MARRIED with SEAN ✅

Prolog

Kring Kring Kring

Drrt drrt drrt

Tok Tok Tok

" SAYANG.. SAYAAANNGG.. BANGUUUN.. NTAR TELAT LHOO.. AYOO BANGUUNN.."

Itu adalah teriakan Mama Nindia Agatha Tan, mama Caramel. Teriakannya menggelegar dari lantai atas sampai lantai bawah rumahnya, benar-benar bisa mengalahkan suara teriakan seorang tarzan ditengah-tengah hutan.

Kring Kring Kring

Drrt drrt drrt

" CARAMEEELLL.."
teriakan mama Nindi terdengar naik satu oktaf lagi, dan itu tandanya mama Nindi sudah mulai marah.

'Oh, Astaga..
Selamat datang di neraka guys..'
rutuk Caramel dalam hati.

" Iya Maaamm.."

Caramel menyahuti teriakan mamanya dengan suara serak khas bangun tidurnya.
Ia segera mendudukkan badannya yg masih diatas tempat tidur, kemudian mematikan jam beker juga alarm hpnya yang ada diatas meja nakas samping tempat tidurnya.
Dan langsung cepat-cepat turun dari tempat tidurnya untuk pergi ke kamar mandi.

***

Bugh bugh bugh

Caramel menuruni tangga dengan berlari menuju meja makan di lantai bawah yang sudah ada Mama Nindi, Papa Dhika Wardhana Tan, dan Sisilia Arrum Tan saudara kembar Caramel serta tiga orang yang tak dikenal Caramel duduk disana.

Tunggu ?!

' Siapa mereka ?
Kok gue nggak pernah liat ya ?
Apa mereka teman mama dan papa ? ' batin Caramel saat berhenti di bagian anak tangga yang paling bawah sendiri.
Kemudian Caramel kembali berlari kecil menuju meja makan.

" Pagi mama.. muach..
pagi papa.. muach..
pagi cing.. muach.."
sapa Caramel pada seluruh anggota keluarga sambil mencium pipi mereka kecuali tiga orang baru itu.

" Carameeell..
bisa gak sih turun tangga gak usah lari-lari ?
Ini rumah sayang bukan lapangan.." seperti biasanya, disetiap pagi mama Nindi selalu memulai harinya dengan memarahi Caramel terlebih dahulu.

Entahlah.. ini sebuah kebiasaan, kepuasan atau memang Caramel yang selalu merasa kurang lengkap jika harinya belum dimulai dengan menggoda keluarganya.

" Caramel..
nggak sopan ada tamu..
kenapa kamu nggak kasih salam buat mereka..? "
papa bertanya dengan suara rendah dan berat khas suara pria dewasa, hal itu menunjukkan suatu pertanda bahwa papa sedang berusaha menahan emosinya terhadap Caramel.

'Oh, tidak..
uang saku pasti dipotong nih '
batin Caramel.

" cing cing cing cing..
dikira aku cacing apa ?
suka banget gonta-ganti nama orang sembarangan..
pas dianya dipanggil gulali marah.. nah ini nama orang dia ganti seenak jidatnya..
udah sikap kayak badak betina juga.. kenapa gak jadi badak betina beneran aja sih biar aku bisa bebas disini..
dan dia bisa bebas di marga satwa sono.. hihihi " gerutu Sisil yang diakhirinya dengan tawanya sendiri.
Plak! geplak jidat sendiri bung.

" iya ma.. pa.. maafin Caramel.. " jawab Caramel setengah menunduk sekaligus melemparkan pelototannya yang dia tujukan kepada adik kembar kurang ajarnya itu.

Karena pendengaran Caramel yang sangat baik alias terlalu peka, sehingga tadi dia masih bisa mendengar gerutuan adiknya itu walaupun sudah dilakukan Sisilia dengan suara yang sangat kecil.
Hahaha.. Poor, Sisilia..

" Selamat pagi.. om.. dan tante..
perkenalkan nama saya Caramelia Arrum Tan..
anak pertama dari Tuan Dhika Wardhana Tan yang sangat berwibawa..
dan juga Nyonya Nindia Aghata Tan yang sangat anggun dan cantik jelita..
hehehehe.."
Caramel memperkenalkan dirinya dengan sikap yang dibuat-buat seperti seorang putri kerajaan di Eropa dan diakhirinya dengan tawa hambarnya yang jika didengar orang lain akan terdengar menyeramkan ditelinga mereka.

Krik Krik Krik

Hening.......

" pfftt "
pria muda dihadapan Caramel itu sekuat tenaga tengah menahan tawanya sendiri sejak tadi, tapi akhirnya tidak sanggup dia ditahan lebih lama lagi.

" Bhahahahahahaha.."
tawa pria itu menggelegar di dalam ruangan dimana mereka berada sekarang yang kemudian di ikuti dengan tawa lainnya setelahnya.

Caramel ??

Jangan ditanya lagi.
Dia sedang menekuk wajahnya dengan memanyun-manyunkan bibirnya, dan melempar sorotan mata tajam membunuhnya pada pria yang sudah menertawakan dirinya tadi.

***

Ini cerita kedua author..
Semoga suka ya..
Jangan lupa vote dan commentnya..
(^_^)v

Terimakasih banyak dari author..

Prisilia.K