Nadia kini sibuk membersihkan kamarnya, itu adalah kebiasaan Nadia setiap 2 minggu sekali. Dan hari ini ia sendirian dirumah karena orang tuanya pergi kerumah nenek dan kakeknya untuk arisan keluarga, ia sangat malas jika harus ikut karena ia tak menyukai gosip an para saudara nya.
"Huh.. Capek, istirahat bentar lah. " Nadia mengambil handphone nya, ada beberapa pesan singkat dari Bara tapi ia tak membukanya. Ia malah memutar lagu kesukaannya.
Playmusic=Major Lazer ft. Justin Bieber~Cold Water.
Sesekali Nadia juga mengikuti lirik lagu itu, ia pun kembali merapikan buku mata kuliahnya.
"And if you feel you're sinking, I will jump right over,Into cold cold water for you, And altough time may take us into different places, I will still be patient with... " nyanyiannya terhenti karena bel rumah berbunyi.
Nadia menghela nafasnya, lalu ia melangkah keluar kamar menuruni tangga dan menuju pintu utama. Dibukanya pintu itu, ia mengernyit bingung.
Seorang pria berdiri membelakangi pintu, dari badannya sepertinya Bara.
"Maaf, mencari siapa ya? " tanya Nadia.
Pria itu berbalik tapi wajahnya ditutupi oleh boneka teddy bear berukuran sedang berwarna coklat.
"Pagi sayang.. " pria itu menurunkan boneka nya dan diberikan kepada Nadia, tak salah lagi, dia adalah Bara.
Nadia tersenyum dan akan mengambil boneka itu dari tangan Bara tapi Bara malah menarik boneka itu lagi membuat Nadia mengernyitkan dahinya.
"Owh, bukan buat aku ya? " Nadia hanya cemberut.
"Cium dulu.. " Bara menunjuk pipi kanannya.
"Ihh... Nyebelin.. " tapi tak urung ia juga mencium pipi Bara kanan dan kiri.
Bara memberikan bonekanya dan diterima Nadia. Nadia melangkah masuk tanpa menyuruh Bara.
"Aku gak disuruh masuk, yang? "
"Masuk aja kali, biasanya juga gimana? "
Bara terkekeh dan masuk mengikuti Nadia yang menuju kamarnya.
"Kamu ngapain? "
"Bersihin kamar lah.. Kan hari ini gak ada jadwal kuliah ya bersihin kamar aja. " Bara menganggukkan kepalanya.
Musik dari handphone Nadia juga masih menyala memutar lagu Brunomars-Talking To The Moon.
Nadia menyapu kamarnya dan mengikuti lirik lagu itu, "Talking to the moon.... Try to get to you.. In hopes you're on the other side.. Talking to me too.. Or am I fool.. Who sits alone, Talking to the moon... " Bara takjub dengan suara Nadia yang merdu itu. Padahal lagu itu nadanya tinggi tapi Nadia bisa menyanyikannya.
"Bagus banget suara kamu, yang! " puji Bara.
"Biasa aja kog.. " Nadia tersenyum.
"Itu Bagus tau sayang... "
"Iyaa.. Aku suka lagu ini, kadang kalo lagi galau gitu nyanyi lagu ini bisa sampek nangis. Sialnya nyentuh banget lagunya. "
"Kamu galau?? Kapan?? " Bara mendekati Nadia yang sudah selesai menyapu.
Nadia menatap Bara, ia harus mendongak karena ia tingginya sepundak Bara.
"Kadang-kadang kalo gak ada Andi kan aku galau. Kan dulu Andi yang selalu nemenin aku. Sekarang ia punya pacar ya jadi harus meluangkan waktunya juga untuk pacarnya, Nadin! " jelas Nadia.
"Kan sekarang ada aku sayang.. " Bara memegang pipi Nadia.
"Iya sayang.. " jawab Nadia pelan.