TLL 12: Most Precious

43.3K 3K 58
                                    

TLL 12

The Light Of Life

Langkah Shava dan Sael semakin cepat, keduanya tampak enggan memperlambat perjalanan mereka. Tiba-tiba Sael menarik lengan Shava membuat gadis itu menatap penuh tanya.

"Aku rasa.." Sael menoleh dan langsung menarik Shava untuk berlari. "Apa, ada apa ini?" Shava mulai mengerti tindakan Sael saat terdengar suara anjing dan longlongan serigala.

Karena banyaknya pepohonan yang menghalangi langka mereka, akhirnya Shava dan Sael terpisah. Namun ada yang aneh, tidak ada anjing ataupun serigala yang mengikuti Sael membuat gadis itu sadar akan sesuatu dan langsung berlari.

"Ah kenapa banyak sekali yang mengejarku, binatang sialan, kalian akan aku cuci satu persatu" tiba-tiba Sael muncul dihadapkan Shava dan membuka jubah gadis itu lalu menukarnya dengan miliknya.

"Apa yang kau lakukan, tanya Shava saat Sael sudah memakai jubah Shava dan dirinya sudah memakai jubah Sael. "Buka cadarmu cepat" para binatang yang mengejar mereka mulai mendekat membuat Sael kembali menarik Shava untuk berlari.

"Cepat cadarmu" Sael langsung memakai cadar Shava ketika gadis itu memberikan cadarnya. "Dengar, apapun yang terjadi kau harus dapatkan semua uang itu dan bebaskan aku, mengerti" meski tidak mengerti Shava mengangguk.

"Kita akan dapatkan uang itu" Sael menggeleng pelan, "bukan kita, tapi kau" Sael mendorong Shava hingga gadis itu tercebur ke sebuah sungai.

Di detik itu juga Sael menghentikan larinya dan berbalik menatap para binatang yang sudah berhasil mengepungnya.

"Mereka hanya mencari dia, itu artinya dia cukup berharga bukan?" Sael menoleh ke arah aliran sungai "apa yang aku lakukan, kenapa aku menyelamatkan gadis itu? gadis yang bahkan tidak aku ketahui dengan jelas apakah dia juga akan menyelamatkanku atau tidak". Helaan nafas kasar terdengar dari Sael.

"Binatang ini bahkan tidak akan menyakiti gadis yang aromanya sudah mereka kenali, kalau mereka mencium aromaku mungkin aku sudah mati dimakan" suara langkah kuda membuat Sael mendongakkan kepalanya dan menatap sosok Raja Arshya di sana.

'Bahkan Raja itu meninggalkan Putri yang merupakan calon istrinya untuk menangkap gadis ini?, ah kalau seperti ini aku sudah pasti akan mati karena amarahnya' langkah kaki Arshya mendekat dan tamparan terasa dipipi Sael.

"Tuanku kenapa anda menampar nya?" Kepala pengawal tampak terkejut akan tindakan Raja mereka tersebut. "Meski dalam kegelapan sekalipun aku bisa melihat dia bukanlah gadis yang kucari, karena gadis itu tidak tunduk dihadapanku dan dia tidak akan terlihat merasa bersalah seperti ini" Arshya menarik cadar Sael "diaman dia?" Tanyanya pelan tapi terdengar menakutkan.

"Aku tanya diaman dia sialan" Sael tampak menggeleng, "kami terpisah" mata Arshya terpejam. "Kalian semua akan kupenggal jika gadis itu tidak ditemukan sekarang juga" Arshya tampak tidak main-main dengan ucapannya pada pengawalnya itu. "dan untuk gadis itu, seret dia sampai ke Istana" Arshya berbalik dan berkuda melepaskan amarah yang entah datang karena hal apa.

*     *    *

Hari berlalu begitu lambat hingga kegelapan kembali hadir menemani langit kelam nan penuh kepiluan dari jeritan para tahanan yang tengah mengalami penyiksaan bertubi-tubi dari sang penguasa.

Kaki dan tangan mereka diikat di kursi kayu dengan dua algojo yang setia memukul paha mereka secara bergantian, memberi rasa sakit yang teramat pilu hingga suara jeritan dan raungan saja tidaklah cukup untuk menggambarkan rasa sakit yang mereka dapatkan.

The Light Of Life [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang