FIX 03

1.9K 207 9
                                    

Sudah satu minggu lebih Viny melewati hari-harinya dengan berpikir keras. Memikirkan suatu hal yang diminta oleh salah satu teman nya kemarin,

Bola matanya menangkap seorang gadis dengan rambut digerai. Dengan novel yang berada di tangannya. Duduk dibangku taman sekolah sendiri,

Viny tersenyum. Ia melangkah tuk lebih mendekat. Tanpa meminta izin lebih dulu, Viny langsung menempatkan dirinya disamping sang gadis,

"Halo Gre." Senyum Viny.

Gracia tersentak kaget ketika melihat Viny yang berada tepat disampingnya. Ia tersenyum manis semanis mungkin pada Viny. Kedua tangan nya bergerak menutup lembaran novel mencoba memfokuskan pandangannya pada Viny,

"Ada apa kak?"

"Gapapa sih. Kamu ga masuk kelas? Jam istirahat udah selesai loh."

"Oiya?" Gracia mengernyitkan dahinya. Ia melirik pada jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya, "Udah lewat 20 menit kan, Gre?" Tanya Viny tanpa menoleh kepada Gracia.

Gracia hanya mengangguk. Ia beranjak bangun. Melangkah pergi tanpa mengucapkan satu hal pada Viny,

"Emang dasar antek-anteknya Shani. Malah langsung pergi gitu aja." Gumam Viny.

Ia bangkit. Mulai bergerak tuk pergi ke kantin. Ditengah perjalanan menuju kantin, banyak siswa lelaki yang terus mendekati Viny,

Satu hal yang Viny lakukan adalah membiarkan lelaki itu dekat tanpa menanggapi nya sedikit pun.

Ketika di lorong sekolah, Viny dihadapkan oleh seorang pria yang sudah jelas ia kenal. Pria itu berjalan mendekat pada Viny. Melempar sebuah senyuman manis yang diterima dengan senang hati oleh Viny,

"Halo Vin," Seru sang pria yang kerap kali di panggil Julian. Ia menoleh mendapati senyum tengil Julian, "Ngapain lo senyum-senyum kayak gitu?"

"Gapapa." Serunya dengan cepat,

"Lo kenapa ga kepilih Fanshion show deh? Kan lo lumayan. Ganteng malah," ucap Viny. Julian menghentikan langkahnya menatap Viny. Ia merapihkan dasi yang dipakainya, "Kalo ganteng gini, bisa kali jadi pacar lo." Ucapnya dengan kedua alisnya yang dinaik turunkan,

"Ogah gue."

"Dih gitu." Julian mengalihkan pandangan nya lurus kedepan. Masih dengan senyum yang mengembang dikedua sudut bibirnya, "Ciye, fashion show dipasangin sama Shani." Seru Julian nyaris berbisik,

Langkah Viny terhenti. Ia menatap tajam Julian yang sedang memasang cengiran nya, "Tadi lo ngomong apa deh?" Tanya Viny,

Julian menggeleng cepat. Masih dengan cengiran khasnya, "Sumpah kelepasan gue Vin."

"Jul.." panggil Viny pelan,

"Iya Viny?"

Tangan Viny terangkat guna memukul bahu Julian. Namun hasilnya nihil, Julian lebih dulu berlari menghindari pukulan maut Viny,

"JULIAN!!"

.

Shani masih setia memandang layar ponselnya. Ntah ada apa didalam nya, ia masih terus setia memandanginya.

Sudah satu minggu lebih Shani tak pernah diganggu lagi oleh Viny. Ada kebahagiaan tersendiri untuknya. Rasa tenang datang lagi dan masuk kedalam hatinya

Ia melipat kedua tangannya diatas meja berbentuk persegi panjang. Menunggu teman-teman nya datang ke kantin,

"Ci.." suara lembut milik Gracia terdengar ditelinga Shani. Ia menoleh kebelakang mendapati Gracia dengan wajah murungnya,

FIX YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang