TLL 13
The Light Of Life
Dimalam yang begitu dingin ini sosok gadis dengan rambut kecoklatan itu tampak berjalan anggun menyusuri lorong istana diikuti para pelayannya.
Kakinya tampak melangkah ragu-ragu menuju gerbang istana dimana akan diadakan hukuman gantung bagi sosok pelayan yang melanggar aturan.
Gadis itu tampak enggan melihat acara yang tidak sepatutnya dilihat jika Raja Arshya tidak memintanya untuk melihat semua itu. Entahlah, ia juga tidak mengerti kenapa dirinya harus menghadiri acara semacam itu.
Ayahnya Carelmagne memang seorang penakluk yang dikenal cukup kejam. Tapi ia hanyalah seorang putri yang hidup dengan kenyamanan dan tidak pernah terlibat dengan hal-hal politik atau pertumpahan darah, karenanya ia sedikit merasa canggung dengan semua hal ini.
Tampak di depan tiang gantung siluet sosok gadis yang pakaiannya penuh noda darah tengah berdiri. Jika dilihat gadis itu tampak seperti seorang bangsawan yang akan dihukum mati, yah tentu Putri Carla tau didikan bagi seorang bangsawan dan ia melihat sosok bangsawan dalam diri pelayan itu.
Sael, gadis pelayan itu berdiri tanpa terlihat takut sedikitpun. Memang hatinya berharap kematian setelah pembalasan dendam, tapi jika sudah seperti ini apa boleh buat?. Tidak ada gunanya memohon ataupun mengakui kesalahan toh Tuhanpun telah tuli dengan segala doa dan harapannya.
Yang ia lakukan sekarang hanyalah berserah dan pasrah pada semua yang terjadi. Mungkin inilah takdirnya, jalan hidupnya. Yah Sael sudah tidak berminat memaksakan keinginannya terhadap takdir yang Tuhan berikan.
"Kenapa hukumannya harus pada saat malam hari? Eksekusi biasanya dilakukan disiang hari bukan?" Gumam sang Putri berharap akan suatu jawaban.
"Fall, apa dia sungguh seorang pelayan?" Pertanyaan itu lolos dari bibir sang Putri calon Ratu Persia. "Mantan seorang bangsawan, ayahnya berkhianat dan seluruh keluarganya dibantai dan dijadikan budak. Nasibnya sedikit beruntung karena menjadi pelayan" Jaeer tampaknya sedikit memberi penjelasan.
Putri Carla tampaknya sedikit merasa bahwa penasihat raja itu terlalu bersikap kurang ajar. Yah tapi sang Putri tidak terlalu menggubrisnya karena ia sadar bahwa orang itu adalah orang kepercayaan Raja Persia, jadi ia harus memakluminya.
"Kupikir, menjadi pelayan dan dihukum gantung bukanlah sebuah keberuntungan" Putri Carla menoleh pada Jaeer yang terlihat tersenyum. "Gadis itu hanya membuat amarah seorang penguasa tersunut, karenanya ia harus menanggung semuanya sendiri" Putri Carla tampak tidak mengerti dan semakin penasaran dibuatnya.
"Penyebabnya?" Pertanyaan sang putri hanya dijawab senyuman oleh penasihat bernama Jaeer itu. "Mari putri, anda harus segera duduk disamping Raja Arshya" Putri Carla hanya mengikuti ucapan Jaeer karena sadar bahwa orang itu tidak berniat memberitahukan alasan kemarahan rajanya tersebut.
"Areka Sael, putri dari pengkhianat penggelapan uang yang juga berusaha menjatuhkan kekuasaan Raja Arshya Raqsna putra Raja Darius dan cucu dari Raja Koresh Raqsna dengan ini kau dijatuhi hukuman mati atas kesalahanmu yang mana meliputi pelarian diri, pencurian barang berharga dan percobaan pembunuhan Putri Carla calon Ratu Persia" Sang penasihat Jaeer membacakan dengan lantang di atas podium disaksikan dan di dengar oleh para rakyat yang mengerumuni tempat eksekusi itu.
Mendengar pengumuman tersebut Sael hanya mampu tersenyum kecut. 'pencurian barang berharga dan percobaan pembunuhan calon Ratu Persia?' Bagaimanapun juga keadilan memang tidak pernah ada di dunia ini karenanya Sael sudah tidak berminat memperjuangkan keadilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Of Life [TAMAT]
Historical Fiction(SUDAH TERBIT) "Sebagai budak, kau harus lakukan apapun perintahku jadi cepat lepas pakaianmu itu, tentunya kau tidak tuli bukan?" mata gadis itu menyipit mendengar perkataan pria dihadapanya. "Kau miliku" dua kata sederhana namun bermakna banyak ba...