FIX 29

1K 139 12
                                    

"Kak Ve?"

.

.

.

.

"Diminum, Kak."

"Iya, Makasih Vin."

Veranda akhirnya mengalah saat ia berdebat dengan Viny diambang pintu tadi. Viny yang keras kepala pada akhirnya bisa mengajak Ve kembali masuk ke dalam.

"Itu di depan mobil kak Ve?" tanya Viny nyaris membuat Veranda tersedak minuman nya. Matanya mengerjap beberapa kali berusaha menetralkan detak jantungnya, "Mo-mobil aku?"

"Iya Kak. Tapi, tadi sempet maju sendiri masa kak,"

Uhuk! Uhuk!

"Maju gimana?" Lagi, untuk yang kedua kalinya Veranda tersedak minuman nya sendiri.

Kembali ke kejadian 30 menit yang lalu..

TIIIIIIITTTTTT

"Mobil siapa sih?!" desisnya merasa kesal dengan mobil yang berada di depan pagar rumahnya. Jelas saja Viny merasa kesal, ia bahkan tidak bisa masuk karena mobil di depan sana.

TIIIIIIITTT

"Woy ah! Minggirin! Gue mau masuk. Ck."

Tak lama kemudian, mobil itu maju mencoba memberi ruang untuk Viny. Namun, Viny merasa ada sesuatu aneh. Pasalnya, pintu gerbang rumahnya sudah terbuka terlebih dahulu tanpa ia harus membukanya.

"Ada tamu?"

"Tau deh ah."

Off.

"Gitu kak."

'Duh, kerjaan Beby tuh pasti' batin Veranda merutuki kebodohan tersebut. Tetapi ia hanya mengangguk-angguk pelan menanggapi Viny.

Hening.

Mereka berdua kembali diam. Tenggelam dalam pikiran masing-masing. Viny pun pamit pergi keatas untuk mengganti baju terlebih dahulu. Tepat saat gadis itu menutup pintu kamarnya, sang Ayah datang. Beliau tersenyum manis saat mendapati Veranda di ruang tamu. Dengan segera, Veranda berdiri lalu mencium lembut punggung tangan Keenan.

"Selamat sore, om." seru Veranda sopan.

"Sore, Ve. Apa kabar kamu?" tanya balik Keenan pada Veranda, "Baik om. Om Ken sendiri gimana?"

"Alhamdulillah om baik juga. Tumben kesini, ada apa? Mau main sama Viny?" tanyanya panjang lebar. Veranda menggeleng cepat. Lidahnya mendadak kelu. Semua kata yang sudah ia siapkan perlahan menghilang begitu saja ketika mendapatkan tatapan dari Keenan.

Veranda menggigit bibir bawahnya, "Mmm, bisa kita ke depan sebentar om?" ajak Veranda dengan suara nyaris pelan.

"Oh, boleh-boleh. Ada apa nih? Kayaknya serius banget,"

"A..hahaha engga kok om," ucap Veranda seraya duduk dikursi teras. Begitu pula dengan Keenan yang duduk dihadapan Veranda, "Viddy apa kabarnya om?"

"Dia baik. Sekarang dia pindah ke Jogja. Katanya mau kuliah disana setelah lulus SMA nanti, padahal kan masih lama. Kakaknya aja belum lulus. Bahkan Kakaknya sempet gak setuju sama keputusan dia buat tinggal di Jogja karena satu dan lain hal." jelas Keenan membuat Veranda terdiam. Jadi ini yang membuat Viny enggan untuk pergi ke Jogja?

"Terus, Viny nya masih marah?"

Keenan tersenyum manis, "Kayaknya sih udah engga. Sebentar ya," Keenan menoleh kearah pintu lalu memanggil ART untuk membuatkan minum, "Kamu mau minum apa?" tanya Keenan, "Gak usah om." tolak Veranda dengan lembut, "Gak papa. Udah mau apa?" kembali tanya Keenan, "Apa aja deh hehe,"

FIX YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang