Part 36

1.5K 161 8
                                    

Jantungku berdegup kencang. Lankahku terbirit-birit sambil tetap menyeimbangi langkah Baekhyun. Kaki jenjangnya tak mampu kusesuaikan, maka dari itu aku berlari. Tangannya yang menggenggam tanganku kuat karena dia ingin sampai tepat waktu.

"Ruangannya dimana?" Tanya Baekhyun pada ponsel.

Aku yang tetap menggenggam tangannya sudah bercucuran keringat. Bukan karena aku lelah, tapi karena aku takut.

Dia menaruh kembali ponselnya didalam sakunya, "Kita harus cepat."

Aku mengangguk.

Tepat didepan ruangan bersalin ada keluarga Sehun Oppa dan keluargaku.

Baekhyun langsung menghampiri Ibu Nam Yoo Shin, "Hyung didalam?"

Nam Yoo Shin mengangguk.

Aku tetap berdiri berjalan bolak balik didepan pintu. Tanganku kusatukan dan terus berharap ini akan cepat selesai.

Eomma mendekatiku, "Tak perlu kawatir."

Aku memandangnya ingin menangis, "Aku tak ingin kehilangan Eon-"

Eomma langsung menutup mulutku dan menggeleng pelan, "Dia akan baik-baik saja."

Aku mengangguk dan tetap menahan air mataku.

Walau air ketubannya pecah, usia kandungan Eonni sudah awal sembilan bulan ini, jadi aku tak perlu kawatir bukan?

Klek.

Pintu ruang bersalin sudah terbuka, dokter sudah keluar. Semua berdiri.

Dokter melepas maskernya, "Selamat. Anggota baru laki-laki."

Senyum sudah pecah disetiap wajah semua orang disini. Aku memeluk Baekhyun, "Aku bahagia."

Baekhyun mencium puncak kepalaku dan mengangguk.

"Kalian bisa menjenguknya setelah dipindah keruang perawatan setelah ini." Lanjut dokter.

Setelah dokter pergi, Sehun Oppa dan suster sedang mendorong Eonni diatas ranjang untuk dipindahkan dengan bayi disamping Eonni.

Aku tersenyum, dia bayi yang tampan.

°•°

"Aa. Jangan menangis." Kata Eonni pada si kecil.

Aku tertawa kecil disebelan Eonni, "Dia si kecil yang tampan."

Eonni tertawa, "Tapi dia mirip dengan Sehun, kenapa tidak mirip denganku?"

Sehun Oppa langsung berdehem, "Apa kau bilang?"

Semua tertawa.

Aku menyentuh tangan si kecil yang balik menggenggam jariku. Hatiku sangat bahagia. Aku terus tersenyum dan menyusap tangan dan pipinya.

"Kau mau menggendongnya?" Kata Eonni.

Aku menggeleng, "Aku takut dia akan jatuh."

Appa tersenyum kepadaku, "Setelah ini kau akan punya sendiri."

Baekhyun mengusap belakang lehernya, "Ehm." Dia berdehem yang membuat semua tertawa kecuali aku, aku malu.

Sehun Oppa sudah menggendongnya tadi, dia sangat bahagia. Sesekali dia mencium pipi si kecil. Oh itu sungguh romantis. Aku sangat ingin menggendong keponakan laki-lakiku ini. Tapi aku takut. Aku tak punya keberanian, apalagi pengalaman menggendong anak kecil.

Apalagi Appa dan Eomma, mereka paling heboh. Menyiapkan ini itu. Membeli ini dan itu. Sampai kamar si kecilpun sudah disiapkan sejak dua bulan yang lalu dengan tembok bercat putih dan warna pastel. Mereka sangat bahagia melihat cucu mungilnya ini. Terlebih lagi Oh Sena, dia tak berhenti mencium Eonni dan si kecil.

PRIVÉ [COMPLETE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang