" brengsek.. sial.. aaarrgghh..!! "
Sean benar-benar marah, emosinya sudah tidak dapat dibendungnya lagi.
Baru saja dia mendapat informasi bahwa Caramel hilang." tuan.. bersabarlah, tuan.. "
Zico mencoba menenangkan Sean yang mulai lepas kontrol." tidak.. aku tidak akan bisa tenang, Zico..
Si brengsek itu telah menculik Caramel.. Sial !!
Tidak bisa dipercaya, bagaimana bisa aku kalah cepat lagi dengannya !!.. Aarrgghhh..!! "Prangg
Meja kaca dihadapan Sean pecah berkeping-keping akibat tinjuannya.
Hatinya terasa sangat panas." tuan.. tangan anda.. "
Zico tercekat melihat tangan Sean yang berlumuran darah, bahkan ada beberapa serpihan kaca yang tertancap ditangannya sehingga darah menetes dengan deras." jangan perdulikan aku, cepat cari keberadaan Caramel menggunakan GPS yang ada dicincinnya..
aku tadi sempat melihat Caramel masih memakainya..
Cepat ! "
perintah Sean sambil berteriak." baik, tuan.. "
Zico segera keluar dari kamar Sean." Aarrrgghh.. " teriak Sean.
" Caramel.. dimana kamu, sayang.. " gumam Sean ditengah isak tangisnya.
****
" Sorry, Mr.. sepertinya pasien sedang tidak sehat..
pasien memerlukan beberapa waktu lagi untuk sadar kembali..
jadi tolong bersabarlah.. "" tolong dokter..
lakukan apapun..
selamatkan dia.. "Caramel samar-samar mendengar percakapan seseorang di dekatnya. Dengan sekuat tenaga Caramel berusaha membuka matanya, namun ia hanya mampu membuka sedikit matanya.
Ia melihat punggung pria berjas hitam sedang memunggunginya dan seorang pria setengah baya mengenakan jubah putih berdiri menghadap pria berjas hitam.
Mereka sedang berbicara.Pria berjubah putih yang menyadari lebih dulu Caramel membuka matanya, langsung memberi tahu pria berjas hitam.
Saat pria berjas hitam itu akan membalikkan badannya, sayang Caramel malah kehilangan kesadarannya kembali.****
Buk.. Buk.. Buk.. Buk..
Noland sangat murka, dia menghajar anak buahnya tanpa henti.
Rencananya gagal, dia gagal menculik Caramel.
" Seharusnya saat ini Caramel sudah ada bersamaku..
Seharusnya saat ini aku dan Caramel berangkat ke Aussie.
Tapi semuanya gagal, semua gara-gara anak buah t*l*l !!
tidak ada yang becus.. "
ujar Noland dengan geram setelah berhenti menghajar anak buahnya itu sampai babak belur hingga tidak sadarkan diri." cepat..! segera cari keberadaan Caramel..
awasi terus gerak-gerik Sean juga.. jangan sampai terlewatkan informasi sekecil apapun itu..
paham ?! "
teriak Noland kepada anak buahnya yang lain." baik, tuan "
jawab mereka tegas bersamaan, segera mereka lari keluar dari kamar Noland setelah membopong salah satu teman mereka yang babak belur tidak sadarkan diri di lantai." siapa ?
siapa yang mengacaukan rencana gue ? "
gumam Noland, rahangnya kaku dan matanya nyalang menatap keluar jendela, dia berdiri dengan kedua tangannya mengepal sangat kuat.****
Caramel membuka matanya dengan perlahan, pertama yang dia lihat adalah atap langit berwarna putih dan lampu yang menyala terang. Sepertinya dia sedang berada di rumah sakit.
Dia melihat sekeliling.
Sepi tidak ada orang.
Gorden jendela tertutup rapat.
Sepertinya sekarang malam hari, ia mencari-cari ponselnya.Tiba-tiba ada yang menyodorkan ponselnya kehadapannya.
" mencari ini ? "
tanya sebuah suara berat yang sepertinya familier ditelinga Caramel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED with SEAN ✅
Romance[ COMPLETED ] part masih lengkap. " Hellooow..?! gue gak salah dengerkan..? lo kira gue cewek yg ngebet nikah sampai setiap cowok ngelamar gue harus gue terima gitu..? dasar cowok gila.. tukang paksa.. kenal aja nggak.." - Caramelia Arrum Tan " Ya...