5

31.4K 517 2
                                    

"keruangan saya sekarang", ucap seorang laki laki, diujung telponya. Selang beberapa waktu perempuan cantik masuk keruangan CEO muda itu.

"Permisi tuan Ramelson apa ada yang bisa saya bantu?", Tanya perempuan itu.

"Tolong kamu buatkan konsep untuk acara CSR perusahaan kita, karena ini adalah hal pertama yang akan saya buat sebagai CEO baru saya harap kamu mempunyai konsep yang bagus dan cemerlang", ucap Tuan Ramelson ke pada sekertarisnya itu.

"Baik tuan saya akan memikirkan konsep apa yang akan kita lakukan untuk acara CSR ini, ada lagi tuan?", Tanya sekertaris itu.

"Tidak untuk sekarang itu saja kamu boleh pergi", perintah tuan Ramelson.

***********

"Tidak untuk sekarang itu saja kamu boleh pergi", perintah tuan Ramelson.

Reista keluar dari ruangan Tuan Ramelson dan masuk keruanganya dia memikirkan konsep apa yang bagus untuk CSR tahun ini, setelah dia masuk keruangannya.

ia mulai berkutat di depan laptopnya mencari ide ide baru untuk konsepnya tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul 05.30 jam pulang kerja sudah terlewat setengah jam yang lalu.

Ia membereskan peralatannya dan mematikan laptop ia memakai jaketnya dan mengambil Tas, lalu ia melangkah ke luar ruangan untuk segera pulang ke apartemennya karena badannya sudah lelah.

Saat dia memasuki lift tanpa disengaja tiba tiba listrik padam, seketika itu dia langsung panik dan berkeringat dingin tak jauh dibelakangnya ia mendengar suara sepatu datang menghampirinya semakin dekat dan semakin terdengar.

"Siapa disana?", Tanyanya pada bayangan yang mulai mendekat karena lorong yang gelap.

Tidak ada jawaban dari pemilik suara sepatu itu, Reista mulai semakin panik ia bingung harus melakukan apa para karyawan di lantainya sudah sepi bayangan itu sudah sampai tepat beberapa meter di depannya dan berhenti.

"Kubilang siapa kau?", Tanya Reista kembali .
"Hei apa kau tuli!?"
"Atau kau bisu?," Tanya Reista penasaran.

Apa yang kau lakukan jam segini sehingga baru pulang?," Tanya suara itu, itu suara laki laki dan Reista mengenal suara itu.
Itu suara Bos nya CEO baru itu.

" Emmm.. Emmm.. maaf Tuan Ramelson kau kah itu?maaf aku tak tau dan berkata yang tak sopan padamu", ucap Reista penuh sesal.

"Iya ini aku, listrik padam lift itu tak bisa digunakan kita lewat tangga saja bagaimana?", Tanya Ramelson.

"Ya baiklah Tuan kita lewat tangga saja", ucap Reista kepada Bosnya dan berjalan menuruni tangga berdua dengan Bosnya itu tak ada percakapan keduanya hingga Bosnya memecahkan keheningan.

"Apa kau ingin menemaniku ke suatu tempat?", Tanya Ramelson.

"Kemana itu Tuan?", Jawabnya.

"Tadi siang aku tak sempat makan aku ingin mengajakmu makan malam di cafe seberang, apakah kau mau?", Ucap Ramelson ia sengaja mengajak sekertarisnya itu makan malam karena dia tau bahwa sekertarisnya itu juga belum makan siang karena tugas yang ia berikan ia mengetahui dari cctv yang ada di ruangannya sedari siang sekertarisnya itu tak keluar ruangan sama sepertinya.

"Saya ikut saja tuan", ucapnya sambil tersenyum kecil.

Mereka keluar dari kantor dan berjalan ke cafe di seberang kantornya karena tidak terlalu jauh mereka memutuskan untuk berjalan kaki mereka berbincang bincang tentang masalah kantor.

Saat memasuki pintu cafe mereka menempati tempat duduk di ujung cafe yang mengahadap jendela luar, setelah itu mereka memesan beberapa makanan.

Setelah pesanan datang mereka makan dengan hening sampai ada suara perempuan datang menghampiri mereka.

"Ramelson?", Ucap seorang perempuan.

Yang dipanggil suaranya menengok ke sumber suara dia langsung tersenyum melihat siapa yang datang dia berdiri perempuan itu langsung memeluk dan mencium Ramelson.

"Apa kabar sayang? Apa kau baik?", Tanya perempuan itu.

"Aku baik mom, apa mom baru sampai?", Tanya Ramelson kepada perempuan yang dipanggil mom itu.

Reista yang melihat itu berfikir sepertinya dia pernah melihat perempuan yang disebut Mom oleh Bosnya itu, ya benar bukankah itu wanita yang dipanggil Omah oleh anak laki laki di taman itu saat ia liburan ke Indonesia.

"Ya Mom baru sampai tadi siang, Mom datang bersama daddymu dan anakmu sayang mereka ada diseberang sana", ucap sang mamahnya bosnya itu dan menunjuk kearah tempat duduk di seberang sana.

Secara otomatis aku mengikuti arah yang ditunjuk dan Well, benar saja disana ada laki laki yang kukenal ya benar dia adalah Bos lama ku Tuan Gornio danseorang anak laki laki yang bertemunya ditaman waktu itu.

Tuan Ramelson melambaikan tangan ke arah mereka berdua dan mereka menghampiri meja kami.

" Hei dad apa kabarmu?", Tanya tuan Ramelson.

"Aku baik, bagaimana tinggal disini menyenangkan bukan?", tanya tuan Gornio.

"Ya menyenangkan dad," timpalnya.
"Hei Son? Apa kabarmu? Tanyanya lagi.

Aku memperhatikan anak tersebut dia sangat tampan malam ini dia belum menyadari adanya diriku disini.

POV Ramelson

"Aku baik dad, Daddy sendiri bagaimana kabar Daddy?", Tanya anakku itu.

"Daddy baik sayang", ucapku padanya .

" Nona Reista kau kah itu?", Tanya daddyku pada sekertaris disebelah ku.

"Ya Tuan Gornio senang bertemu anda kembali", ucap sekertarisku pada Daddy ku ini.
Mereka berjabat tangan dan saling melempar senyumnya aku menyuruh mereka duduk untuk makan malam bersama di meja ku.

"Aunty Reista?", Tanya anakku pada sekertarisku itu.
Aku cukup bingung mengapa anaku bisa mengenal sekertarisku.

"Hei sayang senang bertemu denganmu", ucap sekertarisku dengan senyuman dan mengelus puncak kepala anakku.

"Aku juga senang bertemu denganmu Aunty, Oma dia adalah perempuan cantik yang kuceritakan padamu waktu itu", ucap anakku dan memberitahu mommyku tentangnya.

"Oh benarkah itu dunia sempit sekali sayang, kau sekertaris diperusahaan kami kan?", Tanya mommy ku dengan senyumannya.

"Ya benar nyonya", jawabnya tersenyum.

Perbincangan mereka berlanjut dengan canda tawa yang sangat bahagia aku senang melihat orang orang yang kusayang tertawa bahagia dan aku tidak menyangka bahwa sekertarisku ini mampu membuat mereka tertawa aku sesekali menyunggingkan senyum ku disela sela cerita mereka.

Makan malam selesai aku memberikan tumpangan untuk mengantarkan sekertaris ku pulang tapi dia menolak dan menaiki taksi, lalu aku pulang bersama keluargaku.





(CSR)
Corporate Social Responsibility

Sedikit dulu ya pegel sekali ini tangan wkwkwk😂

Secret In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang