Part 27

2.3K 168 9
                                    

Apapun yang sudah kualami selama ini, satu hal yang aku tahu. Cinta membawa kita pada sebuah kegagalan. Mengajarkan apa itu artinya kehilangan, dan memaafkan untuk merubah kenangan.

"Apa ayah tidak cukup membuat ibu meninggal?!" Baekhyun naik pitam. Saat ini aku di rumah Byun Jigoo, diluar sudah ada anggota SIS yang menjaga rumah ini.

Di ruang kerja Byun Jigoo hanya ada aku, Baekhyun, dan Byun.

Byun Jigoo diam. Dia tidak bisa berkutik. Tidak ada lagi yang bisa membantunya.

"Apa ayah tidak malu?" Baekhyun berteriak tepat di depan muka Byun.

Byun diam.

Aku yang berada lima meter dari mereka hanya diam melihat mereka, jujur saja bekas pukulan anak buah Byun membuat keningku lebam. Nyeri.

"Ayah! Ayah sudah banyak melakukan kesalahan! Bagaimana caraku melaporkan Ayah?! Aku tidak punya bukti apapun! Kalaupun aku punya bukti, Ayah akan memanipulasinya!" Baekhyun mengepalkan tangannya.

Byun hanya tersenyum sinis.

"Kenapa tidak bicara?! Tuan Byun, aku tahu sangat sulit memenjarakanmu! Kau bukan hanya licik! Pikiranmu sangat membantumu melakukan tindak kriminal!"

Byun memandang Baekhyun geram, "Aku cerdas! Laporkan saja! Bawa media kesini. Dan akan kuberitahu media jika kau mengkhianati Ayahmu. Durhaka!"

"Diam!" Baekhyun naik pitam. Mukanya benar-benar merah.

Lalu Baekhyun menunjuk Ayahnya, "Aku mengasihani Ayah selama ini. Tapi kau tidak pernah berubah! Diam di rumah ini, kau tidak akan bisa kabur, anggota SIS akan menjagamu. Jangan harap kau bisa berbuat banyak. Kasusmu akan segera dibuka oleh IU. Setelah semua tuntas, silahkan pergi ke penjara."

Lalu Baekhyun menarik tanganku dan membanting pintu keras, meninggalkan Byun begitu saja. Dua anggota SIS langsung menjaga pintu ruang kerja Byun.

"Jangan biarkan dia kelaparan. Jangan siksa dia. Bagaimanapun juga dia manusia, dia Ayahku." Kata Baekhyun pada salah satu anggota SIS yang berjaga di area rumahnya.

Baekhyun masih menarik tanganku keras menuju kamarnya.

Setelah berada di kamarnya, Baekhyun duduk diranjang. Aku tetap diam melihatnya.

"Apa kau akan tetap berdiri disitu?" Baekhyun bertanya tanpa melihatku.

Aku diam.

"IU maafkan aku. Banyak yang sudah aku lalui tanpamu. Aku berhasil merebut saham yang diambil Byun. Aku mengambil perusahaan International Grup milik ibuku yang dulu diambil Byun. Bukannya aku tidak ingin cerita padamu, aku hanya tidak ingin kau khawatir."

Aku mendekatinya dengan kotak obat ditangan-ku, aku duduk disampingnya, "lengan anda terluka Direktur." Lalu kuobati lukanya.

"Bisakah kau tidak dingin padaku? Maafkan aku." Baekhyun menatapku. Tapi aku mengabaikannya.

"IU. Kau istriku, bagaimana bisa aku membiarkanmu khawatir." Dia bicara lagi.

Aku diam.

Setelah selesai mengobatinya, aku berdiri meletakkan kotak obat.

Lalu aku berjalan keluar. Belum sempat aku membuka pintu, Baekhyun menarik lenganku keras. Dia mendorongku jatuh diatas ranjang. Dia berada diatasku, "Cukup IU! Aku tidak tahan dengan diammu."

Aku mendorong dadanya dan bangkit duduk, "maaf direktur. Aku harus pergi."

"IU! Tinggallah denganku. Di rumahku sendiri, aku membangun rumah itu untuk kita." Kata Baekhyun menghentikan langkahku.

PRIVÉ [COMPLETE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang