MARRIED with SEAN ✅

24 - Worries

Esok siang harinya, setelah mendapat ijin dari dokter bahwa Sean sudah bisa pulang tetapi tetap harus melakukan berobat jalan.
Caramel, Dylan dan Alu segera menyiapkan kepulangan Sean dan menyelesaikan administrasinya.

Tapi Caramel dibuat bingung dengan penjelasan dari seorang suster di meja kasir bahwa administrasi atas nama Tn. Sean Lionil Bramantyo sudah lunas dibayarkan.

Dengan masih bingung, Caramel melangkahkan kakinya dengan linglung kembali menuju kamar Sean meninggalkan suster tadi.
Caramel berpikir, mungkin Dylan atau Alu yang sudah menyelesaikan administrasi Sean.

Belum sampai di depan kamar rawat Sean, langkah Caramel dihentikan oleh panggilan dari seseorang wanita.
Caramel memutar tubuhnya kebelakang dan alangkah terkejutnya dirinya.
Mommy Renatha dan Daddy Haikal sedang berdiri dibelakangnya dengan raut wajah yang sulit diartikan oleh Caramel.

Entah kenapa Caramel merasa seperti mereka sedang melemparkan tatapan marah dan sinis kepadanya atau itu hanya perasaannya saja, Caramel tidak tahu.

Mommy Renatha berjalan maju kearahnya dan tiba-tiba langsung memeluk Caramel.
Membuat tubuhnya menegang kaku dan matanya melebar penuh karena terkejut.

" sayang.. maafkan mommy dan daddy..
karena kami..
kamu jadi mengalami banyak masalah..
mommy tahu..
gak seharusnya kamu memaafkan mommy..
kesalahan mommy sudah fatal buat kamu dan Sean..
Semua ini murni kesalahan mommy dan daddy yang sudah membohongi Sean..
tapi kamu yang mendapatkan pelampiasan dari Sean..
maafkan mommy dan daddy.."

Terdengar sedih dan tulus di telinga Caramel setiap kata-kata yang mommy lontarkan kepadanya dengan sambil masih meletakkan dagunya dipundak Caramel.

Pelan, Caramel mulai mengangkat kedua tangannya menyentuh punggung mommy membalas pelukannya.
Dihadapan Caramel, ia dapat melihat daddy Haikal berdiri kaku sambil menunduk dengan pasrah.
Tak dapat dipungkiri bahwa rasa bersalahnya kepada Caramel belum bisa hilang.
Jangankan Caramel, Sean yang notabennya anak kandungnya sendiri belum mau memaafkannya juga istrinya.
Begitupula dengan rasa malu yang harus ia tanggung kepada kedua orangtua Caramel, Dhika dan Nindi yang entah kapan akan hilang dari dalam hatinya hingga membuatnya terasa sesak.
Dirinya dan istrinya sampai sekarang belum punya keberanian untuk menghadapi mereka berdua lagi.

Baru kali ini Renatha dan Haikal melakukan kesalahan besar yang langsung berakibat fatal selama seumur hidup mereka.
Awalnya mereka ingin memberi semangat kepada Sean untuk bisa mendapatkan hati Caramel.
Tapi yang salah adalah cara mereka membohongi Sean kalau kekayaan keluarga mereka terancam oleh keluarga Caramel.
Memang Dhika dan Nindi juga sudah mengetahui rencana mereka.
Tapi sebenarnya mereka tidak setuju dengan usul tersebut, entah mungkin karena paksaan dari Renatha akhirnya mereka akhirnya setuju dengan rencana mereka.

Sayang ditengah jalan rencana mereka gagal karena mereka mendadak mendapat kabar jika Caramel mencintai pria lain dan juga Sean memergoki mereka yang sedang membicarakan rencana gagal mereka tersebut.

Dan alhasil, Sean marah besar.
Sean mengatakan dengan jujur jika dirinya sebenarnya sudah mulai mempunyai perasaan kepada Caramel.
Tapi Sean tahu kalau hati Caramel saat itu masih bimbang untuj memilih antara Sean atau Dylan.
Sean tidak mau memaksakan kehendaknya kepada Caramel.
Ditambah Sean menemukan sebuah kenyataan bahwa para orangtua sudah membohongi dirinya juga Caramel.
Sean merasa sangat malu kepada Caramel dan kecewa berat kepada mereka para orang tua.
Jika Caramel juga mengetahui yang sebenarnya, mau ditaruh dimana mukanya.
Sean sangat malu.
Apalagi sebelumnya Sean sudah memikirkan banyak rencana-rencana jahat untuk mendapatkan hati Caramel.

Sean tidak bisa marah kepada orangtuanya tetapi Sean juga tidak bisa menyembunyikan rasa kecawanya kepada mereka.
Sean tidak bisa memaafkan dirinya yang hampir saja melakukan banyak hal buruk kepada Caramel.
Keputusannya akhirnya berubah, Sean lebih memilih melangkah mundur, membiarkan Caramel bahagia bersama Dylan.
Sean juga memutuskan untuk mengasingkan diri dari kedua orangtuanya, dan bersembunyi ke London.
Sean belum bisa menghilangkan rasa kecewa dalam hatinya sampai saat ini.