewek itu. Tapi Andre lebih memilih memanggil nya Prisca. Nama lengkap nya Priscanara Evani Maureno. Putri dari Sanjaya Maureno dan Evana Maureno.
"Jadi ada nya acara makan malam bersama yang telah kita lakukan tadi, kita akan membahas pertunangan kalian, Andreas dan Priscanara yang akan dilaksanakan 3 minggu lagi.. " ucap Sanjaya, ayah Priscanara.
Andre hanya terdiam. Begitu pun dengan Prisca. Mereka memang sudah mempunyai rasa pada saat mereka masih elementary school. Mungkin yang kalian pikirkan adalah Cinta monyet. Tapi entah bagi mereka, karena sampai sekarang rasa itu masih ada, bahkan semakin kuat. Hanya saja, Andre yang mencari pelampiasan dengan memacari cewek yang ada di kampus. Tapi Andre tak pernah melakukan kontak fisik pada mereka.
Priscanara diam-diam memperhatikan Andre yang terlihat tampan pada malam ini. Di dalam hati nya ia merasa senang bahwa yang akan di jodoh kan pada nya adalah Andre. Ia jadi mengingat masa elementary nya yang Indah karena Andre selalu perhatian pada nya. Ia merasa menyesal karena setelah ia di tembak oleh Andre, ia tak mengatakan bahwa ia akan bersekolah di Inggris. Mereka memang sudah menjalin hubungan saat elementary dulu. Belum ada kata perpisahan pada kedua nya. Hal itu membuat Priscanara merasa bersalah. Lewat tatapan Andre tadi menyiratkan rasa kesal dan kecewa yang mendalam.
"Kami rasa tak ada salah nya jika pertunangan diadakan 2 minggu lagi.. " ucap mama Andre.
"Ide Bagus, karena sepertinya tak ada penolakan dari kedua nya.. " Evana, bunda Priscanara menyetujui hal tersebut.
"Karena hal ini sudah di tentukan, tinggal menentukan tema untuk acara ini.. " ucap papa Andre.
Andre berdiri dari duduk nya, melangkah meninggal kan ruangan itu. Ia pergi ke Taman samping rumah. Mendudukkan diri nya di kursi yang sudah ada di sana. Menghela nafas nya gusar.
"Andre... " panggil seseorang.
Andre tak merubah arah duduk nya, sama sekali tak menghadap ke arah orang yang memanggil nya.
"Andre.. " ternyata Priscanara. Ia duduk di sebelah Andre dan menatap Andre dalam walaupun Andre tak menatap nya.
"Aku minta maaf ya udah ninggalin kamu waktu itu tanpa ada kata perpisahan. Waktu itu aku udah di perjalanan mau kerumah kamu. Tapi ternyata malah.. " Prisca menghentikan ucapan nya.
"Tapi malah apa?? " Andre akhir nya menatap Prisca dengan tatapan rindu nya.
"Aku kecelakaan waktu itu, koma selama 5 Bulan dan sempat lumpuh semetara.. " Prisca menunduk tak berani menatap Andre.
"Kenapa bisa kecelakaan? " tanya Andre lembut dan mengelus bahu Prisca membuat Prisca menegang.
"Musuh ayah yang nglakuin itu, anak buah nya nabrak mobil yang aku naikin sama pak Sardi. Mereka nabrak dari depan dan belakang. Pak Sardi meninggal dan aku koma.. " jelas Prisca tak dapat menahan air mata nya.