37

4.1K 146 1
                                    


Haayyyy,, aku balik lagi nih, maaf kemarin itu gak update tapi malah menuhin comment, kakakku itu bikin sebel aja.. Tapi aku sayang sama kakakku..

Yok, mari vote and comment jangan lupa..

Happy reading guys..

💐💐💐

Rensa mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang ada dikamarnya. Ia melihat ke jendela balkon, dan disana sudah tertutup rapat dengan gorden yang masih tersingkap. Diluar sana sudah gelap menandakan bahwa kini sudah malam. Rensa sedikit memicingkan matanya untuk melihat jam dinding karena kacamatanya entah dimana. Dan jam menunjukkan pukul 7 lebih.

"Kamu udah bangun? " suara itu mengharuskan Rensa untuk melihat ke sumber suara.

Disana, Fero duduk di sofa yang ada dikamar villa tengah menatap Rensa dengan tatapan yang entah Rensa tak tau maksudnya.

Rensa terdiam dan memalingkan wajahnya melihat kearah lain, asal tak kearah Fero. Ia masih sedikit takut dengan Fero dan juga pastinya kecewa karena Fero yang tak mau mendengarkan penjelasannya tadi sore.

Fero menghela nafasnya dan berdiri menghampiri Rensa di ranjang. Ia duduk disebelah Rensa yang masih menatap kearah lain.

"Maafin aku.. " Fero mengelus puncak kepala Rensa.

Rensa masih terdiam, tapi sesaat kemudian ia terlihat bingung. Dan ia segera duduk walaupun kepala nya pusing. Ia memegangi kepalanya dan sesekali dipijatnya untuk mengurangi rasa pusingnya.

Fero memegang pundak Rensa, "kamu mau minum, apa mau makan.. Atau kamu gerah pengen mandi?"

"Gak pengen semua. Aku cuma mau nyari sisir aku tadi.. " Rensa berucap dengan pelan dan tak berani menatap Fero.

Fero menghela nafasnya, "sisir kamu aku taruh di nakas itu.. " Fero menunjuk nakas sebelah ranjang.

"Jangan buang sisir aku lagi.. " Rensa akhirnya berani menatap Fero walaupun rasa takut dihatinya masih ada.

"Iya sayang, maaf udah buang sisir kamu tadi. Aku udah tau siapa Michele yang ngasih kamu sisir itu.. Maafin aku ya.. Maaf.. " Fero menunduk dan tangannya menggenggam tangan Rensa erat.

Rensa melepas genggaman tangan Fero dan langsung beralih memeluk tubuh Fero. Fero langsung membalas pelukan itu.

"Aku sayang sama kamu.. " Rensa mengucapkan kata-kata yang ditunggu Fero selama ini.

Fero semakin meneratkan pelukannya, " aku lebih sayang sama kamu.. "

💐💐💐

"Gimana keadaan Rensa, aku khawatir sama dia.. " Prisca menatap Andre yang juga tampak khawatir.

"Gak usah cemas, pasti Rensa bakalan kembali sehat. Dia itu gak gampang sakit. Kecuali kalo dia lagi ada banyak pikiran.. " Andre memeluk Prisca erat.

Mereka berada di ruang keluarga villa. Sedangkan Andi, Bara, Nadia, dan Nadin entah berada dimana.

"Sayang..." panggil Andre.

"Hmm.. " dijawab gumaman Prisca yang masih betah berada dipelukan Andre.

"Kita langsung nikah ya.. Gak usah tunangan.. Aww.. "

Prisca mencubit pinggang Andre dengan sebal.

"Aku kan gak mau kalo nanti kamu diambil orang.. Nikah ya.. "

"Ck.. Tunangan dulu lah. Kan tunangan kita bentar lagi. Jarak 1 tahun baru nikah.. " Prisca semakin mengeratkan pelukannya dan Andre mengelus kepala Prisca.

BOYFRIEND [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang