Maaf guys, aku udah lama gak up nih, tadi sempet baca ulang buat mengingat sampe mana ceritanya..
Pokoknya tetep dukung yah guys..Happy reading..
💐💐💐
"Sampai.. " Bara menengok ke arah Nadia yang terlelap dengan pulasnya. Bara tersenyum menatap Nadia. Ia mengelus pipi Nadia dan hal itu membuat Nadia sedikit terganggu.
"Enghh,, Bara jangan ganggu.. Masih ngantuk tau.. " Nadia menepis tangan Bara yang mengelus pipinya.
"Kita udah sampe sayang.. Kamu tidurnya pindah di dalem aja.. " Bara melepas seat belt nya dan menghadap Nadia yang masih mengerjapkan kedua matanya untuk segera terbuka.
Nadia hendak melepas seat belt nya tapi hal itu di dahului oleh Bara yang sudah melepas seat belt itu.
"Yuk turun.. " Bara dan Nadia keluar dari mobil dan ditatap oleh para sahabatnya.
"Kalian lama didalem ngapain hayoo?? " Andre menunjuk keduanya dengan telunjuknya.
"Kepo lo.. " Bara menggandeng Nadia yang masih terlihat lemas karena belum sepenuhnya nyawanya kembali dari tidur lelapnya.
"Mereka mau ngapain kan juga bukan urusan elo kali bang, mereka udah tunangan itu.. Pasti juga mau nikah.. " Andi sibuk dengan tas nya dan tas Nadin yang ia keluar kan dari bagasi.
"Iya juga sih.. " Andre mangut-mangut.
Rensa menatap sebal ke arah Andre, "Reas, itu kenapa gak dibantuin Prisca nya.. "
Andre menepuk dahinya saat melupakan sang kekasih yang tengah mengambil tas kedua nya dari bagasi mobil dengan agak kesusahan.
"Lah noh.. Kasian itu si Prisca.. Lo mah malah ngomentarin Bara sama Nadia.. " Fero mendelik kesal kearah sahabat nya itu.
"Ya kan gue juga mau mengeluarkan pendapat.. " Andre membantu mengangkat tasnya dan disampirkan di bahu kanannya.
"Kamu mah bukan mengeluarkan pendapat yang bermutu, tapi malah spam.. " Prisca berjalan mendahului Andre yang melongoh karena ia sudah ditinggal masuk kedalam villa milik keluarga Bara.
"Kog aku malah ditinggal sih yang.. " Andre segera menyusul langkah Prisca.
💐💐💐
Villa milik keluarga Bara ini bertempatan di desa yang asri nan sejuk. Hawanya dingin tapi membuat betah orang yang sedang berlibur. Ada air terjun yang berjarak sekitar 2 km dari villa milik keluarga Bara.
Sekarang Nadia sedang berada di balkon kamar yang ditempatinya bersama Nadin. Nadin juga sedang menikmati pemandangan di sekitar villa. Kebun teh yang terlihat seperti rumput-rumput menjadi kan kesan yang sangat menakjubkan.
Pembagian kamar sudah dilaksanakan tadi saat mereka masuk dan menemui penjaga villa milik keluarga Bara ini. Ada pak Sardi selaku tukang kebun dan bersama istri dan anaknya, bi Surti dan Amanda yang berumur 13 tahun. Bara dengan Fero berada di kamar depan kamar Nadia dan Nadin. Sebelah kamar Nadin, ditempati oleh Prisca dan Rensa. Di depan kamar Prisca dan Rensa ada kamar yang ditempati Andre dan Andi.
Nadia memejamkan matanya sejenak menikmati terpaan angin sore yang membuat ia tersenyum.
"Nadia.. " panggil Nadin.
"Apa Nadin? " Nadia membuka matanya dan menatap Nadin.
"Apa yang lo suka dari Bara? Apa yang buat lo jatuh cinta sama Bara? " tanya Nadin.
"Suka, gue suka Bara yang apa adanya.. Dan cinta, apa cinta itu butuh alasan.. " Nadia tersenyum kearah Nadin.
"Tapi, Nad. Bara udah sering nyakitin lo.. " Nadia menghembuskan nafasnya pelan.