52 - EXTRA PART 4

15.6K 368 21
                                    

Hola, semuanyaa..!
Ini author sudah publish Extra Part yang ke-4.. Yey.. 👏😆

Author juga mau minta maaf buat kalian yang kurang nyaman baca setiap chapturnya karena typo dimana-mana.. maafken ya.. 🙏

Jangan lupa ninggalin bintang bling-blingnya buat author ya..
Mau comment juga silahkaaann.. 😁

SELAMAT MEMBACA
***

" selamat pagi, sayang.. "

Sean masuk ke kamar sambil tangannya membawa sebaskom air es dan sebaskom lagi air hangat, handuk kecil juga tersampir di bahu sebelah kanannya.

Semalam saat Caramel sudah dirasa terlelap dalam tidurnya.
Akhirnya Sean memberanikan dirinya agar bisa masuk ke kamar menggunakan cara maling membobol pintu.

Awalnya, karena sudah tidak bisa menahan emosi Sean sudah akan membuka paksa pintu menggunakan tongkat besi dengan ujungnya yang tajam.
Sean meminjamnya dari tetangga.
Tapi untungnya sebelum Sean merusak pintu kamarnya dengan tongkat besi ia tak sengaja melihat Rary yang baru saja keluar dari kamarnya.

Dilihatnya Rary tengah mengenakan jepit rambut bobby pin untuk menjepit poninya.
Tanpa pikir panjang dan tanpa menunggu persetujuan dari Rary.

Sean langsung melepas paksa jepit dari rambut anak laki-lakinya itu. Membuat si empunya menjerit kesakitan karena dipaksa melepaskan hingga beberapa helai rambutnya ikut tercabut dari kepalanya.

" aaaa.. aaaaa.. sakit daddyyy..
aaaaaaaa.. " teriak Rary kesakitan.

astagaa.. Sean kejem banget.. :'(

" jangan cengeng jadi anak laki-lakinya daddy..
udah ayo buruan bantu daddy membuka pintu..
keburu mommy kamu kebangun lagi..
ayo buruan.. "

Sambil cemberut Rary membantu daddynya menjadi kaki tangan maling untuk sementara.

Dan pagi tadi saat Sean terbangun lebih dulu dia sudah dibuat panik luar biasa karena kondisi Caramel yang mengigau terus.
Bintik-bintik keringat bermunculan di keningnya yang berkerut.
Padahal AC tengah dihidupkan dan suhu tubuhnya naik cukup tinggi.

Sean segera keluar dari kamar langsung menuju dapur untuk menyiapkan sebaskom air hangat dan sebaskom lagi air es untuk mengompres kening istrinya yang sedang demam itu.

" kamu..
bagaimana caranya bisa masuk ? " tanya Caramel heran, suaranya terdengar lemah.
Rupanya Caramel baru saja bangun.
Seingat Caramel semalam pintu kamarnya sudah ia kunci dan kuncinya dia letakkan di bawah bantal yang sedang ia tiduri.

" hebat kan aku, sayang ? "
Sean tersenyum menang kepada Caramel yang tengah mengkerut bingung.

" lihatlah, kamu sakit sayang..
coba kalau saja aku tidak tetap memaksa masuk ke dalam kamar, maka akupun tidak tahu jika kamu sakit, sayang..
Maafkan aku, aku memang bersalah, tapi aku mohon jangan sampai sakit karena aku.. " ujar Sean khawatir.
Suaranya terdengar sedih.
Ia mulai mengompres kening Caramel menggunakan kain yang sudah dibasahi dengan air es.

Caramel hanya diam saja sambil menatap suaminya itu.
" kamu jangan mandi dulu ya, biar aku yang merawatmu.. "
lanjutnya lagi, tangannya menyentuh pipi Caramel yang masih terasa panas karena demam.

" kenapa kamu melakukan semua ini, Sean ? "
akhirnya Caramel mengeluarkan suaranya lagi setelah beberapa saat diam saja.
Sean menunduk sesaat karena merasa sangat bersalah kemudian segera dia mengangkat kepalanya lagi dengan mantap.
Menatap Caramel hangat sambil tersenyum.

Dia mengambil kain lainnya yang sudah ia basahi dengan air hangat. Sean mulai membersihkan bagian tubuh Caramel lainnya yang mengeluarkan keringat tanpa banyak bicara.
Dari lengannya, pergelangan tangannya, telapak tangannya, hingga sekujur tubuh Caramel yang berkeringat ia bersihkan dengan telaten.
Caramel mulai tersentuh hatinya melihat kesungguhan suaminya dalam berusaha meyakinkan dirinya.

MARRIED with SEAN ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang