Part 4 You Kiss Me.

3.1K 227 2
                                    

"Tidak usah! Kalian pergi saja!" Kata Eonni yang membuatku lega setengah mati.

"Tap-" Sehun-Sseam menggerakkan tanganya dengan ucapan belum selesai. Seakan dia ingin memegang tangan Eonni.

"Ayo Sseam!" Kataku menarik tangannya.

Didalam mobil, Sehun diam saja. Dia kelihatan gelisah. Tapi aku mencoba menghiburnya.

"Kau tahu, waktu kecil Eonni suka makan es batu."

"Benarkah?" Dia langsung tersenyum dan bersemangat.

"Dia mengajariku naik sepeda. Dan sebagai balasannya aku harus membawakan tasnya kesekolah." Kulihat dia tertawa.

"Dia memang lucu." Tambahnya.

"Seberapa besar kau mencoba menyembunyikan rasa sukamu kepada seseorang. Akhirnya, matamulah yang berbicara."

"Apa maksudmu?" Dia bertanya padaku.

"Matamu tidak akan pernah bisa berbohong Sseam!"

"Aku tidak sedang berbohong." Dia menatapku, tapi aku memandang kedepan.

"19 hari lagi." Kataku dengan wajah paling datar, "Eonni akan bertunangan!" Lanjutku.

"Kau benar."

"Jika kau memang menyukai Eonni, cegah pertunangan itu atau kau akan menyesal."

Kita diam sesaat. Aku mulai menyukaimu. Tapi dimatamu, aku hanya bisa melihat ada Eonni disitu. Kau tidak pernah sebahagia itu kecuali ketika kau bersama Eonni.

"Aku tahu. Jika sesuatu sudah ditakdirkan untukku. Dia tidak akan menjadi milik orang lain." Kata Sehun-Sseam.

"Apa kau menyukai Eonni? Aku tidak ingin menjadi orang ketiga."

"Tidak!" Jawabnya tanpa melihatku. Tanpa menolehku.

"Kau bohong." Kataku kemudian.

Dia berhenti mendadak dipinggir jalan.

Dia menoleh kearahku dengan tatapan tajam. Matanya begitu indah. Dan tanpa kusadari Sseam mencium keningku. Lama dan hangat.

"Sseam!" Teriakku kemudian.

"Aku akan berusaha menyukaimu. Jadi jangan bicarakan wanita lain." Katanya yang membuat pipiku merah. Lalu dia melanjutkan mengemudinya.

Kita tidak berbicara sepanjang perjalanan.

Aku tidak mau memulai berbicara. Sungguh aku malu. Sampai akhirnya kita sampai di kedai kari ayam. Tanpa kusadari ternyata Sseam tidak membawaku ke kedai samyang. Tapi ke kedai kari ayam.

"Makanan disini juga enak." Katanya sambil menggandeng tanganku untuk masuk.

Setelah kita puas makan, Sehun-Sseam mengajakku jalan-jalan ke Taman dekat mall. Disana kita bisa melihat banyak orang naik sepeda dan orang yang hanya sekedar duduk-duduk di bangku taman.

Sehun-Sseam masih menggandeng tanganku. Aku tidak melepaskannya. Aku merasa nyaman.

"Kau suka?" Tanyanya.

"Tentu!" Kujawab sambil senyum-senyum.

Jam delapan malam. Aku sampai dirumah. Aku masuk rumah dengan senyum-senyum. Aku bahagia sekali.

"Kau darimana saja?" Kata Eonni dengan senyum kecut.

"Ah.. Keliling dunia." Jawabku sambil masuk ke kamar.

Setelah mandi aku mengecek ponselku. Aku ingin mengirim pesan. Tapi rencananya kugagalkan.

"IU!" Teriak Eomma. Ini saatnya makan malam.

Lalu aku meninggalkan ponselku dan makan bersama. Setelah selesai makan, Appa menyuruhku tetap duduk. Di meja makan, empat orang sudah siap membicarakan suatu hal.

"Suzy!" Appa mulai berbicara.

"Ah. Ne!" Jawab Eonni pelan.

"Sekarang kau jadi Manager. Tapi, setelah kau menikah nanti, kau yang akan jadi direktur di Perusahan Black One." Lanjut Appa.

"Hidupku sudah ayah kendalikan bukan? Untuk apa aku mengelak lagi?" Kata Eonni yang membuatku bingung.

"Suzy!" Appa teriak.

"Aku bukan boneka Ayah!" Suara kakakku lantang.

Kita diam. Semua diam! Sampai akhirnya Appa berdiri dan meninggalkan kami.

"Dan IU! Kau tidak boleh mencampuri urusan Eonni dan Appa. Fokuslah ke sekolahmu. Fokus Ujian! Jangan membuat keributan!" Setelah itu Appa pergi ke kamarnya.

"Aku ke kamar dulu." Kata Eonni kemudian disertai Eomma yang juga pergi ke kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Ini kenapa?" Gumamku.

Tapi aku tak peduli. Aku ke kamar dan mulai belajar, "Sehun-Sseam." Gumamku melihat tulisan yang ia catatkan dibuku Biologiku. Ini gila. Tapi aku cinta.

PRIVÉ [COMPLETE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang