19 - What I Can See You Again ?

15.3K 510 1
                                    

Terlihat banyak kendaraan yang berlalu lalang dibawah sana, mereka semua terlihat seperti barisan semut dari atas sini.

Sinar matahari memancar secara langsung ke dalam apartement melalui jendela yang besar ini.

Didalam apartement terdengar pelan alunan musik classic dari Debussy - Clair de Lune, terlihat seorang perempuan sedang menikmati class yoganya, perempuan itu adalah Caramel.
Perempuan satunya lagi terlihat sedang membuat sarapan roti bakar selai di dapur, dan tidak lain dia adalah Shasa.

Mereka berdua sudah satu minggu ini tinggal di London.
Mereka menempati salah satu apartement milik Dylan yang kosong.

Awalnya Shasa sangat menolak ide dari Dylan ini.
Shasa merasa sangat tidak enak hati terhadap Dylan.
Caramel pun ikut menolaknya, karena ia ingin tinggal dimana Shasa bisa tinggal dengan nyaman.

Sebenarnya Caramel juga mempunyai apartement miliknya sendiri yang terletak tidak jauh dari cabang perusahaan Dylan dan tidak ada yang mengetahui hal itu.
Walaupun tidak semewah seperti apartement milik Dylan yang mereka tempati sekarang.
Tapi setidaknya tetap terasa nyaman untuk dihuni oleh mereka berdua.
Apartementnya itu ia dapatkan dari jerih payahnya sendiri dari hasil menabung bertahun-tahun.
Apartement itu ia gunakan saat dirinya mendapat tugas ke London saat masih aktif kerja di perusahaan Dylan dulu.

Rencananya Caramel ingin mengajak Shasa tinggal di apartementnya itu jika Shasa tidak nyaman tinggal di apartemen Dylan.

Tapi karena Dylan yang gigih merayu Shasa, akhirnya Shasa mau menempati apartement Dylan.
Tapi dengan satu syarat, bahwa Dylan harus mau menerima uang sewa yang semampunya Shasa berikan.
Katanya ia ingin kerja part time didekat sekolahnya.

Shasa tidak ingin menjadi anak yang dimanja.
Ia ingin bisa hidup mandiri.
Karena saat ia lulus sekolah nanti, ia ingin keluar dari panti dan memulai hidupnya sendiri tanpa merepotkan para bunda lagi.

Awalnya Dylan pun bersih keras menolak setelah mendengar permintaan Shasa yang menurutnya konyol itu.
Namun, karena Caramel yang meyakinkan Dylan.
Akhirnya Dylanpun mau menyerah tapi dengan satu syarat juga yaitu jika Caramel yang akan selalu ada disamping Shasa maka Dylan akan menyetujui permintaan Shasa.
Mereka berdua sangat bahagia setelah mendapatkan persetujuan dari Dylan saat itu.

" kak.. rotinya udah siap nih..
sarapan dulu yuk.. "
teriak Shasa dari arah dapur.

Saat pertama kali sampai di London. Caramel meminta Shasa untuk tidak memanggil dirinya dengan sebutan bunda lagi melainkan kakak.

Sebutan bunda jika ia sedang berada di panti, tapi lain lagi sekarang. Mereka sekarang sedang tidak berada di panti jadi Shasa tidak perlu lagi memanggil dirinya dengan sebutan bunda.

Sebenarnya Caramel sedikit merasa aneh jika mendengar orang lain memanggil dirinya dengan sebutan bunda.
Oh Come'n usianya baru 24 tahun dan belum cocok di panggil bunda.

" hm.. " jawab Caramel singkat. Matanya terbuka saat sudah menyelesaikan sesi class yoganya.

Ia berdiri dari tempatnya bersila lalu berjalan menuju ke dapur.
Mereka berdua menikmati sarapan sambil berbincang santai bersama.

" Sha.. gimana di sekolah ?
ada masalah tidak ? "
tanya Caramel sambil menggigit roti bakar miliknya.

" tidak kak..
kakak tenang aja.. "
Shasa tersenyum manis dihadapan Caramel.

" apa kamu sudah punya teman..? " selidik Caramel.
Matanya ia picingkan kepada Shasa.

" ih ! kakak kira aku kuper apa.. sampai curiga begitu..
ya sudahlah.. "
protes Shasa tidak terima.

MARRIED with SEAN ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang