FIX 05

1.9K 209 12
                                    

Day 2

Viny menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangan nya yang ia simpan diatas meja. Ia terus memikirkan cara lain yang akan dipakai untuk menaklukan hati Shani,

Mengingat cara menembaknya kemarin sore, itu terlalu bodoh jika harus diulang lagi. Bagaimana bisa Shani menerimanya jika caranya saja seperti itu?

Waktunya tinggal satu hari dan besok, Viny harus memberitahu pada teman-teman nya.

Ia mengusap kasar wajahnya. Tangannya menggebrak meja hingga ia sekarang menjadi pusat perhatian di dalam kelas,

Viny yang sadar akan hal itu langsung membuang pandangan nya kearah lain, "Gausah liatin gue." Teriak Viny.

Ia berdiri dengan satu hentakan kaki dan berlalu pergi. Ketika di depan kelas, Viny dikaget kan oleh seorang guru yang hendak masuk ke dalam,

"Kamu mau kemana Viny?"

Viny mendongakkan kepalanya. Ia sempat mundur beberapa langkah. Hingga pada akhirnya ia melempar sebuah senyuman, "Izin ke toilet bu."

"Tumben sendiri. Biasanya sama Lidya atau ga Beby." Viny menggaruk lehernya yang tak gatal dengan matanya yang enggan untuk menatap sang guru, "Masa Iya saya ke toilet ngajak mereka berdua bu?"

"Yaudah. Jangan lama-lama. Lima menit dari sekarang."

"Yah bu, Jangan lima menit dong. Sepuluh menit ya?" Sang guru terlihat sedang berpikir. Kemudian ia menganggukkan kepalanya.

Setelah dirasa sudah, akhirnya Viny melangkah pergi. Namun tujuan nya sekarang beda dan berubah. Viny berjalan menuju kantin sekolah yang nampak sepi. Hanya ada beberapa murid yng sepertinya sedang bolos di jam ke 4 ini.

Ia duduk di bangku paling ujung tanpa ditemani siapapun. Pandangan nya mengedar kesekitar. Ia kembali memikirkan cara lain untuk menaklukan hati Shani,

"Gimana ya.." gumam nya.

Tiba-tiba saja Mata Viny terhenti pada sosok pria yang tengah memesan sebuah minuman. Senyuman terpatri dikedua sudut bibirnya,

"Kak Yoga." Panggil Viny setengah teriak. Pria yang seringkali dipanggil Yoga menoleh pada sumber suara. Ia tersenyum. Yoga mengambil minuman nya lebih dulu dan mulai menemui Viny,

"Sini duduk kak" Seru Viny. Yoga hanya tersenyum. Ia menyeruput minuman nya lebih dulu dan mulai menatap Viny, "Mau?" Tanya Yoga seraya menyodorkan minuman nya. Viny menggeleng pelan dengan senyum yang masih terlihat,

"Kenapa Vin? Lo ga masuk kelas?"

Viny hanya menggeleng, "Temenin gue disini kak" pinta Viny,

Yoga yang sedang asik meminum minuman nya sempat tersedak karna permintaan Viny. Ia sedikit mendongakkan kepalanya untuk menatap Viny sekilas, "Beruntung banget gue tiba-tiba disuruh nemenin artis sekolah." Ucap Yoga.

"Ye, apaan si lo kak."

Mereka berdua pun tertawa. Hingga Viny lupa bahwa dia hanya diberi waktu selama sepuluh menit,

"Kak, gue mau tanya"

"Nanya aja Vin. Kenapa?"

Viny menggigit bibir bawah bagian dalam nya, "Lo pernah nembak cewek ga kak?" Untuk yang kedua kalinya Yoga tersedak minuman nya, "Pernah. Kenapa emangnya?"

"Mmm, gapapa sih. Apa yang lo omongin pas nembak itu?" Yoga tengah berpikir. Ia menghempaskan tangannya. Sepasang tangan nya memegang satu tangan Viny. Hingga telapak tangan Viny kini terlihat,

"Sorry ya. Liat nih." Viny menuruti apa kata Yoga, "Kalau lo mau nembak seseorang lo bisa liat dari kelima jari tangan lo." Jelas Yoga seraya menunjuk semua jari tangan Viny,

FIX YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang