Part 16

2.2K 183 3
                                    

Aku sedang menunggu Baekhyun mengumpulkan tugas-tugas dari teman-teman yang dikumpulkan padanya, kemudian diberikan kepada gurunya. Karena dia ketua kelas.

Aku menunggu sambil berjalan di koridor-koridor kelas.

"Apa lama?" Baekhyun menghampiriku.

"Tidak."

Kita berjalan ke area parkir sekolah dan segera menaiki mobilnya.

"Kita beli cake dulu untuk Ibu." Kataku padanya.

"Kau punya uang?" Dia menyerngit.

"Ya! Astaga kau ini. Setidaknya aku punya tabungan."

"Kau menabung?" Dia melihatku sesaat.

"Ya. Aku juga bernyanyi di cafe untuk kerja sampingan. Tapi sudah hampir dua bulan aku tidak melakukannya lagi."

"Kenapa?" Dia tetap fokus mengemudi.

"Karena gitarku dulu rusak. Aku baru mendapatkan gantinya dari Appa baru saja." Jelasku padanya.

"Sekarang tidak mau melakukannya lagi?" Dia bertanya lagi.

Aku hanya diam, "itu hanya mengingatkanku pada kenangan lamaku." Kataku dalam hati.

"Ya! Aku sedang bertanya!" Baekhyun mulai mengomel.

"Diamlah sana! Bisa-bisa kau kutendang sampai pulau jeju."

"Dasar iblis!" Dia mengejekku.

"Ya! Pergilah ke Zimbabwe sana!"

Hening.

"IU!" Dia memanggilku.

Kulepas pandanganku melihat jalan untuk melihatnya, "Mwo?"

"Kau suka ice cream?" Katanya.

"Tentu saja!"

"Kalau begitu setelah kita membeli cake, kita akan makan ice cream!" Dia tersenyum gembira seperti anak kecil yang akan pergi ke Dufan.

----

Kita sampai di toko roti.

Didalam aku dan Baekhyun membeli cake beraneka rasa.

"Bagaimana dengan vanilla bertabung kismis?" Tanyaku padanya.

"Rasa Strawberry atau coklat lebih enak." Katanya seperti mau merengek.

"Ah ayolah." Aku memanyunkan bibirku.

Dia hanya diam sambil melihat-lihat kue.

Aku meliriknya, "Ambil saja yang kau suka, dan aku akan mengambil yang kusuka." Aku memberi saran.

"Itu lebih baik." Dia tertawa.

Lalu kita pergi ke kasir dengan sepuluh potong cake bermacam rasa.

"Biarkan aku yang membayarnya." Kataku padanya.

PRIVÉ [COMPLETE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang