Yeyy, gue kambek.. Eaaa.. Ada yang nunggu BarNa gak??
Apa?? Gak ada?
Ya elah..
Gapapa deh, yang penting gue Setia buat Update Boyfriend kali ini... Yuhuuu...Gue lagi kesel nih guys, keyboard handphone gue eror kayak nya.. Masa gue ngetik salah terus.. Kan gue jadi kesel.. Ya semoga handphone gue cepet sembuh lah.. Haha..
Okey..Happy Reading buat kalian semuaaa.. 😍😍
💐💐💐
Kini Nadia, Bara dan Andi berada di ruang kelurga rumah Nadia.
"Males banget gue,pengen liat film tapi film apa ya?" tanya Nadia pada Andi.
"Film horor kuy.. Gue tadi beli DVD film horor baru sebelum kesini.. " Andi mengeluarkan DVD film horor di saku jaket nya.
"Nadia takut film kayak gitu, mending gak usah.. " Bara mendekat ke arah Nadia dan memeluknya dari samping.
"Gak papa, aku juga pengen liat.. " Nadia menatap Bara
"Gak usah sayang..." Bara tetap melarang Nadia.
Nadia mencebikkan bibir nya kesal, "yaudah, aku gak jadi nonton.. "
Bara tersenyum dan semakin mengeratkan pelukan nya. Andi hanya menutup mata nya dengan kesal sejenak.
"Plis deh, gue lagi di cuekin sama Nadin jangan bikin gue pengen kayak kalian.. " Andi mendesah frustasi dengan mengacak rambut nya.
"Emang Nadin kenapa?? " tanya Nadia menatap Andi yang di sebelah nya dengan Bara yabg masih memeluk Nadia erat.
"Tauk lah... Males gue kalo kayak gini, jadi laper gue.. " Andi menatap Nadia memelas.
"Gue males masak, Bara juga cuman bisa masak nasi goreng, terus gimana? " tanya Nadia pada Andi.
"Deliperi order aja.. " Andi tertawa.
"Delivery kali.. " Bara membenarkan.
"Iya itu maksud gue.. "
"Bara, pesen makanan apa? " tanya Nadia menatap Bara.
"Lha kamu mau nya apa sayang?? " tanya Bara sambil mengelus pipi Nadia .
"Terserah kamu aja, aku mah ngikut sana Andi.. " ucap Nadia.
"Pizza aja ya sayang? " tanya Bara.
"Gue suka itu. Haha.... " Bara menatap malas Andi.
"Gue gak tanya lo.. " Bara menatap Andi yang cengar cengir gak jelas.
"Udah deh, gak usah ribut..." Nadia menengahi.
"Iya sayang, aku pesen dulu pizza nya..." Bara mengambil handphone nya di saku celana.
"Iyaaa. " Nadia menatap Bara yang sedang menelpon memesan makanan.
Nadia berpikir, kenapa dia bisa Cinta dengan Bara yang galon itu.. Huh...galon, gagal move on. Tapi seperti nya Cinta nya sejak pertama kali bertemu dengan Bara tak sekuat ini. Sekarang Nadia jadi yakin, bahwa dengan adanya kebiasaan maka akan menumbuhkan rasa itu sendiri. Lalu bagaimana dengan bang Satria? Perasaan nya sekarang hanya sayang seperti sayang seorang adik kepada kakak nya.
"Nad?? Kamu ngalamun?? " Bara mengagetkan Nadia. Nadia hanya mengelus dada nya menetralkan nafas nya yang setiap kali terasa sesak jika kaget.
"Lo gimana sih, Bar? Nadia kaget tuh. " ucap Andi.
"Maaf sayang. " Nadia hanya mengangguk.
"Ngelamunin apa hayooo?? " tanya Bara sambil memeluk Nadia kembali membuat Andi berdecak.