Author pemberi harapan palsu😅
Maafin ya zheyenk-zheyenk😗Kuyy, happy reading🖤
💐💐💐
Nadia memegang erat tangan Bara, menghembuskan nafasnya dengan pelan, mencoba mengatur pernafasannya agar rasa sakit yang ia rasakan tak begitu terasa.
"Ayo, bu Nadia. Atur pernafasannya.. " dokter sudah bersiap untuk membantu persalinan Nadia.
Nadia mengatur nafasnya, "Baraaa... " Nadia terisak.
"Kamu harus kuat, sayang.. " Bara memberi semangat.
"Ayo, bu. Hitungan ke tiga kita mulai, ya.. "
Nadia mengangguk paham. Keringat deras mengucur dari dahinya.
"Satu.. dua.. tiga.. dorong.. " aba-aba dokter.
"Aaaaaaaaa... " Nadia berteriak membuat dokter dan suster kaget.
Bara menghapus keringat di dahi Nadia.
"Ayo atur nafasnya, bu.. dorong lagi.. "
"Baraaaa aku gak kuat.. " Nadia semakin menangis kencang.
"Sayang, kamu harus kuat.. " Bara mencium dahi Nadia sayang. Menggenggam tangan Nadia erat memberikan kekuatan.
"Dorong lagi, bu.. "
Nadia berusaha menguatkan dirinya, demi sang anak yang akan melihat dunia sebentar lagi.
Diluar ruangan bersalin, orang tua Bara dan Nadia serta sahabat Bara dan Nadia menunggu dengan cemas.
"Ya Tuhan, lancarkan acara persalinan anakku.. " doa mama Nadia.
Papa Nadia mengelus pundak sang istri memberikan ketenangan.
Oekkkk.. oeekkk..
Suara tangis bayi membuat semuanya menangis bahagia. Semua nya tersenyum dengan linangan air mata. Mereka mengucap syukur dalam hati.
"Aku bahagia mendengar suara tangis cucu pertamaku.. " papa Nadia memeluk istrinya haru.
Dokter keluar dari ruangan bersalin, "kepada keluarga ibu Nadia dan bapak Bara, saya ucapkan selamat. Anaknya laki-laki dan sehat. Apalagi ibu nya, sangat sehat.. "
Mama Nadia berjalan mendekat ke dokter, "apa kami bisa masuk menjenguknya?"
Dokter mengangguk, "silahkan, tetapi harap jaga ketenangan.. "
Mereka semua memasuki ruangan bersalin.
Disana, diatas ranjang, Nadia berbaring dengan sang jagoan yang sedang menyusu. Dan Bara yang mengelus rambut Nadia sayang sambil sesekali mencium nya.
"Nadia, selamat atas kelahiran dedek bayi nya.. " ucap Rensa langsung mendekat pada Nadia.
Nadia tersenyum bahagia, ia merasakan perasaan yang membuncah. Ia sudah menjadi ibu sekarang.
Mama nya Bara mendekat, "sayang, mama sangat bahagia sekarang.. " sambil mengelus rambut Nadia.
Suasana bahagia masih melingkupi ruangan tersebut, bahkan sampai Nadia dipindahkan diruang rawat.
💐💐💐
Bara tak henti-hentinya tersenyum, menggenggam tangan Nadia hangat.
"Aku sangat bahagia, sayang.. terima kasih sudah membuat aku merasakan perasaan bahagia ini.. " ia mengecup punggung tangan Nadia.
Nadia tersenyum, "apalagi aku, aku sangat sangat bahagia sekarang. Kebahagiaan keluarga kecil impian kita terwujud.. "
Mereka berdua menatap sang jagoan yang tidur disebelah Nadia. Wajah tampan itu sangat mirip dengan Bara, hanya bibir dan matanya yang mirip dengan Nadia.