54

10.7K 372 4
                                    

Renandra pov

"Mom aku pulang", teriakku saat aku sudah memasuki pintu rumah.

Tidak aja jawaban, dimana mommyku?

Aku langsung menuju kamar mommy dan membuka sedikit celah pintunya, kulihat punggung mommy sedikit bergetar

Apa mommy menangis? Batinku berkata.

Kubuka pintu kamar mommy lebar lebar dan aku mulai berjalan perlahan, isakan tangis mulai terdengar saat aku semakin dekat dengan mommy .

Aku duduk di tepi tempat tidur, mommy masih memunggungiku.

Sepertinya mommy masih belum sadar aku disini.

"Mommy?", Tanyaku pelan.

Kulihat mommy sedikit menegang lalu berbalik melihatku, matanya bengkak dan merah.

"Mommy menangis lagi?", Tanyaku

Mommy menghapus kasar air mata yang ada di pipinya.

"Ahhh ini tadi mommy memotong bawang, dan sedikit perih jadi mommy terlihat seperti menangis",

Aku membantu mommy menghapus air matanya perlahan lalu mengecup kedua matanya mommy.

"Mommy bohong?",

Mommy menatapku sedih air matanya perlahan turun kembali.

Lalu mommy memelukku erat sambil terisak Isak.

"Mommy...hikss...mommy.. mommy merindukan daddymu",

Aku tak berkata apa apa, sepertinya mommy sangat sedih kali ini. Apa yang dilakukan Daddy hingga mommy menjadi sangat cengeng seperti ini?.

"Sudah mommy, jika mommy menangis terus kasihan dedek bayinya",

Aku tidak tau harus berkata apa, aku saja bingung apa yang sedang terjadi dengan mommy.

"Tapi daddymu jahat sekali terhadap mommy..hikss... Hikss.. ",

"Mommy semakin cengeng saja", kataku polos.

"Hikksss... Hikss... Renand juga jahat terhadap mommy. Mommy kan sedih renand. Daddy mu semakin tidak peduli terhadap mommy kau tau itu",

Kulihat mommy membelakangiku,

Apa mommy marah padaku?
Apa salahku?
Aku hanya berkata mommy cengeng, dan benarkan mommy sangat cengeng?

Mommy benar benar seperti anak kecil menurutku.

"Mommy apa mommy marah padaku? Tanyaku polos.

"Tidak", mommy berkata singkat.

"Tapi mengapa mommy membelakangiku?",

"Mommy malas sama renand",

"Memangnya aku kenapa? Mommy malas sama renand?",

"Renand bilang mommy cengeng",

"Memang mommy cengeng",

"Tuh kan renand jahat sama mommy, mommy sedang sedih karena merindukan Daddy mu. Tapi renand bilang mommy cengeng",

"Aku juga merindukan Daddy, tapi aku tidak menangis seperti mommy",

"Renand tidak tau, kalau mommy dan dedek bayinya itu merindukan Daddy",

"Benarkah mom? Dedek bayinya merindukan Daddy?",

"Iya benar. Makanya dedek bayinya sedih dan mommy ikutan menangis karena sedih juga",

"Tapi kenapa dedek bayinya tidak mengatakan apa apa padaku mom?",

"Karena ia hanya ingin bercerita kepada mommy saja sayang",

"Yasudah kalau begitu mom, aku akan telepon Daddy dan mengatakan bahwa dedek bayinya merindukan Daddy",

"Benarkah sayang?", Tanya mommy padaku dengan wajah gembiranya.

"Tentu saja mom",

"Baiklah, kalau begitu sekarang kau makan siang terlebih dahulu setelah itu kau harus menelpon daddymu renand",

"Ya mommy, kita makan siang bersama sama mom",

"Ya baiklah mommy membersihkan diri terlebih dahulu, kau juga ganti bajumu sayang",

" Iya baiklah Mom, aku sayang mommy",

"Iya mommy juga sayang renand",

Mommy mengecup kening ku lalu kedua pipiku. Ahhh aku merasa senang melihat mommy senang seperti ini.






Sesuai permintaan yang merindukan Renandra mana suaranya 😳😁

Secret In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang