" Kayleen.. Rary..
ayo buruan nanti kalian keburu telat lho.. "
Caramel yang sedang sibuk di dapur hanya bisa berteriak memanggil twins yang sejak tadi tidak segera turun ke bawah.Bugh.. Bugh.. Bugh.. Bugh..
Terdengar suara langkah kaki yang cepat menuruni tangga.
" Kayleen.. Rary..
jangan lari-lari di tangga..
ini rumah..
bukan lapangan.. " teriak Caramel lagi.Tiba-tiba Kayleen dan Rary berbarengan mencium pipi kanan dan kiri Caramel.
Sekarang twins sudah beranjak remaja, mereka bersekolah di sekolah SMA yang sama." bye mommy.. bye grandpa.. bye grandma.. "
teriak Kayleen dan Rary sambil melambaikan tangannya kepada Caramel tanpa berhenti berlari-larian." astaga.. bandel banget sih kalau di bilangin..
nggak pernah di dengar sekaliii saja.. " omelan Caramel terdengar oleh Mama Nindi." halah.. kayak kamu nggak aja.. kamu lupa kalau dulu kamu juga bandel banget, setiap mama bilang jangan lari-lari ditangga..
kamu nggak pernah dengerin omongan mama tuh.. "
sahut Mama Nindi mencibir." buah tuh kalau jatuh nggak jauh dari pohonnya tauuu.. "
Mama Nindi memberi petuah kepada Caramel." kalau buah jatuh nggak jauh dari pohonnya, berarti dulu mama juga bandel dong..
masa papa yang dulunya bandel.. kayaknya nggak mungkin deh.. " sahut Caramel yang masih sembari sibuk memasak." kamu tuh ya..
pinter banget kalau memutar balikkan omongan..
suka bener kalau ngomong.. "
ujar Mama Nindi cekikikan.Papa Dhika yang sedang membaca koran dengan kacamata baca bertengger di hidung mancungnya, hanya bisa mengangkat salah satu alisnya sembari melirik pada anak dan istrinya itu.
Perbincangan yang aneh di pagi hari.., batin Papa Dhika.
" sayang..
Minki sudah bangun, dia mencarimu.. " teriak Sean dari kamarnya dilantai atas.
Minki adalah anak ketiga Caramel dan Sean yang baru genap berusia 1 tahun.
Jarak usianya sangat jauh dengan usia twins, berbeda 15 tahun.
Dulu 10 tahun yang lalu sebelum mengandung Minki, Caramel sempat mengalami keguguran dan hal itu membuat psikisnya sangat terguncang." iya.. tunggu sebentar.. "
balas Caramel dengan berteriak juga." sudah sana biar mama yang terusin masaknya.. "
ujar Mama Nindi setelah tiba-tiba merebut sendok sayur dari tangan Caramel." oke.. makasih, ma.. "
Caramel melepas celemek yang dipakainya kemudian meletakkannya sembarangan.
Setelah itu ia berlari secepatnya menaiki tangga." padahal tadi dia baru saja memarahi twins gara-gara berlarian di tangga, tapi sekarang dia sendiri yang lari-lari naik tangga.. "
gumam Mama Nindi sambil mengaduk sayur." mama..
jangan suka ngomong sendiri.. "
tegur Papa Dhika." iya.. iya.. "
jawab Mama Nindi dengan terpaksa.***
Caramel tengah sibuk menggendong Minki mengayun-ayunkannya untuk mencoba menenangkan tangisannya yang kencang." sayang..
kamu tahu dimana dompetku berada ? "
Sean bingung mencari dompetnya yang sejak tadi belum ketemu." huh ?!
memangnya kamu letakkan dimana sih ? "
tanya Caramel sedikit emosi.Sean diam tidak menjawab.
Ia tidak ingin membuat Caramel yang sedang berusaha menenangkan Minki menjadi semakin emosi.Ia berusaha mencarinya sendiri. Setelah menemukannya, Sean memberikan kecupan sayang kepada Minki juga mencium kening Caramel sambil berkata,
" aku pergi dulu.. "
Setelah itu ia keluar dari kamar tanpa banyak bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED with SEAN ✅
Romance[ COMPLETED ] part masih lengkap. " Hellooow..?! gue gak salah dengerkan..? lo kira gue cewek yg ngebet nikah sampai setiap cowok ngelamar gue harus gue terima gitu..? dasar cowok gila.. tukang paksa.. kenal aja nggak.." - Caramelia Arrum Tan " Ya...