6 - Alu

21.6K 742 6
                                    

" terimakasih..
terimakasih banyak.. terimakasih.. " Mr. Bos sangat bahagia, sampai-sampai diulangi kata-kata penuh syukurnya. Tidak mampu berkata-kata lagi, Mr. Bos hanya bisa menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Caramel.
Menghirup kuat-kuat aroma wangi bunga poeny dari tubuh Caramel.

***

Dirumah kediaman keluarga Bramantyo saat ini sedang sunyi, hanya Sean seorang diri yang sedang berada dirumah.
Karena ia baru bisa pulang dari kantor setelah semalaman lembur tidak pulang kerumah.
Ia harus lembur agar acara pernikahannya nanti berjalan lancar tanpa ada gangguan dari pekerjaan.

Kini ia sedang merebahkan tubuh lelahnya diatas ranjang king size di kamarnya.
Menutup matanya dengan lengan kirinya dan kaki yang menjuntai kebawah.
Penampilannya kini sangat kusut, rambut acak-acakan, dasi yang sudah tidak terpasang ditempatnya, pakaiannya lecek dan bagian lengan yang digulung sampai lengan.
Sangat mengenaskan !

Saat ini mommy Renatha dan mama Nindi sedang ada di butik tengah memesan gaun pernikahan dan Daddy sedang dikantor mengurusi beberapa sisa pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh Sean.

Drrt drrt drrt

Ponsel Sean bergetar diatas nakas samping ranjangnya, rupanya ada satu panggilan masuk.
Sean bangun dari rebahannya lalu mengambil ponselnya, tidak lupa ia lihat dulu nama siapa yang tertera di layar sebelum ia menerima panggilan itu.
Ternyata dari adik kesayangannya yang saat ini tengah belajar di London.
Michella Aluna Bramantyo, anak ke dua Tn. Haikal Ferdiansyah Bramantyo dan Ny. Renatha Indira Bramantyo, adik Sean.
Usia mereka berdua berbeda 4 tahun, kini Aluna tengah tinggal bersama aunty Mona dan uncle Bram disana selama masa kuliahnya.
Aluna sudah tinggal di London selama 2 tahun.

" hmm ? " sapa Sean dengan malas setelah menerima sambungan dari adiknya.

" beginikah sambutan dari seorang kakak kepada adiknya yang sudah lama tidak bertemu ?
Apa kakak gak kangen sama aku ? " Aluna sedikit kecewa dengan reaksi kakaknya saat ia sangat merindukan semua anggota keluarganya di Indonesia.

Sean memutar bola matanya,
" maafkan kakak..
saat ini kakak sangat lelah.. semalaman kakak lembur di kantor nggak pulang ke rumah dan pagi ini kakak baru sampai rumah..
kakak sekarang lagi rebahan di kamar..
ada apa kamu telpon ke rumah ? Uang sakumu banyak, huh ?
sampai telpon ke rumah duluan dan tidak menunggu Daddy yang telpon kamu..? " tanya Sean.

Kini ia sudah bangun dari rebahannya dan duduk di tepi ranjangnya dengan menempelkan ponsel ditelinganya.

" ahh begitu rupanya..
tidak.. aku hanya sangat merindukan kalian semua..
dan iya, uang sakuku masih banyak kak..
aku selalu menabungnya sebagian.. oh ya.. aku dengar dari aunty Mona kalau kakak akan segera menikah, apa itu benar kak ? " tanya Aluna antusias.

" hmm.. " jawab Sean singkat.

Sean yakin saat ini adiknya diseberang sana sedang mengerucutkan bibirnya, kesal mendengar jawaban Sean yang sangat singkat.

" aku ingin pulang kak..
aku akan mengajukan cuti pada administrasi kampus..
agar aku bisa pulang selama beberapa minggu dan bisa melihat langsung pernikahan kakak..
boleh ya kak.. ? " pinta Aluna dengan nada suara memelasnya.

" kenapa kamu tidak bilang langsung pada Daddy ? "
tanya Sean sambil mengerutkan keningnya.
Ia merasa aneh dengan sikap adiknya, biasanya adik kesayangannya itu selalu bermanja-manja langsung kepada Daddynya.
Tapi kenapa sekarang adiknya itu lebih memilih meminta ijin kepadanya daripada ke Daddy langsung ?
Ada yang tidak beres dengan adiknya ini.

" hehehe.. sebenarnya aku sedang dihukum Daddy kak.. " aku Aluna sambil cengengesan.

' nah.. bener dugaan gue.. nih bocah lagi ada apa-apanya.. ' batin Sean.

MARRIED with SEAN ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang