28 - The Fact ( 1 )

13.9K 404 0
                                    

Sesampainya Dylan dan Alu di Durham.
Mereka berdua langsung menuju ke kantor polisi disana.

" Excuisme sir.. saya ingin  menemui Mr. Anthony..
tadi saya sudah membuat janji temu dengannya..
apa saya bisa menemuinya sekarang ? "
tanya Dylan dengan sopan kepada salah satu polisi yang menjaga pos depan.

" tunggu sebentar..
saya sambungkan dulu kepadanya.. " ucap polisi itu datar.

Kondisi Alu masih shock karena mendapat kabar buruk dari kepolisian tadi, jadi dia hanya masih bisa diam saja.
Pikirannya kosong, tatapannya sendu dan matanya merah karena kebanyakan menangis tadi.

Dylan tidak tega melihat kondisi Alu saat ini.
Ia tarik kepala Alu agar menempel ke dadanya yang bidang.
Mencoba menenangkan dan memberikan kekuatan kepada Alu agar dia bisa lebih tegar lagi.

" kak.. polisi itu pasti salah kan kak.. mereka salah..
daddy sama mommy pasti udah dipesawat kan sekarang..
mereka udah janji sama aku kalau meeting disana udah selesai mereka akan segera balik lagi kesini..
apalagi kondisi kak Sean yang belum stabil..
kak Sean dan aku masih membutuhkan mereka.. "
racau Alu didalam pelukan Dylan.

" ssttt.. tenanglah..
kita buktikan sama-sama sebentar lagi..
sudah.. tenangkan dirimu.."
ucap Dylan mencoba menenangkan Alu.

" kalian diperintahkan untuk langsung menemui Mr. Anthony diruangannya..
Mr. Anthony sudah menunggu kalian.. "
ucap polisi tadi setelah mengakhiri sambungan telphonenya.

" baiklah.. terimakasih banyak sir.. " pamit Dylan lalu berjalan pergi menuju ruangan Mr. Anthony sambil masih memeluk Alu.

Mereka berdua berjalan beriringan mencari ruangan Mr. Anthony melalui papan-papan nama yang menempel di atas setiap pintu disana.

Setelah akhirnya menemukan ruangan milik Mr. Anthony.
Dylan segera mengetuk pintu di depannya itu.
Sedangkan Alu, ekspresinya berubah menjadi tegang.
Alu merasakan firasat buruk dalam benaknya.
Ia menatap nanar pintu dihadapannya itu yang baru saja diketuk oleh Dylan.

" masuk "

Terdengar suara berat khas pria yang menyahuti dari dalam ruangan.
Menyuruh mereka berdua untuk segera masuk.

" permisi sir.. "
ucap Dylan setelah membuka pintu itu sambil menggandeng tangan Alu.

Mengajak Alu untuk melangkah masuk juga bersamanya.
Dylan mampu merasakan ketegangan yang menyelimuti diri Alu hanya dari genggaman tangan Alu yang semakin erat di genggaman tangan Dylan.

Dylan menangkupkan tangannya yang satunya diatas genggaman tangan Alu. Mencoba menyalurkan ketenangan kepada Alu.

Alu sendiri yang mendapat perlakuan manis terus dari Dylan tidak bisa memungkiri jika dirinya mulai merasa nyaman dengan kehadiran Dylan disisinya.

Senyuman manis pun muncul di wajahnya.
Yang tadinya berubah tegang menjadi rileks kembali karena usaha Dylan barusan.

Betapa bersyukurnya Aluna bisa mendapatkan seorang teman yang bisa mengerti dirinya luar dalam.

" Silahkan duduk Mr. Dylan dan Ms. Michella..
akhirnya anda datang juga.. "
ucap Mr. Anthony dengan wajahnya yang serius.

" maafkan kedatangan kami yang terlambat Mr. Anthony "
ucap Dylan sambil menyodorkan tangannya yang disambut dengan jabatan tegas dari Mr. Anthony.

Setelah itu Mr. Anthony menyodorkan tangannya kepada Aluna yang disambut juga oleh Alu walau terkesan lebih enggan dari pada Dylan.

" saya pikir sudah cukup basa basinya Mr. Anthony..
saya jauh-jauh kesini tujuannya untuk mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya dari ucapan anda di telfon tadi Mr.. "
ucap Alu tegas yang entah sejak kapan dirinya kini sudah kembali menjadi sosok Michella sang lawer yang tegas.

MARRIED with SEAN ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang