31 - I Like You

14.4K 457 1
                                    

5 bulan kemudian.....

Kini Sean sedang latihan mencoba berdiri dengan bantuan alat terapi berjalan di rumah sakit.

Saat itu, setelah seminggu dari hari pemakaman mommy dan daddy, barulah Sean sadar kembali dari komanya.
Dan saat pertama kali mendengar kabar bahwa mommy dan daddy telah meninggal dunia, Sean berubah menjadi pendiam dan murung.
Ekspresinya datar dan tidak ada air mata yang jatuh sama sekali.

Ditambah dengan penjelasan dokter Dominic bahwa kedua kaki Sean mengalami kelumpuhan non permanent.
Menambah syock pada dirinya.
Sean diharuskan oleh dokter untuk duduk dikursi roda terlebih dahulu dan harus mengikuti sesi terapi dengan rutin juga.

Tapi karena kondisi mental Sean yang masih terguncang, ia hanya diam, tidak bicara, dan tidak mau melakukan apa-apa.

Semuanya dibuat khawatir olehnya, tetapi Caramel tidak ada henti-hentinya memberi semangat kepada Sean.

Sehingga hati Sean lama-kelamaan terketuk juga melihat perjuangan Caramel yang tak kenal lelah dan menyerah terhadap dirinya.

Barulah setelah itu Sean mau menjalani terapi satu bulan terakhir dengan dibawah pengawasan langsung dari dokter Dominic dan dokter-dokter syaraf terkenal lainnya.
Hal ini juga tak luput dari usaha Caramel untuk kesembuhan Sean.

" ya.. langkahkan lagi kaki anda sedikit demi sedikit..
jangan menyerah.. berusahalah..
anda pasti bisa melakukannya.. ! " terdengar suara dokter Dominic memberi semangat kepada Sean.

Caramel berdiri disamping Sean yang sedang berlatih berjalan di track terapi, dengan telaten ia menghapus titik-titik keringat di kening, pelipis, dan ujung hidung Sean.

" aku gak sanggup lagi.. aku lelah.. " ujar Sean lirih.

" bersabarlah.. sedikit lagi kamu sampai diujung.. semangat..
ayo.. kamu pasti bisa.. "
ujar Caramel mencoba menyemangati Sean.

Wajah Sean sudah terlihat pucat pasi, dengan cekatan Caramel berlari kearah bangku dan mengambil botol air minum yang ia bawa dari dalam tas jinjingnya.
Kemudian kembali berlari ke arah Sean dan menyodorkan botol itu yang sudah diberi sedotan oleh Caramel kepadanya.

" minum dulu.. " tawar Caramel.

Sean tersenyum lemah kemudian mengambil ujung sedotan tersebut lalu memasukannya ke dalam mulutnya dan mulai meminumnya sedikit.

Caramel tersenyum melihat Sean yang sudah nampak segar kembali.

" aku taruh botol dulu ya.. "
ujar Caramel sebelum ia berbalik hendak menuju bangku dimana letak tas jinjingnya berada untuk mengembalikan botol minumannya.

" aku sayang kamu Caramel "

Deg

Caramel yang sedang berjalan menuju bangku tiba-tiba menghentikan langkah kakinya.
Ia masih belum yakin dengan apa yang baru saja ia dengar.

Ia berbalik, menatap penasaran Sean yang sedang tersenyum manis kepadanya.

" apa aku salah dengar ? " ujar Caramel pelan.

" tidak..
kamu tidak salah dengar..
aku sayang kamu.. "
jawab Sean karena dirinya masih bisa mendengar gumaman pertanyaan Caramel.

Mata Caramel terbelalak dan mulutnya menganga tidak percaya mengetahui dirinya tidak salah dengar.
Botol yang ada ditangannya terjatuh ke lantai begitu saja.
Menggelinding menjauhi telapak kaki Caramel.

' Sean mengungkapkan perasaannya padaku..
dia..
dia.. ' batin Caramel tidak percaya.

Air mata sudah menggantung di ujung mata Caramel.
Senyumnya mengembang sedikit demi sedikit hingga memperlihatkan senyum lebar bahagianya dan berlari kearah Sean.
Menerjang tubuh Sean dan menghujaninya dengan pelukan yang sangat erat.
Sampai-sampai tubuh Sean oleng akan jatuh ke belakang karena saking kagetnya dengan sikap tiba-tiba Caramel.

MARRIED with SEAN ✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang