Part 10.Musik membuatku kagum

1.9K 194 9
                                    

"Sudah selesai menyapa matahari disini?" Tanyanya.

"Tentu. Dari tadi aku ingin pergi. Suaramu berisik." Kataku sambil melangkah pelan meninggalkannya. Sebenarnya kakiku agak sakit.

"Ya! Katamu suaraku indah?" Dia agak berteriak mengejar langkahku.

Lalu kita berjalan bersama. Sesekali dia membantuku berjalan.

"Sudah sampai dikelasmu." Dia mencoba basa-basi.

"Pria nampan yang membosankan." Kataku dengan akrobatik dimulutku. Kau pasti tahu bagaimana ekspresiku mencibirnya.

"Terserah kau. Gadis bawel." Dia meninggalkanku.

Lalu aku masuk ke kelasku dengan senyum lebar. Tapi saat aku tahu bangku Kim Soo yang kosong, aku jadi tidak ingin tersenyum lagi.

Lututku lemas sekali, ingin rasanya kujatuhkan tubuhku karena mengingat Kim. Sungguh, aku sangat menyesal telah bertindak bodoh waktu itu.

----

Jam istirahat berbunyi. Aku ke kantin dan makan sendiri di kursi paling belakang sendirian. Terbayang setiap waktu aku selalu bersama Kim disini. Bercanda dan saling mengejek.

"Boleh aku duduk?" Sudah kuduga, itu suara Baekhyun.

Aku tidak menatapnya dan masih sibuk dengan makananku, "Tentu."

"Jangan kau sia-siakan brokolinya. Sayang sekali." Dia menunjuk-nunjuk brokoli yang aku sisihkan.

"Aku memang tidak suka brokoli." Kataku padanya.

Tanpa permisi dia menyambar brokoli dari piringku dan memakannya, "Ini enak."

"Kau suka?"

"Melebihi suka." Dia masih sibuk makan. Dia sebenarnya teman yang menyenangkan.

----

Selesai makan, dia masih saja membuntutiku.

"Hey! Sini!" Kataku melambaikan tangan padanya. Yang jaraknya tidak ada tujuh meter dariku.

Dia mendekat.

"Kau ini kenapa? Membututiku, baik padaku, kau kesambet?" Tanyaku heran.

"Hanya ingin." Jawabnya santai.

"Hanya ingin?" Lengkap sudah jawaban yang berantakan itu.

Lalu kita akhirnya berjalan ke ruang musik.

"Kesini lagi?" Tanyanya dengan muka tidak senonoh.

"Kalau tidak suka kenapa ikut?"

"Kau suka musik?"

"Tentu."

"Bisa bernyanyi?"

"Kau bertanya apa mengejekku Baekhyun?"

"Bertanya."

"Mukamu polos sekali ya? Seperti tak punya dosa!" Kataku dengan muka sebal.

Lalu aku mengambil gitar dan mulai bernyanyi dihadapannya.

Lalu aku berhenti dan tidak menyelesaikan nyanyianku.

"Kenapa kau berhenti?"

"Biasanya dibagian ini, aku bernyanyi bersama Kim." Kataku dengan menundukkan kepala.

"Kalau begitu kita akan menyanyi bersama."

"Kau bisa?"

"Jangan mengejek." Dia duduk dan memainkan piano. Lalu kita tertawa sekaligus bernyanyi bersama.

PRIVÉ [COMPLETE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang