17 - Don't Look Back

15.8K 508 3
                                    

Dylan dan Caramel sedang duduk sambil berbincang di bawah pohon.
Mereka sesekali terlihat tertawa bersama.

" lan, kamu tau..
tadi bunda Tiara kena jebakannya si gembul Raka lagi tahu..
tuh anak emang bener-bener nakal ya.. hihihi.. "
Caramel menceritakan segala hal apa saja yang terjadi di panti hari ini kepada Dylan.
Termasuk tingkah polah semua anak-anak di panti.

Karena Dylan hanya setiap hari Minggu saja datang menjenguk Caramel ke panti, jadi Caramel diminta Dylan agar ia selalu menceritakan semua hal yang terjadi dikesehariannya disana.
Permintaan Dylan itu merupakan suatu tugas yang diberikan oleh dokter Adrian.
Sebagai prasarana konsultasi antara dokter Adrian dengan Caramel secara tidak langsung.
Cara yang halus untuk terapi mental Caramel.
Caramel tidak diberitahu agar gadis itu bisa menikmati hari-harinya dengan tenang tanpa merasa ada yang mengawasi dirinya.

Caramel tinggal di panti sebagai guru komputer.
Sudah berjalan 2 bulan.
Dan ia masih dalam pengawasan dokter Adrian melalui perantara Dylan sampai saat ini.

" oh ya..?
si Raka gembul itu bikin ulah lagi..? emang dia bikin jebakan apaan tadi ? " tanya Dylan menanggapi dengan penasaran.

" kamu tahu..
bunda Tiara ternyata takut sama yang namanya be-la-lang..
hahahaha.. astaga..
bunda Tiara nggak banget takutnya sama yang begituan..
hahahaha.."
Caramel tertawa sambil menutup mulutnya.

" oh ya.. ?
bunda Tiara yang disiplin banget itu takut sama belalang ? "
tanya Dylan tidak percaya dan Caramel hanya mengangguk sambil masih berusaha mengulum tawanya agar tidak kelepasan lagi.

Melihat Caramel tertawa lebar, Dylan jadi tertular ikut tertawa juga.

" aduduh.. perut aku..
hahaha.. dan kamu tau..
si Raka gembul itu bikin jebakan apaan coba deh kamu tebak.."
Caramel memegangi perutnya yang terasa kram karena terlalu banyak tertawa.

" pasti si Raka bikinin kado tapi didalamnya dikasih belalang.. "
ujar Dylan menebak dengan bangga.

" bukaann.. " pekik Caramel tidak membenarkan ucapan Dylan.
Dylan mengkerut, seraya berpikir kembali.

" bukan ?
hmm..
pasti di dalam tas bunda Tiara dikasih belalangnya.. "
tebak Dylan lagi.

" bukaaann.. " Caramel mulai gemas dengan jawaban Dylan.
Dylan mengetuk-ketukan jari telunjuknya di dagu sambil berpikir mencari jawaban yang benar.
Kerutan muncul semakin dalam di keningnya.

" bukan juga ?
trus apa dong..
aku gak tau nyerah deh.."
Dylan mengangkat kedua tangannya diudara tanda menyerah.

" ahh.. payah kamu..
sini deh aku kasih tahu.."
Caramel melambai-lambaikan tangannya ke arah Dylan agar mendekatkan diri kepada Caramel.

" apa.. apa..? "
sahut Dylan menanggapi dengan penasaran sembari memajukan kepalanya mendekat kepada Caramel.

" di sepatu bunda Tiara tadi.. dimasukin belalang sama si Raka.." bisik Caramel pelan.

" hah ?! "
Dylan memekik kaget.
Caramel mengangguk-anggukan kepalanya dengan antusias.

" iya.. didalam sepatu..
bunda Tiara sampai lompat-lompat gak jelas gitu didepan anak-anak panti dan bunda-bunda lainnya..
Mereka semua malah menertawakan bunda Tiara asal kamu tahu..
astaga..
lucu banget sumpah kalau ingat kejadian tadi.. hahaha.."
Caramel tertawa lebar sampai memukul-mukulkan tangannya ke lengan Dylan yang duduk disebelahnya hingga Dylan ikut tertawa juga.

Dylan memperhatikan wajah ceria Caramel sedikit lama.
Ia tersenyum damai.
Akhirnya dirinya juga keluarga lainnya sekarang sudah mulai bisa bernafas lega.
Kehidupan Caramel kini berangsur-angsur kembali normal seperti sedia kala.

MARRIED with SEAN ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang