Acara atau juga bisa disebut pesta itu akhirnya telah dimulai. Para tamu undangan sudah berdiri memperhatikan ke depan sana, lebih tepatnya ke arah Keenan dan juga Vivi yang sudah mengenakan pakaian khusus untuk mereka.
Shani dan Viny hanya bisa mengembangkan senyumnya saat orang tua mereka berpegangan tangan dan Keenan mencium lembut punggung tangan Vivi. Sebelum benar-benar membuka acaranya atau hanya sekedar sambutan-sambutan, Keenan berjalan mendekat pada Vivi lalu terlihat sedang membisikan sesuatu. Senyuman pun kembali terlihat disudut bibir mereka berdua.
"Mereka sosweet ya, Kak."
"Kak?" Viny menoleh kesamping mendapati Shani dengan senyum tipisnya. Ini, untuk yang pertama kalinya ia mendengar Shani memanggilnya dengan sebutan 'Kak.'
"Kamu calon kakak aku, udah mau malah."
"Shan.,"
Mata Shani terpejam saat rasa sakit itu kembali datang. Ia kemudian menoleh menatap Viny dan menggenggam tangan kanan milik Viny, "Aku siap terima apapun, asalkan itu yang terbaik untuk kita."
"Tapi.."
"Bukannya kita udah bicarain ini ya? Om dan juga Bunda udah sepakat untuk selalu mencintai pasangan mereka yang dahulu. Apalagi yang harus ditakuti?"
Kepala Viny menggeleng cepat. Bukan itu yang ia maksud. Ia mulai merasa Shani salah paham dengan semuanya, "Shani, a- aku—"
"Jangan bahas ini di acara semewah ini, Kak. Aku takut sesuatu akan terjadi dan merusak semuanya." Seru Shani lalu mulai pergi meninggalkan Viny yang tengah mengusap kasar wajahnya.
Sebenarnya, ada apa dengan Shani?
Dilain sisi, team Viny, team Shani diikuti dengan pasangan Lidya-Melody, yang katanya baru sekali menjalin hubungan itu tengah berbincang pelan sambil mendengarkan ucapan sang MC di depan sana.
"Ini belum klimaksnya ya?" tanya Lidya.
"Belum, Lids. Nikah aja belum. Katanya sih ini cuma pesta aja buat ngerayain sesuatu," ucap Veranda membuat semua yang berada di dekatnya menoleh. Salah satunya adalah Nadse.
Gadis yang kerap kali dipanggil Nadse itu mulai mengalihkan pandangan nya mencari sahabatnya yang satu itu. Ia menemukan nya. Tepat di depan sana, ia melihat Shani tengah bersulang dengan seorang pemuda tampan diiringi senyum hangatnya. Sedangkan disebelah kiri sana, ia melihat Viny hanya duduk terdiam dengan tatapan kosong.
Ada apa sebenarnya?
"Kak," Nadse kembali bersuara saat matanya kembali menatap orang-orang yang ada di dekatnya, terutama Veranda.
"Kenapa Nads?"
"Eumm.." Nadse mengalihkan pandangannya pada Viny dan Shani secara bergantian, "Mereka berdua lagi tengkar atau gimana?" kembali tanya Nadse.
Pandangan mereka semua tertuju pada dua gadis dengan raut wajah yang sangat bertolak belakang itu, Viny dan Shani.
FIX. Mereka semua mulai menganggap ada sesuatu hal tak beres dengan Viny dan Shani.
"Ini acara apa sih sebenernya?" Beby. Ia kembali bersuara membuat pandangan teman-teman nya mengarah kepadanya.
"Aku di undang ke sini. Sebelum itu dikasih tau kalau ini cuma pesta biasa," jelas Gracia membuat orang-orang di dekatnya terdiam.
Veranda memicingkan sepasang matanya, "Pesta biasa?" tanya Veranda. Gracia mengangguk pelan
"Gue dapet undangan ini dari kak Kinal dan kak Kinal dari si cungkring, katanya ini pesta bokap sama calon nyokapnya." Jelas Beby.
![](https://img.wattpad.com/cover/109788159-288-k609343.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FIX YOU [END]
Fiksi PenggemarFIX! Mereka berdua sudah tak lagi bisa untuk menghindari semuanya.