14 - GoodBye

18K 611 2
                                    

Setelah Sean menyelesaikan lagunya, ia segera turun dari stage.
Ia melangkahkan kakinya menuju meja Caramel.

Saat ia melihat kedatangan Caramel tadi, tidak dapat dipungkiri bahwa dirinya benar-benar terpesona kepada Caramel.

Hari ini Caramel berpenampilan beda dan sangat cantik.
Sedari tadi pandangan matanya tak pernah bisa berpaling dari kecantikan Caramel.

Semakin membuat dadanya terasa sesak dan semakin tidak mudah untuknya melepas gadis bar-bar itu.

Kini ia sudah berada dihadapan Caramel.
Dilihat dengan jarak dekat seperti ini, Caramel terlihat lebih cantik.
Dengan polesan make up yang natural, ia terlihat sangat cocok dengan penampilan dan pakaian yang ia kenakan sekarang.

Sebuah dress hitam sebatas lutut dan berlengan panjang, dipadukan dengan sepatu berwarna peach dan tas yang warnanya senada.
Sangat cocok melekat ditubuh Caramel, menampilkan Caramel yang anggun.

Beberapa menit mereka saling diam menatap satu sama lain, saling mengagumi.
Sampai akhirnya Sean yang tersenyum lebih dulu.

" malam ini lo cantik Caramel.. " puji Sean.

" makasih.. " balasnya sambil tersenyum juga.

" maaf.. gue..
minta maaf sama lo.. kemarin--.." kalimat Sean dipotong Caramel.

" gak papa..
gue udah maafin lo.. "
ujar Caramel sambil tersenyum mengerti.
Ia dapat melihat dengan jelas ketulusan di mata Sean.

" gue tau lo dan Dylan.. "
ucapan Sean menggantung.
Ia tidak sanggup meneruskannya. Entah karena apa, lidahnya tiba-tiba terasa kelu.

" hmm.. maafin gue.. "
ujar Caramel sambil menunduk.
Ia merasa bersalah dan tidak berani melihat tatapan mata Sean yang terluka.
Hatinya tidak sanggup.

" baiklah..
sekarang, gue yang mundur..
lo berhak bahagia Caramel.. "
ujar Sean.
Ia tersenyum kecut melihat kegagalannya.

Sean menepuk pundak Caramel.
" semoga lo bahagia bersama Dylan.. dan.. tolong maafin gue sekali lagi.. " ujarnya lalu beranjak pergi meninggalkan Caramel.

Sebelum Sean melangkahkan kakinya.
Tiba-tiba tangan Sean dicekal oleh Caramel.
Sean dan Caramel sama-sama terbelalak kaget.

' astaga..
ada apa dengan gue..
kenapa gue nahan dia..
kenapa dengan tangan gue.. '
batin Caramel.

Matanya menatap nanar telapak tangannya yang menahan lengan Sean.

Sean mengerti dengan tatapan mata Caramel.
Dengan pelan ia lepas cekalan tangan Caramel di lengannya.

" sudah.. tidak papa..
lanjutkanlah hidupmu..
gue pergi..
sampai jumpa lagi.. "
pamit Sean sambil tersenyum.

Tangannya terulur akan menyentuh wajah Caramel, namun ia urungkan niatnya itu dan berlalu pergi meninggalkan cafe.
Air mata Caramel mengalir dengan deras begitu saja.
Hatinya terasa sangat hancur melihat kepergian Sean.

' kenapa ini.. ada apa.. oh astaga..' batin Caramel frustasi.
Sambil terus mengusap air matanya dengan kasar, Caramel berlari keluar dari cafe mengejar Sean.

***

" sayang.. bunda bisa minta tolong ? " teriak Bunda Liliana dari dapur.

Dylan yang sedang duduk diruang tengah sambil menonton televisi mendengar teriakan bundanya.

" iya bun.. sebentar.. "

Ia matikan televisinya lebih dulu lalu beranjak menuju dapur.
Menemui bundanya yang sedang asik memasak.

MARRIED with SEAN ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang