51

12K 375 8
                                    

Author POV

Reista dan Ramelson saling memandang satu sama lain, terlihat linangan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk mata reista.

Tak lama air mata itu tumpah juga, Ramel memeluk erat tubuh istrinya itu dan menepuk lembut punggungnya.

"Sudahlah, aku hanya pergi sebentar dan secepatnya pasti akan kembali", ucap Ramel menenangkan istrinya.

"Tapi..hikss..aku tak tau..hikksss.. rasanya aku tak ingin kau pergi..hikss", Reista semakin memeluk erat tubuh Ramel.

"Aku pergi untuk memenuhi kebutuhan kalian dan untuk masa depan anak anak kita, aku janji setiap harinya aku akan mengabarimu dan juga Renandra. Agar kalian tau kalau aku akan baik baik saja disana",

"Benarkah? Kau akan menghubungiku terus?", Reista mendongakkan kepalanya dan melihat wajah suaminya itu.

"Iya aku akan menghubungimu setiap harinya, agar kau dan anak dikandunganmu itu tak khawatir dengan keadaanku", Ramel mengelus puncak kepala istrinya dan tersenyum lembut.

"Sekarang bolehkah aku pergi? Jika kau terus memelukku seperti ini aku akan ketinggalan pesawat", ucap Ramel lagi.

Reista tertawa dan mengusap pelan air mata yang membasahi pipinya,

"Yasudah pergilah dan kejar kusuksesanmu, aku akan menunggumu pulang",

"Ya baiklah, aku pergi jaga dirimu dan anak anak kita. Jika ada apa apa hubungi aku",

"Ya tentu saja",

"Aku pergi", ucap Ramel melepas pelukan istrinya dan mengecupnya pelan ia berjalan berlalu tanpa menengok kebelakang lagi.

Reista hanya berdiri tersenyum lembut melihat kepergian istrinya.

Hanya 6 bulan menurutnya, itu tak akan menjadi waktu yang lama. Ia hanya perlu bersabar dan tetap tenang menunggu kepulangan Ramel.

Setelah taksi yang ditumpangi Ramel pergi Reista masuk kedalam rumahnya, dan duduk di sofa dimana disana sudah ada kedua orang tua kandungnya yang menunggunya sedari tadi.

"Duduklah nak", ucap mommy Reista.

Reista duduk dan mulai memeluk pinggang mommnya itu,

"Tenanglah sayang, Ramel suamimu hanya pergi sementara. Ia akan cepat kembali saat perusahaan barunya itu mulai berkembang",

"Tapi mengapa Daddy mengutusnya jauh sekali, dan mengapa aku tidak diperbolehkan ikut?", Ucap Reista .

"Ada satu hal yang tidak bisa Daddy jelaskan mengapa Daddy mengutus Ramel kesana nak, tapi kau hanya harus percaya kepada keputusan Daddy bahwa ini yang terbaik untuk kalian", timpal Daddy.

"Iya reista, ini semua demi kebaikanmu dan Ramel dan juga anak anak kalian. Saat semuanya sudah kembali normal kalian akan kembali bersama sama lagi", mommy mengelus puncak kepala anak kesayangannya itu.

"Tapi memang apa satu hal itu dad? Mengapa aku tak diberitahu alasan kalian?",

"Ini juga demi kebaikanmu maka dari itu Daddy tak memberitahu nak, sudahlah masuklah ke kamarmu dan beristirahatlah biarkan Renandra nanti Daddy yang menjemputnya di sekolah",

Reista hanya menurut kemauan Daddy dan mommy itu dan masuk ke kamarnya.

Tak ada yang tau apa yang sedang terjadi saat ini.kepergian Ramel, seperti teka teki bagi Reista.

Namun hanya satu kepastian yang kita tau disini, bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi.









Nah..lohh... 😂
Ada apa ya? Wwkkwwk
Tetap klik bintangnya dan kasih komentar kalian

Secret In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang