"Ekhem.." deham Beby yang tanpa sadar sudah memancing banyak mata di kantin sana. Ia terkekeh seraya mengalihkan pandangan nya pada gadis cantik yang tengah membeli segelas es jeruk.
"Liatin aja terus.." seru Shania.
Namun, Beby tak kunjung mengalihkan pandangannya kearah lain. Shania duduk menyamping menghadap Beby dan menatapnya dengan tatapan ntah apa itu.
"Teruss Beb.." seru Shania sekali lagi.
"Iya terus Beb.. terus.. udah terus aja sampe mampus." Sela Kinal
Satu..
Dua..
Ti..
Beby sama sekali tak mengalihkan pandangan nya kearah lain.
BRAK!
"I-IIYA NAOMI.." seru Beby secara refleks. Detik berikutnya ia menutup mulutnya dengan kedua tangan lalu mengalihkan pandangan nya pada Shania.
"Eh.. hehehe"
"Apa liat-liat, hmm?" Seru Shania seraya melipat sepasang tangan di depan dada. Tatapan nya benar-benar tajam hingga terlihat sangat pas untuk menusuk bagian tubuh Beby.
"A-aku.."
"Apa hmm?" Tatapan Shania bertambah semakin tajam ketika sudah di asah. Tangan nya terulur dan menarik telinga Beby hingga sang pemilik telinga itu menjerit kesakitan ketika telinga ditarik lalu di putar.
"AAAAAKKK NJUU SAKITTTT!!"
"Mampus. Lo sih, mata tuh benerin jangan dibiarin." ucap Kinal. Veranda hanya terkekeh mendengar ucapan Kinal begitu pula dengan Viny yang masih terus mengembangkan senyumnya.
"Njuu.. u-udahh dong.. sa-sakit ini aaaaakkkk" Shania pun yang mulai merasa kasihan langsung melepaskan tangan nya dari telinga Beby. Ia membuang pandangan nya kearah lain tak ingin menatap wajah Beby.
Viny dan juga Veranda yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Namun tidak dengan Kinal. Bukan Kinal namanya jika ia tidak menambah suhu panas disana.
"Shan, Beby mah harus di jaga bener-bener loh." Seru Kinal. Viny menoleh kearah Kinal. Sedangkan gadis disampingnya mengedipkan matanya beberapa kali mencoba memberi isyarat. Viny melebarkan senyumnya lalu mengangguk. Ia kemudian ikut mengalihkan pandangan nya pada Shania yang tengah menatap kearahnya, Veranda dan juga Kinal.
"Emang kenapa kak?"
"Jadi gin--"
"Jadi gini, Beby ini sering melipir kesana sini loh kalau di kelas" sela Viny. Beby membulatkan matanya sempurna mendengar pernyataan dari sahabatnya itu
"Maksud lo?"
"Kapan ya, pas pelajaran bu Nat pada tau kan? Doi kan guru Biologi, taulah Biologi mempelajari tentang apa aja ditambah lagi sama guru yang uwaw gitu iye kan?" Shania mengangguk-angguk paham tanpa mengalihkan pandangan nya kearah lain, "Lidya kan godain Naomi ya, Masa ya Shan.. Beby ikut godain Naomi juga. Gak bagus nih."
"WAH.. JANGAN FITNES LO!" seru Beby merasa tak terima dengan cerita Viny yang memang ada benarnya.
"Loh, gue gak fitnes kan itu beneran fakta."
"GAK BISA GITU DONG."
"Kok lo jadi ngegas?" Ucap Viny yang mulai tak terima.
"LO DULUAN YANG MULAI."
"MULAI APAAN?"
"Mulai tuk bisa mencintai mu." Seru Beby.
"Jijik Beb."
KAMU SEDANG MEMBACA
FIX YOU [END]
ФанфикFIX! Mereka berdua sudah tak lagi bisa untuk menghindari semuanya.