Flashback On
Enam belas orang itu sedang makan siang di cafe yang bernuansa cozy and warm.
Mereka menatap kagum ke segala penjuru cafe yang terlihat sejuk dan tenang itu, disetiap langit-langit ada berbagai macam tanaman hijau yang ditempel dan menjuntai ke bawah disana.
Membuat sejuk dan segar udara di dalam cafe.Pengunjung yang datang sangat dimanjakan matanya.
Disetiap langit-langitnya juga digantung banyak lilin menambah tampilan cafe bertambah cantik.Keenam belas orang itu memesan delapan meja ukuran happy family. Meja itu berisi empat kursi yang saling berhadapan.
Baru pertama kali mereka datang kesana setelah mendapat rekomendasinya.Mereka yang baru dipertemukan kembali menginginkan reuni di tempat yang baru, juga untuk pertemuan yang pertama mereka setelah berpisah dari kelulusan universitas 6 tahun yang lalu.
Mereka semua berkuliah di universitas yang sama dan setelah lulus, mereka berpisah satu sama lain.Enam belas orang itu adalah Dhika, Nindi, Haikal, Renatha, Dio, Riana, Gavin, Nadine, Bintang, Jovanka, Brian, Corry, Danur, Serli, Bram dan Liliana.
Mereka juga mengajak anak-anak mereka yang masih kecil-kecil.Meja pertama diisi Dhika, Nindi, dan sikembar Caramel dan Sisil.
Mereka yang masih berusia lima tahun terdengar sama-sama berceloteh menanyakan ini dan itu kepada Dhika dan Nindi.Meja kedua diisi Dio, Riana, dan Milly yang sedang anteng dengan ponsel ditangannya, Milly sangat suka menonton MV K-Pop.
Karena Riana sang mama yang suka dan sering mendengarkan lagu K-Pop jadi menular ke anaknya itu.Meja ketiga diisi Haikal, Renatha, dan Sean.
Renatha yang tengah hamil 7 bulan terlihat sedikit lelah, ia tidak sanggup lagi mengejar Sean yang super aktif. Haikal yang melihatnya langsung memangku Sean agar mau diam.Meja keempat diisi Gavin, Nadine, dan kedua anaknya Natali dan Arabelle.
Nadine tengah menggendong Arabelle yang tertidur dengan nyenyak.
Natali tengah merengek kepada Nadine karena iri melihat adiknya hingga minta digendong juga.
Sedangkan Gavin berusaha merayu Natali agar mau digendong olehnya dan tidak mengganggu Arabelle yang sedang tidur maupun merepotkan Nadine.Meja kelima diisi Bintang, Jovanka, dan ketiga anaknya Bella, Grizel, dan Farrel.
Terlihat Bintang sedang memasangkan scraf di leher Bella dan Grizel agar nanti makannya tidak belepotan.
Dan Jovanka sedang menggendong Farrel sambil meminumkan susu menggunakan botolnya.Meja keenam diisi Brian, Corry, Scarla, dan Gathan.
Karena Brian dan Corry yang mengajarkan kemandirian kepada Scarla dan Gathan sedari mereka kecil, jadi mereka lebih suka duduk sendiri.Meja ketujuh diisi Danur, Serli, dan Stella.
Mereka tengah tertawa bersama karena melihat kelucuan tingkah duck donal dari ponsel Danur.Meja kedelapan diisi Bram, Liliana, Dylan.
Terlihat Dylan yang sedang menopang dagu di meja sambil mengerucutkan bibirnya, ia tengah merajuk kepada Bram dan Liliana yang tak mau mengabulkan permintaannya.
Dylan menginginkan minuman yang diatasnya diberi cotton candy.
Tapi karena giginya yang ompong kebanyakan makan permen jadi Bram dan Liliana tidak mau mengabulkannya.Kedatangan mereka membuat kehebohan di dalam cafe.
Para pelayan bersemangat dan penuh senyum diwajah mereka karena senang melihat kelucuan anak-anak mereka yang lucu-lucu.Langsung saja mereka memesan makanan untuk mereka masing-masing dan anak-anak mereka.
Tiba-tiba terdengar tangisan Caramel yang sangat keras.
Para orang tua sontak menolehkan kepala mereka ke arah Caramel. Mereka terpekik melihat Sean dan Dylan tengah berkelahi didepan Caramel yang menangis.Langsung saja Haikal dan Bram memisahkan anak-anak mereka. Caramel masih saja sesenggukan karena tidak berhasil memisahkan Sean dan Dylan, sedangkan Dhika berusaha menenangkan Caramel dengan segera menggendongnya.
" Caramel sayang..
kamu tau Dylan dan Sean berantem karena apa..? "
tanya Dhika dengan lembut, ia menghapus jejak-jejak air mata di pipi tembam Caramel dengan telapak tangannya." anak itu hiks.. nakal pa..
hiks.. anak itu nablak Calamel hiks.. tlus kakak itu tolongin Calamel sama malah-malah.. hiks..
tapi.. anak itu pukul kakak itu.. huwaaaa.. " jelas Caramel sambil menunjuk Sean kemudian Dylan walau masih dengan sesenggukan walau diakhirinya dengan tangisnya yang pecah lagi." Haduuuhh.. Dhik..
mending gue balik aja duluan..
jagoan gue bener-bener nakal.. huufftt.. " ujar Haikal pasrah." maafin jagoan gue ya mas..
bener-bener nakal nih bocah.. " ujar Haikal kepada Bram.
Haikal yang sedang menggendong Sean merasa sangat malu.
Pasalnya ia tidak begitu mengenal dekat dengan Bram.
Karena ia lebih dekatnya dengan Liliana." gak papa mas.. wajar aja..
masih anak-anak juga..
maklumin aja.. " jawab Bram santai." son.. ayo..
minta maaf sama omnya.. "
perintah Haikal kepada Sean dengan tegas." ogah ! "
jawab Sean sambil menggelengkan kepalanya mantap kemudian bersidekap.
Lalu ia mengerucutkan bibirnya yang mungil." Son.. ?! " peringat Haikal.
Mata Sean mulai berkaca-kaca karena takut mendengar nada suara Haikal." udah..
gak papa mas.. "
ujar Bram, ia tengah menggendong Dylan juga." Sean..
maafin Kak Dylan ya..
udah jangan cemberut gitu..
jelek tau..
jagoan kan gak boleh nangis.. mending main lagi yuk sama Kak Dylan.. "
ujar Bram membujuk Sean agar tidak menangis." Kak Dylan mau kan ajak Sean main sama-sama lagi ? "
tanya Bram kepada anaknya yang tengah ia gendong.
Dylan hanya mengangguk saja sebagai jawabannya." mending gue balik aja deh mas, Dhik.. istri gue juga udah capek keliatannya.. " ujar Haikal.
" trus makannya gimana..? Kasian istri sama anak lo belum makan apa-apa..
makan aja dulu baru balik.. "
ujar Dhika." lain kali aja Dhik..
kasian gue liat istri gue..
dia kayak pingin minta pulang gitu tapi dia gak enak hati sama lo..
Batalin aja menu pesanan gue.. "
ujar Haikal." okelah Bro..
hati-hati lo.. " ujar Dhika pasrah." Caramel..
om minta maaf ya kalau Sean nakal sama Caramel..
udah ya..
jangan nangis lagi.. oke ?
Om sama Sean pulang dulu ya.. "
ujar Haikal menenangkan Caramel yang ada di gendongan Dhika." Dylan.. maafin om sama Sean juga ya..
lain kali kita main sama-sama lagi.. Sekarang om sama Sean mau pulang dulu.. "
ujarnya kepada Dylan yang juga ada di gendongan Bram." mas.. gue balik duluan ya..
maaf sekali lagi.. "
ujarnya lagi berpamitan kepada Bram." hati-hati ya mas.. " Bram mengiyakan permintaan Haikal.
Flashback Off
" Sean..!
Tolong hentikan sekarang juga.. Sean ! " teriak Caramel.Caramel mencoba menarik lengan Sean tapi Sean malah mendorong Caramel sampai terjerembab ke tanah.
Dylan yang melihat kejadian itu secara langsung dengan matanya tidak bisa tinggal diam lagi.
Ia menggeram dan langsung membanting tubuh Sean dan membalik posisinya yang kini sudah berada di atas tubuh Sean.
Langsung saja ia hajar habis-habisan wajah Sean, wajah keduanya sudah dipenuhi luka lebam dan darah yang mengalir banyak.Papa Dhika, Mama Nindi, dan Sisil langsung berlari keluar rumah saat mendengar teriakan Caramel.
Ketiganya terpekik melihat kejadian di depan mata mereka.
Papa Dhika dan Mama Nindi saling berpandangan.
Mereka seperti merasa de javu.Papa Dhika langsung berlari melerai mereka.
Mama Nindi dan Sisil tengah menenangkan Caramel yang sudah dibanjiri dengan air mata.***
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED with SEAN ✅
Romance[ COMPLETED ] part masih lengkap. " Hellooow..?! gue gak salah dengerkan..? lo kira gue cewek yg ngebet nikah sampai setiap cowok ngelamar gue harus gue terima gitu..? dasar cowok gila.. tukang paksa.. kenal aja nggak.." - Caramelia Arrum Tan " Ya...