FIX 20

1.5K 171 14
                                    

Kamu cukup menemani saja disampingku menjadi orang terdekat~

• • •

Shani dan Viny terlihat tengah memasuki sebuah toko sepatu disalah satu Mall di Ibu Kota. Pasalnya, hari ini adalah hari terakhir bagi Viny karena esok Shani sudah mulai melakukan penerbangan ke salah satu Good Place di Indonesia yaitu, Yogyakarta.

Gadis cantik berparas bidadari itulah yang terpilih untuk mewakili sekolahnya yang ikut perlombaan antara sekolah diluar kota.

Walaupun jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Shani ingin sekali menolak, namun ia tak bisa. Ia enggan untuk berbicara tentang apapun pada Kepala Sekolah yang memang sudah mempercayainya soal lomba ini.

Viny lah yang sudah mengembalikan semangat Shani setelah gadis itu berada diambang dua pilihan. Gadis berambut sebahu itu mengatakan bahwa 'Kunci terbaik dari sebuah kesuksesan ataupun kemenangan hanyalah kegagalan.' Shani mengerti hal itu. Namun, apa bisa dirinya disana tanpa ada sosok Viny?

Satu bulan bukanlah waktu yang singkat.

"Shan, yang ini kayaknya cocok deh buat lo." Seru Viny seraya menunjuk satu sepatu berwarna Putih bergaris Hijau. Shani berjalan mendekati Viny. Ia menautkan sebelah alisnya menatap Viny,

"Gue beliin deh, khusus buat lo" senyum Viny.

"Eh? Ng-- ga usah, Vin."

"Gak papa. Coba dong pake." Viny mengambil satu sepatu itu lalu diberikan pada Shani. Gadis itu hanya menuruti kemauan Viny seraya memakai sepatu itu.

"Tuhkan gue bilang juga apa.." Shani hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Viny,

"Lo mau yang ini?" kembali tanya Viny.

Shani kembali melepaskan sepatu yang dicobanya tadi. Ia menyimpan nya ditempat semula lalu mulai menatap Viny,

"Lo gak harus kayak gini, Vin"

Gadis berambut sebahu itu menoleh kesamping, "Kayak gini gimana?"

"Ya.. kayak sekarang. Mmm, gue kan disana cuma sat--" Shani menghentikan ucapan nya ketika merasakan genggaman ditangan nya. Jantungnya tiba-tiba saja bergemuruh hebat, "Satu bulan bukan waktu yang singkat, Indira. Gue akan jauh lebih tenang jika kasih satu barang khusus untuk lo disana nanti."

"Kita bisa telpon, Video Call.. dan--"

"Gue yakin lo akan jauh lebih sibuk disana. Udah ya kali ini, terima aja. Oke?" Senyum Viny.

Gadis itu tak bisa menolak. Viny sudah mengeluarkan senyuman khasnya itu pada Shani yang dimana mampu membuat dirinya melemah. Shani mengangguk pasrah lalu melepaskan genggaman tangan nya itu,

"Gue nunggu diluar."

~

"Lo yakin kita gak mau jalan atau main?"

Viny mengalihkan pandangan nya pada wajah samping Shani yang tengah menatap indahnya langit malam.

"Gak perlu jalan untuk ngabisin waktu berdua sama lo," senyum Viny.

Kini, mereka tengah duduk dibangku panjang dipinggir kolam renang. Mengabsen satu persatu bintang yang bertaburan di langit malam. Menikmati hembusan angin yang menerpa lembut wajah mereka. Ini yang akan mereka rindukan suatu hari nanti.

"Err.."

Langit berwarna hitam pekat, yang dimana dihiasi oleh cahaya bulan dan juga bintang menambah kesan tersendiri diatas sana. Membuat bola mata Shani dan juga Viny tak teralihkan kearah lain.

FIX YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang