44

3.8K 134 9
                                    

Bara mengelus kepala Nadia yang tampak kelelahan. Sebenarnya Nadia tak melakukan hal berat, tapi kenapa bisa kelelahan, entahlah.

"Sayang, kamu mau makan apa? " Bara bertanya sambil memeluk Nadia erat.

Kini mereka dalam perjalanan pulang kerumah. Menginap di rumah orang tua Bara terlalu lama tentu saja membuat Nadia tak enak.

"Jangan peluk-peluk, malu diliatin pak Arif.. " supir keluarga Bara hanya tersenyum menanggapi ucapan Nadia.

"Gapapa kan ya, pak.. " Bara kembali memeluk Nadia.

Nadia hanya memanyunkan bibirnya kesal. Bara tertawa pelan dan mengelus sayang rambut Nadia.

"Makan apa? Kita belum makan siang lho, ini udah lebih dari waktu makan siang.. " Bara kembali bertanya.

Nadia mengernyitkan dahinya sambil berfikir, "aku pengen makan mie goreng pedes, terus minumnya es.. Pasti enak.. "

"Gak boleh, jangan makan pedes-pedes.. " larang Bara.

"Yaudah sih, aku gak makan.. " Nadia menjauhkan kepalanya dari dekapan Bara.

Ini kan permintaan dedek bayi, dikira Nadia betah makan pedes apa. Nyebelin emang Bara tuh.

"Sayang, kasian dedek kalo kamu makan pedes. " Bara ingin kembali memeluk tapi Nadia menghindar.

Tak terasa mobil yang ditumpangi Bara dan Nadia telah sampai, pak Arif membukakan pintu untuk kedua nya. Nadia langsung berjalan meninggalkan Bara.

"Makasih ya, pak Arif. Ini ongkos untuk bapak balik kerumah mama sama papa.. " Bara memberikan beberapa lembar uang pada pak Arif.

"Makasih ya, den Bara.. " Bara hanya menganggukkan kepalanya lalu segera masuk ke rumah menyusul Nadia.

Nadia duduk di sofa ruang keluarga sambil menatap televisi yang tak menyala. Sambil memanyunkan bibirnya tentu saja.

"Sayang.. " panggil Bara ikut duduk disebelah Nadia. Nadia hanya diam.

"Marah sama aku?" tanya Bara berusaha merangkul pundak Nadia tetapi Nadia terus menghindar.

Nadia beranjak hendak pergi ke kamar, ia tak mau menatap Bara untuk saat ini.

Dengan cepat Bara menarik Nadia hingga jatuh ke pangkuan Bara.

"Sayang.." panggil Bara lembut sambil mengelus lengan Nadia.

Nadia hanya berdehem. Malas menanggapi.

"Kenapa sih? Kamu gak bilang mana aku tau kesalahan aku?" Bara ini salah satu spesias tak peka kawan-kawan. Mari kita cubit pipinya. ( Eh jangan, ntar Nadia marah.. hehe:v)

"Dasar gak peka.. " mata Nadia sudah berkaca-kaca hendak menangis.

"Aku gak peka?" tanya Bara bingung.

"Aku ngidam pengen makan mie pedes Bara... " tangisan Nadia langsung keluar begitu saja.

Bara kelabakan sendiri, "haduh sayang jangan nangis.. iya iya.. jangan nangis .. "

"Pengen makan.. huaaaa... " Nadia semakin keras menangisnya.

Bara gemas sendiri, bagaimana ini.

"Hiks.. pengen makan.. huaa.. " Nadia meronta dalam pelukan Bara.

Bara memeluk Nadia sayang, walaupun ia bingung harus bagaimana.

Nadia masih menangis dan tak ingin berhenti meronta.

"Sayang, makan lainnya ya, jangan mie pedes.. " Bara masih berusaha membujuk.

"Maunya mie pedes.. " Nadia memeluk Bara semakin erat dan masih menangis sesenggukan.

BOYFRIEND [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang